11 April 2026, aku istirahat di rumah dengan tidak memikirkan yang lain. Tugas akademi menumpu. Mungkin aku akan mengerjakannya dan meminta bantuan pada Shoot.
Shiori masuk ke dalam apartemenku dan memberikan sebuah kotak yang berisi makanan yang pernah dimakan sebelumnya.
Aku menerimanya begitu saja dan memberikan senyuman padanya. Tidak ada yang lebih menyenangkan bila aku sudah menjalani kehidupan seperti semula.
Keadaan Rivandy masih belum pulih. Butuh waktu yang cukup panjang untuk menyembuhkan luka yang cukup parah tersebut. Ia dirawat di apartemen Kotori.
Aku memutuskan untuk tidak memikirkan kejadian sebelumnya. Sebuah berita menyiarkan sebuah perusahaan yang mengalami kerusakan yang parah.
Para detektif mencari kasus pembunuhan dengan sadis. Kasus itu tidak dianggap remeh dan dapat berdampak di perusahaan cabang di Seoul dan perusahaan pusat di Bandung.
Aku mengabaikan berita itu dan beralih dengan Shiori.
Setelah mengobrol cukup lama, dia pun mengucapkan selamat tinggal padaku dan mengurus apartemen.
Aku hanya terdiam di apartemen sambil mengumpulkan niat untuk mengerjakan tugas yang tidak kukerjakan.
[*^*]
13 April 2026. Pelajaran akademi sudah selesai. Guru yang bersangkutan memberikan tugas pada siswanya agar dikumpulkan secepatnya. Hari Senin dengan tugas yang merepotkan.
Hanya keluhan yang terjadi pada diri mereka yang cukup keberanian dengan kemalasan mereka.
Tak lama kemudian, aku berencana untuk tidak keluar kelas karena insiden yang tadi membuatku mengena.
Shiori masih berada di tempat yang sama. Dia sama sekali belum mengatakan sesuatu padaku. Tangannya fokus terhadap benda yang berharga baginya.
Ada seseorang yang menghampiriku. Mendekatiku dengan maksud tertentu. Orang itu datang tanpa basa-basi sekalipun.
"Bella."
Orang itu memanggil ku. Suara yang lembut dan sayu. Pelan tapi pasti. Dia menggemparkan Kelas I Soshum A.
Shiori yang tadinya terdiam, sekarang mulai menoleh pada orang itu. Para siswi ingin berbondong untuk mendapatkan seseorang itu berada di sampingnya.
Banyak cibiran yang terjadi. Para siswa merasa iri karena orang itu populer di kalangan para gadis. Bahkan, ia sudah memiliki Haremnya sendiri.
Aku menoleh pada orang itu dan dia menatapku dengan serius. Tidak bisa dimengerti apa tujuannya datang kemari untuk menghampiriku.
"Kyaa! Pangeran!"
"Ini dia. Rivandy Lex. Pangeran dari Kelas I Saintek A."
Tidak hanya para siswi, Sinta Sentinel. Gadis bangsawan yang sudah menaruh hati pada orang itu. Cukup menarik jika ia memberikan sesuatu padanya.
"Rivandy. Dia datang kesini. Aku ingin menghampirinya. Tugas matematika lebih mudah dikerjakan kalau ada Rivandy."
Namun, gadis yang di sampingnya menepuk bahunya dna mencegah Sinta menoleh pada orang itu.
Sinta terhenti dan menoleh pada gadis yang di sebelah itu. Keanggunannya tidak dapat dihindarkan. Dengan kecantikan seperti seorang bangsawan, sikapnya menjadi bijak.
"Tidak. Kita tidak boleh mengganggunya."
"Eh?! Kenapa? Aku ingin mengerjakan tugas, lho." Sinta dengan polosnya memperlihatkan tugas yang berat pada Diana. Tugas matematika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rivandy Lex : Modern Military
FantasyLanjutan Novel Rivandy Lex : Modern Military. Chapter 1-200 ada di MangaToon. 201 dan seterusnya ada di Wattpad. Genre 18+ = Hentai, Gore, Violence. Genre Primer : Urban Fantasy, Action, Romance. Genre Sekunder : Comedy, Sci-Fi, Slice Life, Military...