44 | Kecurigaan

10.1K 736 110
                                    

*Enaknya besok aku up part 45&46 langsung double up atau kamis part 45 terus jum'at part 46 dan sabtu ending?

komen, butuh saran nih →

Jangan lupa komen juga ya di part ini dan

selamat membaca...

^^^

"Dev? Hei, bangun." Hana mengelus pipi Dev sambil berusaha membangunkan lelaki yang masih memeluknya itu.

"Dev, bangun ih! Udah sore, tau." ujar Hana.

Dev menggeliat tapi malah semakin erat memeluk Hana. Hana mencebikan bibirnya kesal, Hana menoel noel pipi Dev sambil tersenyum kecil.

"Bayi dugong, bangun nggak!" ancam Hana.

Dev membuka matanya perlahan, "Ada apasih, Hana?"

"Lo kenapa nyenyak banget tidur di posisi kayak gini? Leher lo gak sakit?" tanya Hana.

Dev menggeleng, "Nyaman banget dipeluk sama lo, anget."

Hana mencubit ujung hidung Dev, gemas. "Nyaman kok sama mantan,"

Dev langsung membuka lebar matanya, lelaki itu langsung duduk sambil menatap Hana cukup lama. Hana yang tiba-tiba ditatap seperti itupun menjadi bingung, Hana menaikan satu alisnya.

"Apa?" tanya Hana.

"Lo kepikiran nggak buat balikan sama gue?" tanya Dev.

Hana langsung memukul Dev dengan menggunakan bantal, "Enggak!"

Dev mengambil bantal yang digunakan Hana untuk menimpuknya, "Kenapa? Lo suka hubungan kita tanpa status kayak gini?"

Hana memutar bola matanya malas, "Ck! Males ah kalo udah bahas balikan balikan. Gue gak mau buru-buru Dev, udahlah gue mau pulang." tukas Hana.

Dev menahan lengan Hana, "Gue anter?"

Tangan Hana terulur untuk mengecek suhu tubuh Dev, syukurlah! Suhu tubuh Dev sudah kembali normal, Hana tersenyum kearah Dev.

"Gak usah, lo istirahat aja. Walaupun lo udah gak demam, lo tetep harus jaga makan sama jangan lupa minum obat dan vitamin yang udah gue beliin buat lo." tutur Hana seperti seorang ibu yang menerangkan kepada anaknya.

Dev mengangguk-anggukan kepalanya, lalu Dev menarik Hana kembali kedalam pelukannya. "Masih kangen, belum puas meluknya." cicit Dev.

Hana tersenyum tipis, "Dev, udah ah!"

Hana membalas pelukan itu sekilas sambil berbisik, "Jangan bolos lagi ya, lo dulu gak pernah bolos kan? Kenapa 6 bulan terakhir lo sering bolos?" 

"Dada gue sesak tiap kali lo liat gue, tapi lo gak nganggep gue ada. Sakit banget rasanya, Han." jujur Dev, hati Hana pun sakit mendengar pengakuan Dev barusan.

"Jadi lo bolos karena gue?" tanya Hana.

Dev menggeleng, "Karena gue ngerasa gak ada yang bikin gue semangat di sekolah, sekolah jadi gak menarik pas kita jadi asing." 

Hai FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang