8

21.2K 1.6K 119
                                    

Banyak typo maaf:(
.
.
.

Haechan turun dengan ragu dari dalam mobil Mark. Mark pun juga ikut turun dan memberi sesuatu hal pada Haechan.

"Ah iya masalah tas, nanti kau akan di beri kapala sekolah. Pulang aku jemput nanti dan uang saku sudah ada di tas mu"

"Terima kasih hyung"

"Belajar yang rajin oke?"

Mark memasuki mobilnya dan meninggal Haechan yang masih kebingungan mencari ruang kepala sekolah.

Haechan kini menuju arah ruang kepala sekolah. Ia hanya bisa menunduk karena takut di bully sebab bola matanya yang berwarna ungu cerah.

Brukk...

"Ahh, hati hati dong kalau jalan" Ujar seseorang yang sudah di tabrak Haechan.

"Maafkan aku" Ujarnya lirih masih menunduk wajahnya.

"Kau meminta maaf tanpa menatap wajahku? Eoh dimana sopan santun mu?" Otomatis Haechan langsung mengangkat wajahnya, dan menampakkan bola matanya yang sangat indah.

"Eoh, indah sekali. Ah iya siapa namamu?" Ujar pemuda yang itu sembari mengulurkan tangannya.

"Lee Haechan"

"Ah Haechan, perkenalkan aku Hwang Hyunjin"

"Salam kenal"

"Kelas mu mana Chanie?"

"Aku anak baru, aku akan keruang kepala sekolah tapi aku tidak tahu arahnya" Keluhannya sembari mempout bibirnya lucu. Hyunjin hanya menatap takjub manusia mungil di depannya.

"Baiklah, bagaimana kalau aku antar" Tawaran Hyunjin yang di balas anggukan oleh Haechan.

Haechan dan Hyunjin berjalan di sepanjang koridor sekolah nya yang ramai dengan manusia manusia kehausan akan ilmu pengetahuan. Sepanjang perjalanan Haechan nampu menundukkan kepalanya dalam dalam, tanpa bisa melihat tatapan iri dari semua mata wanita maupun subnitive.

"Sudah sampai" Ujar Hyunjin semangat.

"Terimakasih"

"Baiklah, aku kelas dulu oke. Nanti istirahat kita bertemu lagi di kantin" Haechan menganggukan kepala arti mengerti.

Haechan segera memasuki ruangan kepala sekolah dan di sambut sangat hangat oleh kepala sekolah tersebut.

.
.
.

"Anak-anak kita akan kedatangan murid baru" Ujar guru pengajar di depan.

Semua murid bersorak riuh akan pengumuman tersebut.

"ayok anak baru masuk, dan perkenalkan namamu"

Murid itupun memasuki kelasnya, dan membukukkan badan hormat.

"Selamat pagi, perkenalkan nama saya Lee Haechan. Mohon bantuannya"

Semua siswa bersorak riuh saat melihat Haechan yang sangat manis nan mengemaskan apalagi bola matanya menambah kesan cantik di wajahnya.

"Haechan kau bisa duduk bersama Lami. Lami angkat tanganmu" Gadis itu langsung mengangkat tangannya, dan segera Haechan menuju bangku tersebut.

Haechan menduduki bangkunya, yang ternyata tepat di depan orang yang di tabraknya tadi yaitu Hwang Hyunjin.

"Hai, namaku Lami"

"Ah salam kenal, namaku Haechan"

Perkanalan singkat itupun terputus karena sang guru mulai mengajar kembali.

.
.
.

Berbeda tempat dengan Mark yang kini menatap salah satu jalang ya sudah ia beli.

"Tuan, kenapa tuan tidak ke masion?"

"Apa urusan mu Mina?"

"Tidak tuan hanya saja biasanya tuan akan ke masion untuk seks"

"Singkat nya aku sudah tidak menginginkan kalian lagi" Ujar dengan nada dingin.

Mina menatap sendu tuannya, sekaligus tambatan hatinya. Mina sudah menyukai Mark saat pertama kali bertemu di bar milik Yuta.

Dulu tuannya sangat sering bermain dengan nya namun sekarang. Mina merindukan penis besar itu menerobos vaginanya, dan mengobrak-abrik kewarasan nya. Ia dulu adalah jalang termahal ya Mark beli seharga 1 milyar, di bandingkan yang lain ialah yang merasa paling mahal dan berharga. Ia hanya merasa tanpa mengetahui fakta bahwa Mark sudah membeli jalang lain dari Yuta.

"Baiklah kalau begitu tuan, saya pergi dulu"

"Hmm"

Meninggalkan gedung percakar langit itu dengan beragam pertanyaan. Ingin rasanya ia hidup bahagia dengan Mark, harusnya ia tak menuruti Mark untuk meminum obat pencegah kehamilan.

.
.
.

Haechan kini sudah di kantin bersama ke tiga teman barunya, yaitu Hyunjin, Lami,dan Mingyu.

Hyunjin adalah orang yang di tabraknya tadi pagi, Lami adalah teman sebangku Haechan, sedangkan Mingyu adalah sebangku Hyunjin yang otomatis jadi temannya juga iyakan?

"Chanie mau makan apa?" Tanya Lami.

"Sama kan saja dengan mu"

"Oke tunggu sebentar oke"

Lami meninggalkan Haechan di bangku bersama Hyunjin.

Byurr...

"Hey anak baru, gausah kecentilan deh. Sok duduk sama pengeran sekolah." Ujar salah satu siswa ber name tag Ko Eunji.

"Koeun, apa lo lakuin" Bentak Hyunjin.

Haechan hanya diam saja bajunya basah karena ulah orang lain, rasanya ingin ia mengadu pada Mark.

"Lo apa apan sih Jin, duduk sama orang kayak dia" Teriak Koeun.

"Chan, lo gapapa?" Tanya Lami yang datang dengan nampan makannya.

"Lo anak baru, inget ya gue bakal bikin lo menderita di sekolah ini" Koeun menggertak Haechan.

Haechan sungguh malu, sekarang ia harus menjadi pusat perhatian di kantin sekolahannya.

"Gapapa kok Lam" Haechan segera bangkit untuk ke kamar mandi.

"Awas aja lo Koeun, gue pastiin lo bakal di keluarin dari sekolah" Mingyu yang baru datang.

"Gyu, kok lo sama mereka?" Tanya Koeun tidak terima.

Haechan sudah pergi ntah kemana yang di pikirannya hanya malu apalagi ia anak cukup rapuh.

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang