39

18.3K 780 208
                                    


Maaf banyak typo:(
.
.
.

Satu bulan berlalu. Kini keluarga Lee sudah kembali normal. Jisung kembali ke luar negeri, Chenle kembali ber sekolah, Mark ke kantor, Haechan dan Taeyong berbincang soal barang barang lucu tidak berguna.

Mark memasuki area masion mewah, kakinya menapakkan ke arah satu kamar utama yang di jaga ketat.

"Lucas, bagaimana Yeri?"

"Dia baik baik saja Mark, apa yang ingin kau lakukan?"

Mark tersenyum miring.

"Bawa dia ke ruang bawah tanah"

Lucas segera menyeret Yeri yang nampak enggak untuk di bawa secara baik baik.

"Hey, lepas atau Mark akan membunuhmu" Gertak nya.

"Hahaha, waktumu sudah habis jalang sialan" Umpatnya tepat di muka Yeri.

"Lihat saja siapa yang akan mati hari ini"

Mark nampak melihat lihat beberapa pisau kecilnya, dan gunting gunting tajamnya.

"Itu Yeri" Tunjuk Yuta.

"Kalian ingin bagian apa?" Tanya Mark pada Hyunjin, dan Yuta.

"Kita bedah saja, hasilnya bagi ber empat" Saran Hyunjin.

"Mark tak butuh, bagi tiga Jin" Sahut Lucas.

Lucas langsung melempar Yeri ke ubin dingin di ruang bawah tanah.

"Pertama kita harus membiusnya" Ucap Hyunjin.

"Disini kita menjadi pembunuh, bukan dokter Hwang Hyunjin" Yuta  berujar.

Hyunjin memang adalah dokter yang cukup di kenal baik karena keberhasilan nya saat melakukan operasi plastik.

Mark mendekati Yeri dengan membawa Pisau.

Jlebb..

"Aww Mark, sakit hikss" Tangisnya saat Mark menusukkan pisau tepat di betis nya.

"Sakit?" Tanya Mark yang di balas anggukan.

"Aww, sakit bodoh" Yeri kembali mengerang saat Yuta menusuk paha mulus nya.

"Aww, sakit pabbo. Apa yang kalian lakukan" Hyunjin memotong salah satu jari kaki Yeri.

"Kami lakukan? Membalas dendam" Ujar Mark.

"Bukannya kau menyukai ku Mark? Bahkan kau merawat ku saat itu"

"Hahaha, ber mimpi kau bodoh. Mark merawat mu agar bisa menyiksamu" Teriak Yuta.

Jlebb..

"Aww, sudah sudah maaf kan aku. Ini sakit Mark hikss"

"Sakit? Kau kira kehilangan anak tidak sakit?" Bentak nya tepat di muka Yeri.

Yeri terdiam, apa yang di dengar masih harus di proses di otak kecilnya.

Jlebb..

"Kebanyakan berpikir, dengan otak bodoh mu itu tidak berguna" Lucas berucap sembari menusuk pipi Yeri, bukan hanya itu pisau itu di mainkan di pipi Yeri yang terluka.

Hari ini Yeri tersiksa habis oleh Mark, Hyunjin, Lucas, dan Yuta. Ia salah mengira tentang kebaikan Mark, tapi kini ia harus melihat bahwa mati di tanga  para psikopat dingin tanpa belas kasihan.

Semua organ organ nya di jual dengan harga yang tak main main. Tak lupa jasadnya di bakar untuk menghilangkan jejak.

.
.
.

Mark memasuki masion yang ber aura dingin. Ia masion nya hari ini nampak sangat sunyi, bahkan Chenle tidak menyambutnya dengan teriakan nyaringnya.

Mark memasuki kamarnya.

Ceklekk...

Anyir?

Darah?

Mark terjatuh seketika saat melihat jasad Haechan bersimbah darah. Mark mendekati jasad itu dan memeriksa nadinya yang tak berdetak.

"Chan, bangun Chan" Mark menggoyangkan badan Haechan yang sudah kaku.

Mark menemukan secarik kertas yang bertuliskan 'maaf, aku tidak suka saat dia bersamamu, dan aku pergi dulu sampai nanti'

Mark menangis sejadi jadinya, semua telah berakhir. Semuanya nampak suram di pandangan Mark, ia sudah kehilangan kehidupan nya.

Pagi ini Mark memakamkan Haechan. Taeyong dengan sigap memeluk putra semata wayang nya yang menangis sejadinya.

"Aku turut berduka cita" Ujar salah satu teman Mark, yaitu Irene.

Mark tidak menanggapi apapun. Chenle hilang, Haechan mati. Semua sudah hancur, kehidupan Mark hancur.

~END~

Hehe:3
Endingnya kalian tentuin aja sendiri><

Bye bye

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang