204. Masalah Psikologi : Anivesta Bella : Flashback

17 1 0
                                    

Pertemuan yang singkat telah diungkapkan. Bella dalam bahaya. Kalau tidak ditolong segera, dia akan meninggalkan Moskow secara paksa. Tatapan kami saling berhadapan tanpa suara beberapa detik berselang.

Mulutku tidak bergerak sekalipun. Hanya terdiam seperti patung artistik terkenal. Tidak ada yang bisa dikatakan oleh orang sepertiku. Rasa kebencian Bella masih teringat di pikiranku dan tidak akan terkikis waktu.

"Kenapa? Bella ..."

"Aku tahu dia telah menyakitimu. Luka di hatimu tidak akan sembuh karena Bella memukulmu di apartemenmu."

"Mungkin kamu akan takut dan menghindari Bella. Namun, kau tidak bisa lari begitu saja. Kau masih terus dalam mimpi burukmu meskipun Aurora menolongmu."

"Bella ingin bantuanmu. Meskipun, dia membencimu, meskipun dia membuatmu menangis, dan meskipun kau mengeluarkan darah dari dalam akibat pukulan dan tendangan Bella, dia akan menderita dan tidak bisa lari dari mimpi buruknya."

Kotori terus menerus memohon padaku. Tanpa bertekuk lutut dan bersujud sekalipun, dia mungkin berpikir aku tidak bisa menolak permintaan itu. Tapi, kekhawatiranku begitu memuncak begitu Bella menyakitiku dengan nama yang terlarang itu.

"Kotori. Kamu ...."

Kotori menunjukkan sesuatu padaku. Dengan barang bukti berupa database di hologram, dia menyampaikan sesuatu padaku. Aku mendekati Kotori dan membaca semuanya. Sepertinya, Kotori tidak berbohong pada saat Bella sedang bahaya.

Aku dan Bella sama saja.

"Aku akan menceritakan Flashback Bella padamu. Aku harap kamu bisa mengerti."

Kotori memulai cerita mengenai masa lalu Bella setelah ia mengetahui masa lalu Bella melalui berkas yang ia curi di perusahaan kemarin.

"Bella lahir tanggal 25 Desember 2016. Dia memiliki orang tua yang bahagia. Mereka menyayangi Bella karena mereka mendapatkan keturunan yang bahagia."

"Kebanyakan balita, hanya bermain dan belajar dengan normal. Ini berbeda dengan Bella. Sejak lahir, Bella dianugerahi sebuah kekuatan supernatural. Kekuatan itu adalah Stock Manipulation, Stock Forecasters."

"Stock Manipulation adalah sebuah kekuatan dimana pengguna bisa memanipulasi saham. Dia bisa meningkatkan dan menurunkan kualitas dan performa saham tersebut."

"Stock Forecasters adalah sebuah kekuatan yang bisa menebak saham dengan benar. Tanpa ada kesalahan sedikit pun. Itu sebabnya Bella bisa mengalahkan pemain saham tingkat profesional."

"Semenjak COVID 19 menyerang Indonesia, beberapa saham turun dan tidak bisa ditingkatkan. Banyak perusahaan gulung tikar dan pengangguran banyak terjadi. Ini agak lebih parah daripada sebelumnya."

"Mereka mendapatkan informasi dari beberapa mata-mata yang mengatakan bahwa ada sebuah kekuatan yang bisa menyelamatkan peusahaan mereka dari kebangkrutan."

"Jadi, mereka datang ke Bella dan memaksanya untuk membantu mereka. Namun, orang tua Bella tidak mau memberatkan Bella. Bella masih kecil dan disarankan untuk tidak boleh bekerja di bawah umur."

"Mereka menjadi kecewa dan pergi meninggalkan dengan perasaan yang marah. Mereka tidak menjadi tidak puas karena mereka tidak bisa mendapatkan kekuatan tersebut untuk menyelamatkan perusahaan mereka dari kebangkrutan."

"Andy Syaputra, CEO dari PT Putra Jaya adalah salah satu orang yang ingin mengambil keuntungan melalui saham. Ia mencari informasi agar mendapatkan keuntungan lebih banyak lagi."

"Sebelum COVID 19 berakhir, ada sebuah pergerakan yang bertujuan agar mereka bisa mendapatkan alat untuk menaikkan saham."

"Alhasil, Bella kehilangan kedua orang tuanya karena mereka dibunuh oleh orang yang tidak bertanggung jawab Jadi, Bella harus dilindungi dari perusahaan yang tidak bertanggung jawab."

Rivandy Lex : Modern MilitaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang