37 | Ragu

7.8K 568 23
                                    

^^^

Koridor pagi ini sudah cukup ramai, Hana berjalan kearah kelasnya dengan santai dan tak lupa selalu tersenyum. Hana hari ini berangkat sendiri karena Dev sudah mengatakan bahwa Cindy pulang hari ini. Jadi pasti Dev harus mengantar jemput Cindy lagi seperti rutinitasnya dulu.

Tiba-tiba...

"Hana!"

Hana menghentikan langkahnya lalu memutar tubuhnya 180 derajat menghadap ke belakang. Hana terkejut melihat yang memanggilnya barusan adalah Cindy.

"Han,"

"Iya? Ada apa?" tanya Hana, santai.

Cindy celingak celinguk, "Lo gak berangkat bareng Dev?"

Hana mengeryitkan dahinya, "Lah, harusnya gue yang nanya gitu sama lo. Lo gak berangkat bareng Dev?"

Cindy menggeleng, "Dev punya lo, bukan punya gue."

Jujur saja Hana terheran-heran karena tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Cindy berubah menjadi halus dan bicara dengan nada rendah pada Hana? Rasanya ada yang aneh.

"Cin, lo sehat?" Hana bertanya dengan ragu.

Cindy terkekeh kecil, "Segitu jahatnya ya gue, sampe kalo gue baik orang-orang jadi heran?"

"Eh, nggak gitu juga sih maksut gue. Gue cuma ngerasa agak aneh aja sama sikap lo, yang tiba-tiba berubah." jelas Hana.

"Iya Han, gue ngerti kok. Lagian juga selama ini gue emang udah rese banget sama lo, gangguin lo, marah-marah gak jelas sama lo, jadi ya wajar aja kalo lo kaget gue tiba-tiba berubah." balas Cindy.

"Tapi yang mau gue omongin ke lo kali ini penting banget, gimana kalo nanti pulang sekolah kita ngopi dulu gitu di coffe shop?" tawar Cindy.

Hana mengangguk, "Boleh, yaudah sampe ketemu nanti ya."

"Okey, see you!"

___

Hana adalah tipe orang yang sulit diajak bermusuhan, jadi sekali musuhnya ingin berdamai dia tidak akan menolak dan pasti akan menerima dengan sepenuh hati. Hana tidak berpikiran buruk tentang Cindy, tapi jujur ia masih agak kaget karena Cindy yang tiba-tiba saja berubah dan menjadi begitu akrab dengannya. 

"Heh! Ngelamun mulu nih ibu Hana." ujar Icha mengejutkan Hana.

Hana menarik napas dalam, "Cindy ngajak gue ngopi Cha,"

Icha menaruh tasnya lalu duduk, "Bagus dong, mau ngajak damai kali. Mau serah terima Dev secara resmi, jadi hak Dev ada di lo sepenuhnya." 

Hana tertawa, "Lo kira Dev tanah warisan,"

Tak berselang lama Rendi masuk kedalam kelas Hana, membuat Hana dan Icha terheran-heran. Rendi menarik kursi lalu duduk menghadap kearah Hana. Hana mengangkat satu alisnya, tak mengerti apa yang Rendi lakukan. 

"Han,"

"Apa?" sahut Hana,datar.

Rendi membenarkan posisi duduknya, "Cindy kayaknya kesambet noni belanda gak sih? Dia dikelas diem aja, kayak orang tipes."

Hai FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang