36

9.5K 718 47
                                    

Maaf banyak typo:"
.
.
.

Yuta menatap Mark yang nampak memakan bola bola keju kesukaan Haechan. Sejak kapan Mark suka? Ntah lah Yuta tidak peduli karena ia dapat informasi yang lebih penting.

"Jadi?"

"Aku tahu Mark, itu adalah... "

"Wah benarkah? Pantas saja aku tak melihat nya setelah itu" Ujarnya sembari memasukkan bola bola keju itu ke dalam mulutnya.

Mark tersenyum miring dan memikirkan rencana untuk membalas dendam pada orang yang telah meniru Mina. Ia lupa bermain dengan siapa, ah andai perempuan itu tahu bahwa Mina mati karena di mutilasi pasti ia akan takut, namun sayangnya ia tidak tahu.

"Jadi rencana kita?" Tanya Yuta.

"Terserah kau saja ingin apakan dia, aku malas membahasnya. Mood ku tidak baik saat ini" Mark kembali memakan bola-bola keju dan meminum susu semangka.

"Ku kira kau suka semangka Mark, namun nampaknya kau lebih suka keju"

"Aku tidak tahu, bola keju ini serasa meleleh di mulutku"

"Dasar aneh. Biasanya lo manggil gue , aku kamu, biasanya elo gue, besok lagi anda saya" Ujar Yuta yang merasa kadang bahasa bicara nya dengan Mark sangat random.

"Bacot Yuta, lo juga sama. Nggak sadar?"

Yuta mendengus kesal, ia sadar bahwa ia juga sama saja. Sama sama nggak jelas, kecuali seks ia sangat jelas.

.
.
.

"Papa, Lele bingung mau ngapain. Lele pengen sekolah" Chenle bergulung gulung di tempat tidurnya sembari ber teriak teriak.

"Papa sudah bilang, Lele liburan saja ke Eropa"

Chenle memutar bola matanya malas, Papa nya memang seperti itu. Seakan bilang Eropa itu enak banget, padahal kan sayang uangnya.

Chenle pergi ke kamarnya dan menghubungi seseorang yaitu jelas Jisung. Walau ia tahu Jisung tidak akan merespon karena sibuk.

"Daddy pulang" Teriak Mark dari depan.

Memang Mark sudah punya rencana pergi dari masion, ia terlalu malas melihat wajah Mina palsu. Lebih baik melihat wajah manis istrinya atau anaknya saja.

"Daddy~ Lele pengen jalan jalan" Ujarnya.

"Malas ah, kalian berdua saja" Sahut Haechan.

Haechan memang agak malas, apalagi saat badannya tidak enak akhir akhir ini.

"Tapi Lele mau nya bertiga" Rengek nya.

"Tidak Le, kamu dengan daddy saja"

Chenle merengut tak suka, jelas ia ingin jalan jalan dengan potret keluarga lengkap minus Jisung.

"Baiklah, kita berdua saja sayang. Mungkin Papa sedang lelah" Mark mengelus pucuk rambut anaknya.

"Emm, baiklah dad"

Chenle segera bersiap dan turun menyusul daddy nya yang sudah di bawah. Ia mendesah kecewa, namun bisa apa. Papa nya kelihatan agak pucat memang, lebih baik ia jalan jaaln dengan daddynya.

Chenle memasuki jok samping Mark, dan memang sabuk pengaman.

"Ayok dad"

Mark tersenyum lalu menancapkan gas nya membelas jalanan yang sedikit ramai. Ia menuju ke arah mall, karena jujur saja ia juga bingung mau jalan jalan kemana selain mall.

"Dad jangan ke mall ish~"

"Lalu?"

"Taman, ayo kita ke taman dad. Kita bisa membeli es krim dan beragam makanan" Ujarnya dengan ceria.

"Baiklah tuan putri"

"Lele cowok bukan cewek"

Mark terkekeh melihat anaknya yang merajuk, mirip seperti Haechan.emang sifat Chenle sebagian besar mirip Haechan.

.
.
.

Haechan membukakan pintu apartemen nya saat ada yang memencet bel berulang kali.

"Maaf cari siapa?" Tanyanya.

"Kamu"

Gelap, itulah yang Haechan rasa.

.
.
.

Haechan terbangun dalam keadaan tangan terikat.

"Sudah bangun?"

"Bedebah, lepaskan aku anjing" Umpat Haechan.

"Hahahaha.. Kau fikir aku bodoh? Heol aku tahu semuanya"

Haechan menatap tak suka pada perempuan di depannya, yang tak lain adalah Mina.

Mina segera menelpon Mark dan mengancam pasti. Ia sangat ber obsesi pada Mark.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Haechan.

"Mark" Haechan mengepalkan tangannya yang terikat di kursi.

"Kau tahu, aku bukan Mina. Huh~ aku adalah Yeri, kau mengenal ku? Ah pasti tidak. Biar ku jelaskan"

Flashback.

Seorang gadis manis terbully habis habisan oleh para sunbaenya, alasan nya cuma satu karena ia menolak salah satu sonbae terkenal di sekolah nya. Ia sangat ketakutan dengan sragam basah dan, buku yang sudah robek tidak karuan.

"Kau tidak apa?"

Perempuan itu menengok ke belakang, ia melihat seorang pemuda yang cukup angkuh menurut nya. Pemuda itu memberikan jaketnya ke gadis itu, pemuda itu yang tak lain adalah Mark.

Yeri senang bukan main, karena yang memberi jaket itu adalah sunbae yang di kenal dingin, dan saat itulah Yeri mulai merasakan suka.

Namun sayang, rasanya harus ia hapuskan karena sunbae nya melanjutkan sekolah nya di luar negeri.

Sekian lama berlalu Yeri melihat Mark lagi, namun dengan keadaan yang berbeda. Mark sudah memiliki seseorang yang ia cintai, dan ia harus merebut Mark.

Ia mencari tahu tentang seluk beluk Mark, akhirnya ia mengetahui tentang Mina, dan memutuskan untuk operasi wajah agar mirip dengan Mina.

Soal Lia, ah anak itu hanya mainan. Yeri mengambil dari panti lalu menaruhnya di mobil Mark.

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang