19

15.2K 1.2K 104
                                    

Maaf banyak typo:(
.
.
.

Dua jam berlalu namun seperti guru Haechan masih enggan untuk tidak menatap kekasihnya yang tampan, Haechan sudah ingin menghantam guru barunya dengan vas berlian di pojok. Persetan dengan berlian mahal yang ia minta pada Mark bulan lalu.

"Hyung, aku ingin bertunangan", Celutuk Haechan tiba-tiba.

"Mau mu kapan baby?", Mark menjawab walah matanya tetap ke arah laptop, namanya juga bucin.

Haechan sangat menyukai tatapan ketidak percayaan guru di depannya, ah dia sangat menikmatinya sungguh, " Bulan ini pokoknya bulan ini, lalu kita menikah titik".

"Baby ini akhir bulan jika kau ingat, lima hari lagi tidak akan cukup untuk mempersiapkan pertunangan kita".

"Eoh, hyung tidak mau? Yasudah biar aku menjadi suami kedua Yuta hyung saja"

Mark kelabakan saat Haechan membawa nama Yuta, ah jangan lupakan bahwa Yuta juga terpesona dengan Haechan namun ia tutupi karena Haechan milik Mark

"bagaimana dengan bulan depan?" Tawar Mark.

"Deal bulan depan kita tunangan lalu menikah" Mark gemas sekali dengan kekasihnya yang bilang pernikahan dengan entengnya.

Mari kita tinggalkan dua kekasih ini dan beralih pada Bu Irene yang patah hati sebelum berjuang.

Irene itu teman Mark walau tidak dekat, Mark sering membantunya. Nampaknya bantuan yang ia berikan hanya sebatas teman sedang Irene menganggap sebuah perasaan suka. Ah seperti ia harus melupakan Mark dengan secepatnya.

.
.
.

Nampaknya hari ini Haechan kembali ikut Mark ke kantornya, ah dia sangat menyukai kantor Mark apalagi berbagai mainan di kotak itu. Seperti Haechan harus membawanya pulang.

"Dad, aku ingin makan yang pedas pedas" Rengeknya.

"Bukannya kau tidak suka pedas baby?"

"Tidak tahu aku hanya ingin, apa itu salah eoh?" 

"Baiklah kita pesan ayam pedas mau?" Haechan menganggukkan kepala antusias.

Tok.. Tok..

"Masuk"

Mark menatap malas orang yang baru saja memasuki ruang kerjanya.

"Untuk apa kau kesini?"

Orang itupun menatap Mark dengan malas, "untuk bertemu anakku lah kau kira untuk apa hah?".

"Mengaku saja kau Jungwoo hyung, sana minta pada kekasih tampan mu untuk di hamili" Mark kembali mengalihkan pandangan ke layar laptop nya.

"Jika ada Haechan yang bisa menjadi anakku kenapa harus minta di hamili" Haechan menatap aneh ke arah Jungwoo.

"Anak? Anak hyung siapa?"

"Jungwoo tersenyum ke arah Haechan , " Kau sekarang anakku, jadi kau harus menurut pada mommy mu ini".

Haechan dan Jungwoo berceloteh banyak hal, dari fashion hingga makanan. Jungwoo sangat nyaman dengan Haechan, bagaimana tidak nyaman mereka bercerita sembari mekanan ayam pedas yang di pesankan Mark beberapa jam lalu, jangan lupakan kotak kotak susu itu sudah berceceran di meja, ada lagi bungkus chiki yang notabenenya pedas. Hari Haechan ingin pedas pedas, mungkin mood nya yang aneh.

"Ah aku ingin makan ramen" Ujar Mark lirih.

"Wah sejak kapan kau suka ramen?" Tanya Lucas yang tiba-tiba masuk tanpa ijin.

"Ntahlah, aku ingin ramen pedas namun kau yang memakaannya"

Lucas sudah menatap horor di depannya, bagaimana bisa ia memakan ramen pedas sedangkan Mark tahu sendiri bahwa Lucas tidak menyukai makanan pedas.

"Hentikan obsesi gilamu itu Mark"

"Kalian kenapa bertengkar?" Jungwoo melerai.

"Lihat kekasih anakmu itu ingin mencekokiku dengan ramen pedas, padahal ia tahu aku lebih suka makanan manis. Iyakan by?" Lucas menatap ke arah kekasihnya, yang nampaknya sedikit lagi membutuhkan plastik untuk mengeluarkan muntahannya melihat muka Lucas yang manis di buat buat.

"Lihatlah, kekasih mu saja ingin muntah melihat mukamu" Ejek Mark.

Mark mengambil ramen pedas di dekat kulkas dan menyeduhnya, jangan lupakan tatapan cengo ketiga orang disana.

"Ini makan cepat Cas" Mark menaruh mangkuk ramen itu di depan wajah Lucas.

"Kau gila ya? Aku tidak mau" Elaknya.

"Kau harus makan cepat" Paksa Mark.

"Hyung makanlah sedikit agar Mark hyung senang" Ini suara Haechan penuh kebijaksanaan.

"Ah baiklah, sedikit ya" Lucas memperagakan jarinya.

"Ah iya cepat makan bodoh, lama sekali" Mark menyuapkan makanan pedas itu ke mulut Lucas.

Rasanya ingin Lucas melempar Mark dari lantai atas kantornya, ramen yang di buat benar benar pedas, dan ia tak menyukainya.

"Kau hamil atau kenapa bodoh" Lucas merebut susu dari jangan Haechan.

"Bagaimana Mark hyung hamil? Kan yang di tusuk aku hyung" Jungwoo rasanya ingin menyembunyikan kepalanya dari bumi karena malu akan ucapan polos Haechan.

"Tuh denger" Mark merasa bangga.

"Tapi kau seperti orang hamil Mark, sejak kapan kau menjadi seperti ini hah?" Lucas nampaknya benar benar marah.

"Jangan menghancurkan mood ku Lucas"

"Kau pasti tanpa sengaja di tusuk Haechan, aku yakin" Mark memutar bola mata malas dengan pernyataan Lucas.

Mark masih ingat bahwa ia yang menusuk Haechan, bukan Haechan yang menusuknya.

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang