2

28.4K 2.1K 175
                                    

Banyak typo maaf:(
.
.
.

Pemuda manis itu bergerak hebat dalam tarikan paksa manusia kejam yang berbadan tinggi nan gagah. Hidupnya sudah hancur saat paman nya dengan tega menjual dirinya pada salah satu mucikari terkenal.

"Aku sudah membelimu mahal jalang, sekarang turuti semua perkataan ku!" Ujarnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Aku tidak mau, aku mau pulang, hikss paman bawa Echan pulang, Paman. " Pintanya sembari meraung raung saat di bawa pergi ke kota oleh seseorang yang di yakini adalah tuannya.

"Ya benar kau akan pulang, dan segera penis besar itu memasuki lubang mu yang sempit." Ucap Paman Haechan vulgar.

Haechan sudah tidak ada kekuatan untuk sekedar menangis apalagi melawan, ia sudah lemas rasanya. Tidak ada gunanya memberontak jika endingnya ia yang akan kalah, namun apa salahnya berusaha walau itu nampak sia sia.

Haechan di tarik paksa memasuki mobil mewah berwarna merah menyala, ia duduk di samping seseorang yang kini memberinya sepotong roti keju.

"Makan lah, aku tidak mau Mark marah melihat koleksi jalangnya sakit." Ujarnya dengan sedikit smrik.

Haechan sudah merasa lapar, dengan tidak peduli urat malunya yang ntah tertinggal dimana sekarang ia mengambil roti yang di berikan seseorang di samping nya.

"Pinter baby boy, ah pasti Mark akan merasa puas."

Haechan merasa sedikit pusing setelah memakan roti yang di berikan orang di sampingnya, sungguh ia sekarang sudah mengantuk berat.

Haechan yang sudah kehilangan kesadarannya kini tertidur pulas di bangku samping. Nampak nya orang yang menyetir di samping nya tersenyum tipis.

"Aku harus meminta bonus kepada Mark, atas jalang manis di samping ku ini." Ucapnya yang hanya di dengar oleh dirinya sendiri.

.
.
.

Mark melangkahkan kakinya memasuki area bar Yuta setelah mendapat pesan bawah jalang barunya sudah di bawa.

"Mark!" Panggil Yuta sedikit berteriak karena keramian di bar nya.

"Dimana jalangku?"

"Sabar dong bro, ah jalang satu ini sangat berbeda. Aku ingin meminta bonus." Ujarnya.

"Cihh, bonus saja yang di kepalamu."

"Ahh jika kau tidak mau baiklah, aku akan berikan pada pria lain. Ku rasa banyak yang akan menyukainya." Ucapnya dengan smrik yang terpampang nyata di wajah tampan nya.

"Baiklah, kau ingin berapa?" tanyanya.

"2 milyar lagi."

"F*ck you. Kau kira uang segitu itu daun? Jika kau ingat aku sudah memberi mu 3 milyar untuk jalang itu."

"Mau tidak? Kalau tidak aku tidak memaksa." Yuta kembali menenggak anggur merahnya.

"Baiklah." Mark menulis nominal di kertas cek yang di bumbuhi dengan tanda tangannya.

"Bawa Haechan kemari." Teriaknya pada orang berbadan kekar.

Datanglah laki laki berperawakan kecil, nan manis dengan di kelilingi bodyguard besar hingga menenggelamkan tinggi badannya.

"Bicth, laki laki itu?" Umpat Mark sembari menunjuk ke arah laki laki di depannya.

"Geser bodoh, kau menutupi aset milik Mark Lee." Teriak Yuta pada bodyguard yang menutupi Haechan.

Mark Lee kini melihat pria tertunduk di depannya, ah badannya sangat indah bahkan perempuan akan kalah. Jika di lihat kulitnya sangat halus, rambut coklat muda nya menawan. Tapi kenapa pemuda itu tidak menatapnya sama sekali? Atau Mark sudah turun kadar ketampanan nya?

"Yuta, kenapa dia tak menatap ku sama sekali? Atau kadar ketampanan ku berkurang? " Tanya Mark yang di hadiahi gelak tawa dari Yuta, bahkan beberapa yang mendengar harus menahan tawanya.

"Haechan kemarilah." Haechan langsung mendekat namun tampaknya enggan untuk menatap Yuta yang memanggilnya barusan.

"Hey bodoh, coba kau lihat matanya." Ujarnya.

"Jika kau lupa, bar mu ini tidak se terang lampu mart alfa." jawab Mark.

Mark mengambil ponsel pintarnya dan menyala flash di ponselnya, lalu mengarahkan nya ke mata Haechan. Haechan langsung menutup matanya tiba tiba saat flash dari ponsel itu mengarah ke matanya.

"Bodoh, kau kira mata Haechan apaan? Coba matamu sendiri kau sorot dengan cahaya yang dekat." Ucap Yuta geram atas kebodohan sahabat di sampingnya.

"Ya aku ingin tahu dengan matanya." Ujarnya sembari menarik dagu Haechan dengan paksa hingga ia dapat menatap paras rupawan tuannya.

"Woahh dia sangat manis, cantik bahkan melebihi wanita." Mark menatap Haechan dengan tatapan kagum, walau tak jelas tapi cukup nampak jalang barunya sangat manis dan mengemaskan.

"Wahhhh. Siapa pria manis ini ,Yuta?" Ujar seseorang dari belakang

"Namanya Haechan. " Jawab nya singkat.

"Boleh aku membelinya."

"Berani kau menyentunya, ku pastikan matamu akan hilang esok pagi." gertak Mark.

Pria itupun langsung melihat ke arah Mark, nampaknya ia baru sadar akan kehadiran Mark di samping Yuta.

"Ah baiklah, nikmati jalang baru mu Mark-ssi." Ujarnya sembari meninggal Mark dan Yuta.

Haechan hanya terdiam tanpa niat untuk membuka suara.

"Aku pulang dulu Yuta." Pamit Mark.

"Nikmati malam indahmu kawan."

Mark langsung pergi dengan menarik tangan Haechan sedikit kasar.

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang