Selamat membaca😊
Maaf masih banyak Typo🙏
Mobil Arga berhenti didepan kos Rara. Mereka berdua sejak masuk mobil hanya sesekali mengobrol, lebih banyak diam dan sibuk dengan pemikiran masing-masing.
"Makasih Ga" kata Rara Bersiap turun."Kalung nya mana?".
"Eh itu. Ditas". Rara tau maksud Arga adalah Liontin pemberian nya tadi.
"Coba ambil".
Rara membuka ranselnya menemukan kotak Liotin pemberian Rara.
"Ini" kata Rara.Arga mengambil kotak itu lalu membukanya.
"Belakangin Gue" kata nya."Maksudnya?".
"Hadap kaca" Arga menunjuk pintu mobil
Rara menurut saja. Dia merasakan rambutnya digeser ke sebelah kanan. Arga memasakan Kalung dilehernya. Jantung Rara serasa copot,
Badannya terasa kaku."Hadap sini". Kata Arga. Rara membalikan badan agar berhadapan dengan Arga.
"Cantik. Jangan dilepas ya" kata Arga terseyum sambil memperhatikan Liontin Rara.
Rara terdiam mematung, dia seperti blank. Rara tidak sadar Arga sudah menariknya kedalam pelukan."Terimakasih sudah berjuang. Gue bangga banget sama Lo. Sekali lagi selamat buat pencapain Lo". Kata Arga pelan.
Rara mematung merasakan jantunganya berdetak, tetapi terkejut saat kepalanya yang ada didada Arga. Dia mendengar jantung Arga juga berdetak cepat.
Arga memisahkan diri membuat jarak tetapi masih dekat. Arga menatap wajah Rara. Rara yang melihat wajah mereka sangat dekat menjadi gugup memilih menunduk.Rara kembali terkejut ketika Arga memengang kedua pipinya memaksa melihat kearahnya, lalu mencium dahi Rara. Booooommmmmm, jantungnya serasa ingin pecah. Tidak kuat menerima perlakuan Arga. Arga mengusap lembut pipinya. Badan lemas seperti jelly. Sunggu Rara ingin meledak sekarang.
"Kenapa Lo pemalu banget sih?".
Rara tersentak lalu memisahkan diri spontan duduk kembali. Arga terkekeh melihat reaksi Rara."Jangan dilepas kalung nya" kata Arga.
"Emmm...eemm. Makasih banyak ya Ga" kata Rara pelan. Arga masih memandangi Rara. Dia senang melihat wajah Rara memalu merah karenanya.
"Kalo gitu aku masuk dulu". Pamit Rara.
"Hmmm. Lo jangan Lupa istirahat" kata Arga.
Rara memasuki kamarnya jantungnya seperti lepas mengingat perlakuan Arga.
Apakah perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan?.
Apakah Arga juga menyukainya?.
Rara ingin berteriak kencang, tapi takut menganggu penghunin kos yang lain.
Rara sibuk memengang pipinya, melihat lagi Liontin pemberian Arga. Rara merasa bahagia berkali-kali lipat. Tadi setiba dibandara Bu Maya menghubunginya, memastikan dia telah sampai. Untuk hari ini Rara berpikir jika arga dan dirinya saling menyukai.
💫💫💫💫💫💫
Untuk pertama kalinya Arga merasa senang mengikuti Upacara hari Senin. Dia memandang fokus kedepan. Didepan ada Kepala Sekolah dan beberapa siswa yang berdiri di samping podium.
Selesai Upacara tadi Kepala Sekolah memberikan penghargaan kepada murid yang berprestasi mengharumkam nama sekolah. Ada Empat murid yang berdiri tetapi Arga hanya Fokus pada Rara. Dia terseyum melihat wajah Rara yang merah walaupun menunduk dan memakai topi, Arga tetap dapat melihat. Seperti gadis itu sedang malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Alone
Teen Fiction|||Follow Aku, buat baca ceritanya|||||| Next mau direvisi. Squelnya baca di Back For you Kehidupan Rara yang jauh dari kata mampu, memaksanya untuk tetap tegar berdiri di kaki sendiri menjalani kehidupan yang kadang tidak pernah berpihak kepadanya...