Selamat membaca
Maaf masih banyak typoJangan lupa voteeeeee
Voteeeee
Hubungan Arga kembali membaik setelah kemarin sempat merengang. Membuat mereka kembali menjadi bahan gosip siswa, karena kembali lengket, seperti biasa Rara selalu berada didekat Rara.
Rara tidak pernah memperjelas atau menanyakan Apakah Arga betul menyukainya, dia lebih memilih menunggu Arga sendiri yang mengatakannya. Arga kembali seperti biasa pada Rara meskipun Arga sudah berubah sedkit tidak langsung emosian ketika Rara dekat dengan orang lain.
"Ga. Kita mau kemana?"
Sore tadi Arga mengabari Rara agar siap-siap, Arga ingin mengajak Rara pergi kesuatu tempat,
Melihat Arga tetap diam, Rara tidak bertanya lagi, takut fokus Arga menyetir terganggu.
"Ga. Ini dimana?". Motor Arga berhenti disebuah bukit, Rara tidak tau dimana mereka sekarang. Gelapnya malam, dan suana sepi, membuatnya parno.
"Tenang aja. Gak usah takut".
"Ga". Arga merangkul Rara, setelah turun dari motor, Menuntunnya menaiki bukit berbatu,
"Arga kita pulang ya. Aku takut".
Arga tidak menjawab membuatnya semakin ketakutan. Rara memeluk erat tangan Arga, berjalan pelan. Jantung Rara berdebar kencang, jalan menuju keatas sedikit berbatu, sekitar mereka sepi.
"Ga. Aku takut". Ingin menangis rasanya, melihat wajah Arga biasa saja. Menambah ketakutan Rara. Arga menatapnya, meraih wajah Rara lalu diletakan didadanya. Rara memejamkan mata. Langkah mereka semakin pelan, karena Hanya arga yang dapat melihat diterangi sebuah senter kecil.
Arga melepaskan pelukanya, tapi Rara tidak mau beranjak, masih tetap meletakan kepalanya didada Arga.
"Buka matanya. Udah sampai".
"Happy Brithdayyy Rara".
"Supriseeeeeeees"
Rara kaget ketika membuka mata, Cakra, Gilang, Alex dan Saras ada disini. Bukit itu dihias dengan lampu kelap-kilip, ada sebuah gajebo sederhana dengan empat tiang lengkap dengan gorden merah mudah di hiasan balon dan tulisan "happy Brithday". Dekorasi simple tapi kesannya mewah, membuat Rara menganga takjub.
"Kalian?".
"Yeee!!!. Selamat ulang tahun Rara". Saras lansung memeluk Rara.
"Ulang tahun?".
"Jangan bilang lo lupa kalo hari ini lo ulang tahun?".
"Astaga, aku lupa, kalo hari ini ulang tahun ku". Batin Rara.
"Gila. Bisa lupa lo sama hari ulang tahun sendiri. Astaga Rara. Pikirannya belajar aja kali ya". Ledek Cakra.
Selama ini Rara tidak pernah berpikir bahwa ulang tahun adalah sesuatu yang istimewa, selama ini dia tidak pernah merayakannya. Tinggal dipanti dan tidak memiliki teman membuat Rara sering lupa. Lagian Tanggal ulang tahunnya adalah sebuah perkiraan dari ibu panti. Belum tentu tanggal 11 Maret adalah ulang tahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Alone
Teen Fiction|||Follow Aku, buat baca ceritanya|||||| Next mau direvisi. Squelnya baca di Back For you Kehidupan Rara yang jauh dari kata mampu, memaksanya untuk tetap tegar berdiri di kaki sendiri menjalani kehidupan yang kadang tidak pernah berpihak kepadanya...