Bab 24

745 33 0
                                    

Selamat membaca🤗

Maaf masih banyak Typo🙏

Janga lupa tinggalkan Jejakkkkkkkkkk😀

Rara sedih karena diperlakukan tidak pantas oleh Adit, kenapa selalu begini. Dia tidak tau kesalahannya apa, tetapi dia selalu mendapatkan perlakuan tidak baik.

"Aduh Ra. Sebut aja berapa?. Gue bayar?". Kata Adit mendekat meraihnya, masih tertawa meremehkan.

"Brengsek kamu. Jaga ucapan kamu" kata Rara berjalan menjauh.

Gilang bangkit dari tidurnya menatap heran apa yanh terjadi.
"Ra. Lo kenapa?". Tanya Gilang melihat Rara sudah menangis sambil memeluk dirinya.

"Lo apaain dia dit?".

"Selo man. Gue gak ngapa-ngapain".

"Kenapa dia nangis?".

" Biasa Bro. Munafik dianya".

" Maksud Lo apa bangsat?." Menangkap kata-kata Adit.


" Gue cuman tanya Harga dia semalam berapa. Tapi lebay banget sampai nangis".
Mendengar itu Emosi Gilang naik menarik kerah seragam Adit, menerjang menghajar nya membabi-buta.

"Bangsat Lo. Anjing.".
" Lo pikir Lo siapa, berani ngerendahin dia". Gilang lepas Kontrol, dari dirinya yang biasa kalem, tidak terima Adit merendahkan Rara, Darahnya seakan mendidih mendengar ucapan Adit.

Rara melihat kejadian itu menangis histeris, dia menjerit ketakakutan, memeluk kakinya yang menekuk, tubuhnya bergetar ketakuta.
Gilang masih menghajar habis Adit, Adit kewalahan membalasa serangan Gilang.

"Huukk....Apaan sih Bangsat. Lo gila ngajar Gue?". Balas Adit mencoba melawan.

"Bangsat masih berani biacara Lo. Anjing"
Gilang berhenti setelah mendengar Rara berteriak menghentikannya, tubuh gadis itu bergetar.

"Pergi Lo Anjing. Sebelum gue bunuh Lo disini".

Adit memilih bangkit tertatih, ini pertama kalinya dia melihat Gilang marah mengerikan. Biasanya Gilang selalu tenang, tidak pernah ikut campur urusan orang.

Setelah Adit keluar, Gilang berjalan menuju Arah Rara. Gadis itu masih ketakutan.
"Ra. Lo tenang ya, dia udah pergi".

Melihat Rara masih belum bergerak, Gilang meraihnya tanganya. Tidak tega melihat keadaan Rara. Gilang akhirnya memeluk Rara. Rara yang ketakutan, Melihat kearah Gilang. Tidak ada lagi Adit disini. Dia menangis kencang dipelukan Gilang. Melampiaskan rasa sedihnya, Gilang mencoba mengusap kaku punggung Rara.


"Hayz Gilang sayangggggg akuuuu. I'm Home". Pintu Apartemen terbuka tiga pemuda memasuk kedalam.

" Lang. Nape si adit babak-"
"Rara!." Cakra memikik kaget.
Alex dan Arga ikut terkejut. Terutama Arga berjalan cepat karena cemburu dengan posisi Gilang yang sedang duduk memeluk Rara disudut ruangan.

"Anjing. Ngapain Lo?." Arga menarik Gilang menjauh.

Gilang dan Rara terkejut melihat ketiga temannya sudah berdiri. Mereka tidak mendengar kedatangan temannya, karena Rara menanagis.

"Ra Lo kenapa?". Tanya Cakra

"Lo apaain dia?." Bentak Arga.

Not AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang