Bab 31

734 28 0
                                    


Selamat membaca 😁

Maaf banyak typo🙏🙏

Sorak-sorai penghuni Aula terdengar, Pertandingan Final telah usai. SMA Tunas Bangsa keluar menjadi pemenangnya. Mereka bersorak senang akan kemenang begitu juga tim cheers yang memberikan pertunjukan penutup. Arga berlari ke sisi lapangan sedari tadi dia melirik tribu tapi tidak menemukan Rara diantara penonton. Dia sudah naik keatas melihat tapi tidak ada.

"Ga. Rara dimana?". Tanya Cakra

"Gue juga gak tau. Ini lagi nyarik"

"Kok bisa hilang. Lo tadi tinggalin dimana?. Ini sekolah orang". Pekik Cakra tidak percaya.

"Tadi disana. Gue suruh nunggu. Karena Gak yakin Dia nyaman nunggu di tempat kita". Jelas Arga.

"Coba Lo telepon".

"Gak aktif nomornya".

Alex dan Gilang menghampiri Arga diluar lapangan.

"Kenapa Cak?".

"Rara hilang"

" Anjirr serius. Ini sekolah orang. Kok bisa?".

Mereka mengedarkan pandangan mencoba mencari Rara. Berpencar mencari keberadaan Rara.

"Itu kayak Rara deh. Baju nya Gue kenal. Itu Rara" kata Cakra menunjuk sisi lapangan Ujung.

Arga berlari memutar lapangan diikuti ke Empat temannya.

"Eh Gue masih penasaran, gimana Lo bisa Pacaran sama Aryan?". Tanya Saras.



"Ra. Lo Ngapain disini?". Tanya Arga dengan suara keras suaranya terdengar buru-buru. Nafas cowok itu masih tersenggal.

Arga tidak menyadari banyak orang memandangnya mulai dari berlari hingga sampai kesini.

"Eh. Arga" kata Rara membalikan badan. Terkejut Melihat Arga yang masih berkeringat.

Saras dan temannya terkejut melihat keempat lelaki tampan itu berdiri didepan mereka.

"Kenapa gak nunggu di kursi?"

"Gue kan Bilang tunggu disana. Siap tanding temui Gue".

Rara merasa aura Arga sedang marah padanya. Dia menjadi takut.

Sementara teman Aryan masih bingung kedatangan tiba-tiba anggota terkenal tim basket tunas bangsa.

"Astaga Ra kita panik nyariin Lo"

"Kok Lo gak nurut sih. Ini sekolah orang" omel Cakra.

" Kalo Lo kenapa-napa Gimana?".

Keempat cowok itu masih ngosgosan.

"Maaf. Tadi aku nyasar. Ketemu Aryan".

"Sorry Bro. Gue yang bawa dia kesini. Tadi kasihan tempat duduk nya diambil orang. Kayak takut gitu. Mending Gue bawa" jelas Aryan melihat wajah Rara takut karena diomelin.



Saras kagum melihat keempat cowok itu begitu khawatir dengan Rara.

Arga menatap tajam Aryan, ingin sekali melampiaskan emosinya, tapi dia sadar ini tempat umum.

"Oke. thanks bro" jawab Cakra cepat menyadari situasi tidak mendukung.

" Ayo pergi" kata Arga menarik tangan Rara.

Semua teman Aryan terkejut, mereka pikir Rara berpacaran dengan Aryan. Tapi Arga sekarang sedang mengandeng Rara didepan Aryan. Membuat mereka tidak percaya.

Not AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang