34

9.3K 726 40
                                    

Maaf banyak typo:(
.
.
.

Sebulan berlalu sejak pernikahan mewah pengusaha internasional Mark Lee. Sepanjang ini semua nampak baik baik saja, tidak ada yang janggal.

Jisung kini sedang berjuang dengan beasiswa nya di Inggris, dan Chenle membawa kemenangan juara umum pertama adalam lomba Biologi tingkat Nasional.

"Papa, Lele kangen Jiji" Rengek nya.

"Jiji baru saja berangkat, kemarin Le"

"Bagaimana hari ini kira nonton film di bioskop?" Ajak Mark tiba-tiba.

"Asal bioskop di sewa ber empat gapapa dad" Chenle menyengir ke arah Mark dan Haechan.

"Wah ide yang bagus" Sahut Taeyong.

"Mama dan Lele sama aja, nanti nambah Mark hyung" Sebal Haechan.

"Menyewa?" Tanya Mark yang di hadiahi angguka oleh Taeyong dan Chenle, "tidak tidak aku tidak mau" Lanjutnya.

Jelas Chenle dan Taeyong langsung merengut sebal, namun Haechan tersenyum lebar.

"Karena kita akan membeli bioskop nya"

"Horeee membeli" Sorak Chenle.

Haechan nampak mendelik tak suka atas ucapan Mark. Ia sangat bisa melihat sifat boros Mark menurun pada Chenle.

Semua anggota keluarga Lee kini telah bersiap untuk ke bioskop.

"Dad, ayoo jangan lama ihh jalannya" Chenle menarik narik tangan Mark.

Ting.. Tong..

Haechan berjalan dan membukakan pintu masion nya. Ia jelas melihat Lia bersama seorang wanita.

"Maaf cari siapa ya?" Tanya Haechan.

"Mencari bapak dari anak saya, Mark" Ujar wanita itu dengan lantang.

"Siapa itu_" Belum menyelesaikan omongan nya Mark di kagetkan seseorang dari masalalunya, " Mina?" Lanjutnya.

"Aku hanya mengantar anak mu, Lia" Mina mendorong Lia ke tubuh Mark dengan keras.

"Apa maksud mu?" Tanyanya.

"Lia anak kita Mark"

Hati Haechan kini seperti remuk tak tersisa, teryata suaminya memiliki anak dari wanita lain, tapi Haechan bisa apa?

"Dad, ayo aku su_ Lia?"

"Hae Le, eh maksudku adik ku"

"Adik? Dad adik? Apa maksudnya?"

Mark hanya bisa menatap tidak percaya pada orang di depannya. Bukan kah Mina sudah mati, dan saat ia menyewa jalang ia slalu memakai pengaman kecuali pada Haechan.

Taeyong yang datang dan di suguhi drama hanya bisa diam, ia tak tahu mana yang benar mana yang salah.

"Hyung, selesaikan dulu masalah mu dengan Mina" Haechan berlalu begitu saja.

Mark yang ingin mengejar tangannya di cekal oleh Mina.

"Mark, aku Mina orang yang sama" Lirih nya dengan suara serak hampir menangis.

"Mina sudah mati" Ujarnya.

.
.
.

Di dalam kamar Mark dan Haechan hanya ada keheningan.

"Chan"

Mark mencoba memegang tangan Haechan, namun sayang tangannya di tampik begitu saja. Ia begitu muak melihat semua masalah ini, ia kira hidup nya akan bahagia namun tidak seperti nya.

"Chan , percaya pada ku Lia bukan anakku"

Tapi Haechan benar-benar tidak bergeming sedikit pun. Ia cukup malas untuk bertengkar dengan suaminya.

"Aku akan pergi hyung"

"Kemana?"

"Kemana saja. Aku beri waktu seminggu , jika hyung tidak bisa memberikan kebeneran omongan hyung maka aku akan pergi selamanya"

"Tap_"

"Jika hyung tidak mau, aku bisa pergi bersama Lele saat ini juga"

"Baiklah"

Haechan segera merapikan pakaiannya, dan turun ke kamar Chenle.

Chenle di kamar hanya bisa menangis pasrah dalam pelukan nenek nya yaitu Taeyong.

"Nek, apa daddy akan meninggalkan Papa?"

Taeyong menggeleng kan kepala, "tidak sayang, percaya pada nenek"

Ceklek..

"Lele segera rapikan bajumu kita pergi" Ujar Haechan yang baru masuk.

"Mau kemana pa?" Tanya nya.

"Jangan banyak tanya"

"Kamu mau kemana Chan?" Tanya Taeyong.

"Hanya menenang diri ma, mama ga usah khawatir" Haechan tersenyum lembut ke arah Taeyong.

"Baiklah, tapi mama harap tidak akan lama, nanti mama rindu dengan cucu kesayangan Mama"

Seteleh Chenle berkemas, tanpa mengulur waktu Haechan dan Chenle segera pergi. Mereka pergi ntah kemana asalkan jauh dari Mark, dan soal sekolah bukan kan Mark pemilik sekolah nya, ia bisa me luluskan Chenle dengan mudah.

.
.
.

Mark kalang kabut atas kejadian yang menimpa nya. Ia berusaha mencari akan bagaimana bisa Mina kembali padahal sudah mati.

Mark menelpon seseorang yang jauh di sana.

.
.
.

Yuta yang sedang asik bercinta dengan istrinya harus terganggu karena Mark menelpon nya.

"Ganggu aja lo"

"Diem, gue mau nanya. Lo dulu udah bunuh Mina kan?"

"Gue udah jual organ dalam nya ke pasar gelap" Jujur nya.

"Tapi,_"

"Lo ngga percaya amat sih Mark, gue serius"

"Mina masih hidup, dia kembali"

"Becanda lo ya?"

"Cepat kesini, dan selesai kan dalam seminggu"

Pip..

Yuta menghela nafas panjang saat mendengar perinta Mark. Ia sudah berhenti dari pekerjaan itu, namun nampaknya menjual organ dalam duplikat Mina tidak terlalu parah, ia harus bekerja agar dapat mendapat uang banyak.

"Yuta, kenapa kamu senyum-senyum, masukin cepet ihh"

"Siap babe"

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang