10 | Mama!

10.1K 851 15
                                    

^^^


Dev turun dari tangga sambil menatap Hana yang sedang menyantap sarapan. Dev tersenyum, awalnya ia kira perasaan ini hanyalah perasaan tertarik biasa. Tapi semakin hari bukannya memudar, perasaan itu justru semakin besar. Perasaan dimana Dev ingin menjaga,melindungi,dan memiliki Hana seutuhnya. Dev duduk dimeja makan tepat dihadapan Hana.

Dev melirik Hana yang masih terlihat kesal, "Masih marah?"

"Ya iyalah! Lo bayangin aja gue udah laper, katanya mau ngajak makan nasi goreng eh malah ujung-ujungnya kelaperan gara-gara mobilnya mogok." ketus Hana.

"Yang salah mobilnya kok ngambeknya ke gue? gak jelas." balas Dev, Hana langsung berdiri.

"Hari ini gue berangkat dan pulang bareng kak Rama, bye!" ujar Hana sambil menghentakan kakinya.

Hana langsung mengambil tasnya dan berlari keluar, mungkin Rama sudah menunggunya diluar. Dev hanya diam, Rama bukan saingan berat untuknya. Dan Hana melakukan itu hanya karena sedang kesal dengan Dev, Dev melanjutkan sarapannya dengan santai.

Sedangkan Hana malah semakin kesal, dia mengira Dev akan melarangnya seolah-olah cemburu. Tapi ternyata apa? Dev malah masih dengan santai sarapan dan seakan tidak peduli pada Hana.

"Cuih! Katanya suka, mana? Dasar buaya." cibir Hana.

Tak lama terdengar suara klakson, Hana langsung bergegas keluar. Hana langsung masuk kedalam mobil Rama. Rama tersenyum, akhirnya kesempatan ini datang juga. Ditambah Hana yang mengajaknya berangkat dan pulang sekolah bersama.

Hana tersenyum membalas senyum Rama, "Yok jalan kak."

Rama mengangguk, sejujurnya disepanjang jalan. Hana memikirkan Dev. Rasanya berbeda saat biasanya dia selalu berangkat bersama dengan Dev dan kini bersama orang lain. Hana kesal pada Dev, lalu Hana menghubungi Rama. Apakah artinya Rama dijadikan pelarian?.

"Udah sarapan Han?" tanya Rama, membuka pembicaraan.

Hana tersenyum, "Udah kak,"

"Tumben ngajak berangkat bareng? Oh iya, tadi gue liat ada mobilnya Dev ya di rumah lo. Lo berdua berantem, terus lo gak mau dijemput sama Dev gitu?" Rama bertanya secara bertubi-tubi.

Hana menghela napas kasar, "Satu-satu kak kalo nanya, jadi bingung kan mau jawab yang mana dulu."

"Jawaban pertanyaan pertama adalah, ya pengen aja berangkat bareng kak Rama."

"Jawaban pertanyaan kedua dan ketiga, itu rumahnya Dev dan kita emang lagi berantem. Sekian." ujar Hana, Rama tiba-tiba mengerem mendadak.

"Lo ngapain dirumahnya Dev, Han?" tanya Rama.

"Ya aku tinggal disana, sementara. Orang tua ku meninggal, rumah lamaku diwakafin buat rumah kanker, dan papaku itu bangunin rumah baru buat aku. Nah, sambil nunggu rumah barunya jadi, aku tinggal dirumah Dev karena papa mamanya Dev itu sahabatnya papa mamaku."

Hana terkekeh, "Gak usah dipaksain kak, kalo emang gak ngerti. Emang agak rumit sih."

Rama tertawa, "Masih pagi, otak gue ngelag."

Hai FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang