41 | Perjuangan

12.3K 823 192
                                    

^^^

"Dev, bangun woy! Pak Bondan udah dateng tuh, ulangan sosiologi kita hari ini!" pekik Rendi sambil menggoyangkan tubuh Dev.

Setelah pertengkarannya dengan Hana tadi pagi, Dev memilih duduk dipojok kelas karena kepalanya rasanya sakit dan dadanya sesak, karena Hana yang terlihat begitu marah padanya.

"Bukannya gue tadi di danau sama Hana?" gumamnya masih setengah sadar.

Rendi memukul lengan Dev, "Lo mimpi bego,"

"Hana aja masih dikantin sama Icha sama Nisa noh," imbuhnya.

"Sialan!" umpat Dev.

Dev membuka ponselnya dan ada beberapa pesan yang masuk. Dev membuka pesan dari Cindy dan itu membuat Dev semakin menyadari bahwa dirinya bermimpi. Semua kejadian manis yang ia lalui bersama Hana itu semua hanya mimpi.

Cindy :
Dev, lusa gue berangkat ke London. Besok malem dinner yuk, gue ngajak cowo gue juga.

Dev menjambak rambutnya frustasi setelah membaca pesan dari Cindy. Sial, ternyata semua itu benar hanya mimpi. Dev berdiri lalu berjalan gontai kearah kursinya.

"Za, tadi bukannya kita udah pulang? Gue tadi jalan sama Hana Za, gue di pinggir danau sama dia." ujar Dev kepada Eza.

Eza bingung, "Kapan? Lo aja baru habis berantem gede sama Hana. Hana juga kayak ogah mau maafin lo, dia tadi dikantin tuh sama Icha."

"Gue beneran mimpi?" lirihnya, putus asa.

"Gue kira Hana udah maafin gue, ternyata...ARRRGGG! BANGSAT!" teriak Dev, meluapkan kekesalannya.

Seluruh penghuni kelas pun menatap Dev tak terkecuali pak Bondan. Guru sosiologi itu langsung berdiri dari kursinya dan berjalan kearah meja Dev.

"Heh kamu! Berani kamu ngomong kasar di jam pelajaran saya! Pake teriak-teriak lagi, gak sopan!" tutur pak Bondan, marah.

Dev mendongak, "M-maaf pak,"

"Berdiri di lapangan, sampai pulang sekolah!" perintah pak Bondan.

"Lama banget pak," protes Dev.

"Lama apanya, cuma tinggal 4 jam lagi." sahut pak Bondan, enteng.

Dev beranjak dari kursinya, "Nasib...nasib..."

___

Sedangkan di kelas Hana sedang ada praktek, Hana begitu menyukai praktek biologi dan karena praktek hari ini mood Hana sedikit membaik. Hana satu kelompok dengan Icha dan Nisa tentunya.

"Untuk mengidenfitikasi tumbuhan, kalian bisa keluar kelas dan catat semua tumbuhan yang kalian ketahui beserta hal-hal yang harus dicatat lainnya!" perintah bu Diah, guru biologi.

"Baik bu!"

Hana,Icha dan Nisa pun mulai keluar kelas dan berjalan menyusuri taman sekolah. Memperhatikan pot-pot kecil yang ada didepan kelas dan tumbuh-tumbuhan yang ada diseluruh penjuru sekolah.

Mulai dari depan ruang guru, depan uks, hingga depan perpustakaan pun tak luput dari tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu Hana,Icha dan Nisa harus berkeliling hampir ke seluruh penjuru sekolah untuk mendapatkan catatan yang lengkap.

Hai FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang