31

11K 837 33
                                    

Maaf banyak typo:(
.
.
.

Mark dan hormon sialannya itu memang satu kesatuan yang untuh dan tak terpisahkan. Lihat saja sekarang ia baru pulang bukan mandi malah sibuk menjilati telingan calon istrinya. Sudah pulang telat, tidak mandi, tidak tahu sopan santun, datang datang minta jatah dan itu saat Haechan akan memejamkan matanya Mark tiba-tiba datang dan menjilati telinga calon istrinya.

"Ngghhh hyung"

"Iya baby, aku ingin main" Bisiknya tepat di telinga Haechan.

"Tapi hyung eeuugghh" Haechan lagi lagi meendesah saat Mark turun ke area lehernya.

Tangannya menelusup ke dalam piyama kebesaran Haechan. Ia sibuk memberi tanda di leher jenjang milik calon istrinya, dan jangan lupakan kini tangannya sudah memelintir serta menarik puting Haechan yang tertutup piyama.

"Eeuuuhghhh hyung"

Mark menbuka baju nya sendiri, dan menampakkan tubuh atletis miliknya, jangan lupakan kebanggaan nya yang sudah berdiri tegak meminta di masukkan ke sarang nya.

Haechan memerah karena melihat tubuh atletis yang lama tidak ia lihat 16 tahun terakhir.

Mark menyobek piyama Haechan dengan brutal. Ia sudah tidak tahan sekarang. Mark memberi tanda pada dada milik pujaan hatinya, tak lupa ia mengulum puting pink yang sudah menegang sempurna.

Tangan Mark meremas penis mungil Haechan. Ia menyesapi satu persatu puting tengang tersebut, Haechan yang sudah ber nafsu semakin menekan kepala Mark untuk memperdalam kulumannya pada puting pink milik nya.

"Hyung aku tak tahan" Ujarnya frustasi karena Mark hanya bermain di area puting nya.

"Memohon lah baby"

"Dad, cepat masukkan penis besar mu dan obrak abrik lubang ku hingga aku tak mampu berjalan esok hari" Ujarnya sembari memasang wajah menggoda.

"Permintaan di kabul kan"

Mark dengan sigap menarik celana piyama milik calon istri nya. Haechan dengan sengaja mengangkangkan kakinya untuk menggoda Mark.

"Eoh kau menggoda ku baby?"

Haechan hanya menatap nya dengan tatapan nafsu. Lihat saja mata ungu itu seperti memohon agar Mark segera mengobrak abrik lubang nya.

"Kau di atas baby, lakukan sesukamu"

Haechan langsung membalikkan posisi Mark di bawah, dan ia sudah memposisikan penia besar Mark di lubang berkedut milik nya. Dengan sekali hentak penis Mark sudah memasuki lubang anal Haechan yang tanpa pelumas.

"Eeughh daddyyhh"

Haechan mulai bergerak saat di rasa lubang nya sudah membiasakan dengan penis besar milik Mark. Tubuhnya terhentak hentak hebat dan jangan lupakan air liur yang mengalir dari sudut bibirnya menambah kesan sexy.

Mark meremat bokong sintal milik Haechan, hingga membuat Haechan mendesah.

"Eeuggh dad"

"Aku sampai"

"Bersama baby"

Haechan terhentak hentak hebat saat merasa ia akan mendapatkan pelepasan nya, tangan Mark saat ini sedang asik memelintir puting milik Haechan,tak lupa sesekali ia meremaa pantat sintal milik pujaan nya.

Crott..

Crott..

Haechan dan Mark bersama sama mendapat kan pelepasan nya.

Haechan ingin melepaskan penis Mark dari lubang nya, namun seperti nya Mark tidak ingin. Mark langsung membalik posisi dan menyuruh Haechan menungging. Ia memaju mundur kan penis nya dengan tempo perlahan hingga membuat Haechan frustasi sendiri.

"Faster faster eeugghh"

Mark mempercepat genjotan nya dan menampar bokong sintal milik Haechan.

Plakk..

Plakk..

Plak..

Haechan hanya bisa merasakan nikmat dan kesakitan menjadi satu. Mereka bermain kuda kuda an hingga dini hari dan mencoba banyak gaya.

.
.
.

"Papa" Teriak Chenle dari luar kamar Mark.

Ini sudah jam 9 , dan Papa nya belum bangun? Biasanya jam 7 saja sudah bangun.

"Papa, Lele masuk atau papa keluar" Teriak nya lagi.

Ceklek..

"Lele, kenapa?" Tanya Mark

"Papa mana dad?"

"Ah Papa sedang mandi, sebentar lagi turun"

"Ah baiklah, Lele turun dulu"

Mark bernafas lega karena Chenle sudah turun.

"Hyung, Lele sudah pergi" Tanya Haechan.

"Sudah by"

"Yaudah aku mandi dulu hyung" Haechan berusaha turun dari kasur king size nya.

Mark sebenarnya berbohong saat bilang Haechan mandi, karena faktanya ia masih memejamkan matanya, dan terbangun karena teriakan Chenle.

Haechan menyelesaikan acara mandinya tanpa gangguan dari mesun Mark Lee. Berterima kasihlah pada Chenle yang tiba-tiba tadi datang minta di ajari pelajaran yang tertinggal.

"Dad, ini bagaimana? Huh otakku menjadi bodoh setelah operasi" Keluh Chenle.

"Kau memang bodoh Le" Sahut Jisung yang datang membawa bola basket.

"Ah bacot kamu Jiji"

"Sudah sudah , Lele  belajar lagi" Lerai Mark.

"Daddy bau amis" Celetuk Jisung.

Matilah kau Mark, habis main kuda kuda an tidak mandi.

"Ah anu daddy_"

"Lele, Jiji, Hyung ayo makan, mama sudah nunggu itu" Mark harus bersyukur karena Haechan menyelamatkan harga dirinya hari iniini.

"Ah iya Pa, bentar Jiji ganti baju"

Jisung segera menganti bajunya, Chenle segera turun, dan Mark harus membersihkan dirinya dulu.

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang