25

12K 944 52
                                    

Maaf banyak typo:(
.
.
.

Haechan mendapatkan paket yang berisi gelang yang sama dengan miliknya, bedanya gelang itu berwarna hitam semua.

"Jiji, Lele" Jisung dan Chenle langsung keluar dari kamarnya.

Haechan menarik tangan Chenle dan memasangkan gelang itu, ia juga manarik tangan Jisung.

"Gelang ini jangan di hilangkan" Ujarnya.

Jisung dan Chenle hanya mengangguk patuh. Toh ia tahu pasti gelang ini bukan gelang sembarangan. Lihat betapa indahnya dengan hiasan berlian.

"Berlian?" Jisung menatap Papa nya.

"Jiji, apa yang berlian?" Tanya Chenle.

"Gelang ini ada berlian nya"

"Papa? Apa benar kata Jiji"

Haechan hanya menganggukkan kepala, sudah biasa Jisung dan Chenle menggunakan barang branded walau tinggal di flat biasa.

Jangan lupakan barang yang di ambil Haechan dulu , barang yang di ambil bukan hanya sekedar barang. Banyak benda benda yang berhias mutiara dan berlian, tahukan seberapa royalnya Mark pada Haechan dulu.

"Sudah tidur sana anak anak, besok kalian harus sekolah iyakan" Jisung dan Chenle segera memeluk Haechan, dan langsung pergi ke kamar untuk berkencan dengan pulau kapuknya.

Pagi ini Chenle harus menelan pil pahit, karena mendapat pesan bahwa olimpade nya di gantikan oleh Lia. Ia bahkan sangat bersemangat, tapi sepertinya hanya sementara.

"Lele kenapa?"

"Anu Pa"

"Ada apa sayang?"

"Anak pemilik sekolah mengantikan olimpade Lele, padahal Lele kan sudah senang" Haechan langsung memeluk anaknya, dan mengucapkan berbagai kalimat penenang.

Huh, padahal sekolah itu milik daddy mu,  Batin Haechan.

Haechan menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya, ia tahu Chenle sedih makanya ia sekarang membuat makanan favorit Chenle yaitu nasi goreng kimchi.

"Papa"

"Iya Le"

"Pa"

"Iya sayang"

"Tidak jadi" Haechan menautkan alisnya, tidak biasanya anaknya aneh seperti ini.

Haechan menyiapkan bekal yang berisi sandwich untuk kedua buah hati nya, ia juga menyiapkan kotak minum sendiri karena Lele itu daya tahan tubuh nya rendah takutnya makan sembarangan lalu jatuh sakit.

Chenle itu sangat manja seperti Mark saat jatuh sakit. Kadang-kadang Haechan sendiri ingin menbuang anaknya ke sungai Han waktu anaknya sakit. Haechan itu memang Papa durhaka.

.
.
.

Chenle berjalan gontai memasuki area sekolah. Ia masih sedih karena tidak bisa ikut olimpade biologi, padahal ia ingin sekali.

"Lele, sudah gausah di pikirin soal Lia" Jisung khawatir pada kakaknya.

"Tapi Jiji, Lele kan pengen. Andai Lele anak pemilik sekolah" Tanpa sengaja Chenle menabrak seseorang di depannya.

Chenle menatap orang yang menurut nya cukup familiar, dan siapa ya.

"Heh bocah"

"Wah ahjussi tukang tuduh" Tuding Chenle.

Lucas, ya Lucas orang itu yang di sebut Chenle ahjussi tukang tuduh.

"Mulut mu licin bener bocah"

"Om ngapain? Pergi saja ganggu jalan Jiji sama Lele tahu" Jisung berusaha mendorong Lucas, namun seperti nya sia sia.

" Eh bocah gada sopan sopan nya" Lucas menunjuk ke wajah Jisung.

" Om sendiri memang punya sopan santun?" Chenle menyela.

Satu kata untuk Chenle yaitu tengil.

Jisung segera menarik tangan Chenle untuk menjauhi Lucas, menurut nya Lucas itu aneh. Tapi menurut Chenle Lucas itu tampan walau kadang rada nggak jelas, kaya tadi contoh nya.

"Jiji ke kelas dulu. Lele jangan nakal"

Cup.

Jisung mengecup pipi Chenle singkat, tepat setelah Jisung pergi banyak kupu-kupu beterbangan di perut Chenle. Chenle menyentuh pipi nya yang memanas karena kecupan singkat Jisung.

"Wow", Chenle menengok menemukan Haruto dengan muka konyolnya.

"Pergi sana, ngapain disini?"

"Melihat drama picasan antara Lee Chenle, dan Lee Jisung", Chenle hanya memutar bola mata malas dan segera menuju ke bangkunya.

Sepertinya hari hari Chenle akan di penuhi dengan kupu-kupu terbang di dalam perutnya, bukti nya sekarang ia masih merasa senang.

Chenle mengikuti pelajaran pertama dengan sangat baik, tapi nampaknya tidak sekarang. Gadis yang kemarin dengan sengaja menginjak kaki Chenle sudah memasuki kelas nya lagi, dan jangan lupa tatapan itu. Chenle sangat menyukai nya.

"Semua keluar kecuali dia" Yeji menunjuk ke arah meja Chenle.

Chenle meneguk ludahnya kasar saat Yeri menatapnya se akan akan siap untuk memakannya.

"Eoh gelang itu, singkirkan dulu ,Yej." Lia menunjuk ke arah gelang Chenle yang di berikan Papa nya.

"Gelang yang bagus, untuk ku saya ya" Yeji mengelus pipi gembil milik Chenle.

"Itu ada kameranya bodoh" Lia menarik keras gelang itu hingga terputus dan meninggal jejak kemerahan di pergelangan tangan Chenle.

Yeji menarik tangan Chenle dengan paksa. Ia menyeret Chenle tanpa belas kasihan. Saat ini Chenle hanya bisa beharap agar Jisung bisa menemuinya dan menyelamatkan ia dari Yeji sera Lia.

"Yeji!! Lepas tangan Lele" Bentak Jisung dari belakang.

Jisung menarik tangan Chenle dan menariknya menjauhi kedua perempuan jahat itu. Di sisi lain Yeri sedang menahan amarahnya, dan ingin membuat pelajaran untuk si murid pindahan Lee Chenle.

.
.
.

TBC

Posesif Daddy || MARKCHAN (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang