11

18.3K 1.4K 79
                                    

Maaf banyak typo;(
.
.
.

Mark berjalan dengan angkuhnya di sepanjang koridor kantornya, semua mata tak berani menatap bos nya yang sangat kejam tersebut. Di belakang bos mereka tepat ada manusia tapi lebih mirip boneka, sangat imut dan mengemaska apalagi  dengan matanya yang sangat indah.

"Jika kalian menatap milikku lama lama,ku pasti kan mata kalian akan hilang saat ini juga" Ujarnya dengan suara bariton.

"Eoh hyung, kenapa?" Haechan penasaran kenapa daddy tampannya tiba-tiba marah.

"Tidak ada apa baby" Mark menarik pinggang ramping Haechan dan melumat bibir Haechan sebentar.

Kedua mata itu menatap dengan tatapan sulit di artikan.

"Wah Mark, apa kamar mu kurang nyaman untuk bermain?" Ujar pria yang menatapnya sejak tadi.

"Diam kau bandar bokep"

"Kalem bro, nih gue bawa pesenan lo" Yuta menyerahkan semua kotak indah berwarna merah maron.

"Thanks dude"

"Oke, gue pergi dulu oke mau bertemu Winwin" Ujarnya sembari tersenyum seperti orang gila.

"Winwin hyung?" Haechan memiringkan kepalanya saat mendengar nama Winwin.

"Iya baby, dia kekasih Yuta. Kau ingat orang di butik?" Tanya Mark yang melihat baby boy nya yang kelihatan antusias.

"Ingat hyung, orang yang cantik itukan"

"Pacarku memang cantik Chan" Haechan hanya mengganggukan kepala.

"Gue pergi dulu Mark Chan" Yuta segera keluar dari gedung karton Mark Lee.

Haechan kini sudah mengikuti Mark sampai di ruang kerja nya.

Haechan bisa melihat pemandangan kota Seoul yang indah di pagi hari lewat ruang kerja Mark.

"Emm dad, apa tak masalah aku membolos seperti ini?" Tanya Haechan ragu ragu.

"Tak apa baby, sekolah itu milik Lee Coprn" Ujarnya sembari melihat beberapa laporan di mejanya.

Haechan bisa melihat ruangan Mark yang luas, dan ada kulkas kecil di pojok, sofa yang cukup besar, dan TV.

"Dad, Haechan pengen makan emm" Mark hanya terkekeh melihat tingkah lucu manusia di depannya.

"Kau tak melihat kulkas itu baby? Di situ banyak makanan kau bisa mengambil dari sana, dan di bawah ada kotak yang berisi beberapa mainan jika kau bosan menunggu daddy"

Haechan melihat memang ada kotak berukuran sedang, dan di dalamnya berisi mainan yang cukup banyak. Haechan melihat squishy yang sangat cantik, matanya berbinar melihat benda kenyal itu, dan semua itu tak luput dari lirikan seorang Mark Lee.

Haechan mengambil susu stroberi dan pisang, serta makanan dari kulkas di ruang kerja mark. Ia sangat senang ikut Mark ke kantor walau tidak tahu apa tujuannya.

Haechan bermain squishy dengan khidmat, dan juga ceria. Sesekali ia mencuri pandang ke arah Mark yang duduk anteng di kursi kebesaran nya, ia memerhatikan betapa tampannya seorang Mark Lee, apalagi dengan kaca mata bening itu yang bertengger di hidung mancung nya.

"Puas mencuri pandang ke arah ku baby?" Mark yang sadar Haechan mencuri pandang ke arah nya pun membuka suara.

Blusshh

Kali ini wajah Haechan sudah memerah sempurna karena malu Mark mengetahui ia mencuri pandang ke arah Mark sejak tadi.

"Kemari baby" Mark menepuk paha nya.

Haechan segera berdiri dan meninggalkan squishy yang ia mainan sejak tadi. Ia sudah terduduk di paha tuannya. Mark mengambil satu kecupan singkat ke arah bibir merah candunya.

"Ini untuk mu baby" Mark memasangkan gelang berwarna biru cerah yang ia keluarkan dari kotak merah maron yang di berikan Yuta di loby.

"Cantiknya" Mata Haechan berbinar melihat gelang indah di tangannya, bahkan Mark tak tanggung memberikan gelang itu karena di gelang itu terdapat berlian yang sangat mahal.

Mark menghujani kecupan kecupan kecil ke wajah si manis, hingga membuat si manis merengut sebal.

"Imutnya" Mark gemas melihat tingkah polos laki laki di pangkuannya.

Tok tok

Suara pintu di ketuk itupun memberhentikan aksi Mark. Namun ia masih enggan menurunkan si manis.

"Masuk"

Wanita dengan dress se paha, make up tebal, dan rambut ikal memasuki ruang kerja Mark dengan menenteng paper bag.

"Ada apa Mina?" Mina melihat tuannya memangku seseorang dengan posesif, bahka Mark tidak pernah seperti itu padanya.

"Ini tuan, saya belajar masak dan saya ingin tuan mencoba nya"

"Hyung siapa dia?" Haechan menunjukkan ke arah Mina.

"Salah satu jalang ku dulu baby"

"Emm sama seperti ku hyung?" Mata Haechan sudah berkaca kaca melihat ke arah Mark.

"Kau special baby, jangan seperti ini aku tidak suka mata berbinar mu redup"

"Tapi memang aku jal_" Mark membungkam mulut Haechan dengan ciuman ringan.

"Eoh bagaimana kalau kau menjadi kekasih ku saja?" Haechan hanya menatap cengo ke arah Mark.

"Tuan" Mina menyadarkan bahwa dirinya ada disana melihat adegan romantis di depannya.

"Taruh situ makanan nya Mina, lalu kau bisa pergi dan jangan kembali. Aku akan membebaskan kalian semua" Mina merasa tercengang mendengar ucapan Mark, namun apa daya ia hanya seorang yang di beli.

Mina meninggal gedung kerja Mark dengan amarah yang meluap. Ia harus kehilangan Mark Lee miliknya ternyata karena pemuda kecil yang bermata aneh menurut nya.
.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang