46 | I love you

10.6K 775 72
                                    

*Nah sepertinya kalian akan baper membaca part ini hihi

selamat membaca....

^^^

Gio,Eza,Rendi,Nisa,Icha dan Vera sekarang sedang berada di apartemen Dev. Dimana Dev dan Hana? Masih tidur di sofa dengan posisi Dev tidur diatas pangkuan Hana.

Dan bagaimana teman-temannya itu bisa masuk? Karena Gio punya kunci cadangan dari apartemen itu. Jadi apa yang teman-temannya lakukan? Menunggu dua sejoli itu bangun dari tidurnya.

"Nyenyak banget tidurnya kayak habis malam pertama," cibir Rendi.

Vera memukul lengan Rendi, "Lo gak liat matanya Hana sembap, pasti semalem Hana nangis terus Dev yang nenangin."

"Gue aja yang gak terlalu deket sama tante Amara, kaget banget pas liat berita tadi pagi." ujar Icha.

"Sama, gue langsung coba telfon Hana tapi gak diangkat-angkat." sambung Nisa.

Eza merangkul pundak Icha, "Kasian ya mereka berdua, banyak banget masalahnya."

"Kemaren keputusannya salah sih, harusnya bukan tante Ratih yang dibawa ke rumah sakit jiwa. Harusnya om Erwin yang dibawa," celetuk Gio.

"Nah bener banget,"sahut Icha.

Hana menggeliat lalu ia membuka matanya dan langsung dikejutkan oleh teman-temannya yang menatap dirinya dengan tatapan datar. Hana langsung terlonjak dan matanya terbuka lebar.

"Kalian semua ngapain?" tanya Hana.

Hana menunduk, melihat Dev yang masih nyenyak berada di pangkuannya. Dengan berat hati Hana harus membangunkan lelaki itu.

"Dev, bangun! Bangun!"

"5 menit lagi, Han." ujar Dev dengan suara serak.

Hana memukul dada Dev, "Bangun nggak! Orang satu kecamatan ada di apartemen lo nih,"

Seketika Dev langsung terbangun dan ikut terkejut melihat semua teman-temannya ada disini dengan menggunakan seragam sekolah lengkap.

"Eh lo semua mau ngapain disini? Darma Bangsa kebanjiran apa gimana?" tanya Dev dengan kesal.

Rendi beranjak dari duduknya lalu menghampiri Dev, "Kita nih kesini perhatian sama lo, hargai dong."

"Jangan bohongi diri ini, bilang aja lo semua mau bolos!" balas Dev.

"Bener sih tapi itu bukan tujuan utama, tujuan utama kita kesini itu mau ngehibur kalian berdua." sahut Eza.

Icha mengacungkan jempol kearah Eza, "Kita udah sembunyiin remote tv sama handphone kalian berdua, gak usah liat berita apapun dan gak usah buka sosmed."

Hana tersenyum, "Nyokap gue masuk berita ya?"

"E-enggak kok, udah gak usah dibahas yang gak seru kayak gitu. Gimana kalo sekarang kita rame-rame beli makanan terus dimakan bareng-bareng disini?" saran Icha.

"Setuju!" pekik Nisa dan Vera.

Gio melirik sekilas, "Ngokey,"

Hai FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang