Jangan Lupa tinggalkan jejak guysss😇
Selamat membaca😀
Rara yang berdiri didepan kosnya merasa khwatir. Jam sudah menujukan jam 7 : 00. Sudah 15 menit dia berdiri depan kosnya. Dia gugup menunggu Arga yang janji menjemputnya jam 7:15. Sebenarnya jika dia berjalan kaki kesekolah hanya butuh 15 menit. Akan tetapi dia takut menolak ajakan Arga yang menyuruhnya menunggu. 10 menit kemudian Arga sudah tiba didepan kosnya.
" kok Lo udah keluar aja" tanya Arga.
" Ia biar kamu gak lama nunggu Ga" jawab Rara padahal dia sudah hampir setengah jam didepan kosnya saking cemasnya dia. Ini kali pertama Rara berangkat dengan Arga. Selama ini dia berjalan menuju sekolah yang letaknya cukup dekat.
Motor Arga memasuki Gerbang SMA Tunas Bangsa. Rara saking takutnya meremas kemeja bawah Arga, sambil menunduk dia sangat takut akan reaksi siswa lain.
Sejak motornya melaju pelan melewati Gerbang menuju parkiran sekolah yang letaknya agak masuk kedalam, tepatnya dibelakang gedung kelas X, siswa-siswa menatap penuh tanya, siapa siswa yang dibonceng Arga. Biasanya Arga akan selalu bersama ketiga temannya yang lain. Tidak pernah memiliki bocengan. Arga lumayan populer dan ketiga temannya sangat populer di SMA. Selain wajah tampan, Anggota tim basket , anak pengusaha Terkenal. Mereka juga berteman dengan senior dan junior dari kalangan atas. Seolah lingkungan mereka sudah terbentuk dari orang tua kepada anak nya.
Rara tidak berani mengankat kepalanya, dia terus menunduk karena dia tau banyak siswa yang memperhatikannya. Arga menghentikan motornya setelah tiba diparkiran. Ketiga teman nya menunggu diparkiran sambil berbincang dengan murid yang lain.
Arga merasakan Rara masih mencengkram kemejanya menoleh kebelangkang. Pemuda itu tersenyum melihat wajah Rara yang memejamkan matanya erat dengan muka yang memerah.
" Sampai kapan Lo gitu"
" Gak mau turun?" Tanya Arga.
Rara tersentak melepaskan cengkramannya dan membuka mata, tidak menyadari mereka sekarang jadi tontonan orang diparkiran." Eh maaf Ga." Karna terburu-buru dia hampir terjatuh. Arga langsung memengang tangan nya.
" Masih pagi ini. Ya elah." Kata Alex menghampiri mereka diikuti Gilang dan Cakra.
" Hati-hati" kata Arga melepaskan tangannya pelan membantunya turun dari atas motor.
"Pagi Ra" sapa Cakra.
" Pa...pagi " cicit Rara kecil." Ngapain Lo pada masih disini?" Kata Arga.
" Nungguin Abang dong" kata Alex" Ayo masuk mau bel" ajak Gilang.
Mereka berjalan menuju kelas, melihat Rara berjalan dibelakang, Arga menariknya untuk berjalan disamping nya. Rara terkejut tiba-tiba ditarik oleh Arga. Mereka berlima berjalan melawati kelas X menuju Tangga untuk naik kelantai dua. Sepanjang perjalan murid-murid heran melihat Arga memegang Tangan Rara. Sejak kapan Arga dkk memiliki personal baru. Pacar Alex saja yang gonta ganti tidak pernah berjalan bersama mereka berempat heran mereka.
💫💫💫💫💫💫
Dikelas MIA 1 sudah banyak siswa yang datang termaksud Jenny dan Geng nya. Rara di cegat oleh Dita yang sudah menunggunya diluar kelas. Heran melihat Rara yang berjalan bersama Arga dkk.
"Ra.... Lo gak papa kan semalam"?
Arga memutuskan meninggalkan Rara bersama Dita didepan kelas, mereka berempat memasuki Ruangan.
Tiba-tiba Cakra menuju meja Jenny bersama Alex." Eh... Tuan Putri" kata Cakra memukul mejanya. Kelas langsung hening. Karna kelompok Cakra tidak pernah membuat keributan. Semua mata didalam ruangan menatap mereka.
Sementara Arga dan Gilang tidak ikut campur. Arga tidak mau ikut melabrak Jenny. Prinsipnya masih sama Rara harus bisa membela dirinya sendiri. Sedangkan Gilang seperti biasa tampak cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Alone
Teen Fiction|||Follow Aku, buat baca ceritanya|||||| Next mau direvisi. Squelnya baca di Back For you Kehidupan Rara yang jauh dari kata mampu, memaksanya untuk tetap tegar berdiri di kaki sendiri menjalani kehidupan yang kadang tidak pernah berpihak kepadanya...