2✨

806 118 9
                                    

"Ruto giliran lo yang pesen makanan ye," perintah Jeongwoo.

"Bukannya harusnya lo?" tanya Doyoung.

"Ssstt diem..."

"Kalo males mah bilang aja," ucap Haruto kesal, sedangkan Jeongwoo hanya tersenyum lebar.

Doyoung, ia juga termasuk dalam daftar sahabat dekat Haruto. Hanya saja dirinya sama sekali tidak ingin bergabung dalam klub renang, berbeda dengan Jeongwoo.

"Lu berdua ada jadwal setiap kapan sih?" tanya Doyoung.

"Aslinya mah Sabtu Minggu, cuma ada yang ga setuju gara-gara bentrok jadwal bimbel lah, itu lah. Yaudah akhirnya diganti setiap hari Selasa sama Rabu," jawab Jeongwoo dengan pandangan menuju ponselnya.

"Kok gue liat-liat lo setiap hari kesana?"

"Hehehe, kalo gue langsung pulang ntar disuruh belajar mulu, males gua." Doyoung hanya mengangguk, lalu melihat-lihat sekitar.

"Eh Woo Woo." Doyoung menepuk pundaknya berkali-kali.

"Apaan?"

"Liat deh tuh."

"Si Haruto bisa gitu ya," kata Doyoung sambil menunjuk Haruto yang posisinya berada ditengah baris antrean, dan tertinggi diantara anak lainnya.

"Udah tinggi, ganteng, pinternya sih ga terlalu, good boy lagi," pujinya yang baru menyadari betapa menakjubkannya pemuda jangkung itu.

"Kok belum ada ya yang mau sama dia?" lanjutnya.

"Main lu kurang jauh Doy." 

Jeongwoo pun meletakkan ponselnya, "Nih, waktu itu pas lu ga berangkat gara-gara bisulan, banyak cewek yang mau sebangku sama dia."

Ia menoyor kepala Jeongwoo, "Bisulannya gausah diperjelas kali."

"Tapi gue serius. Untung aja anaknya baik, kalo ngga mah bisa-bisa habis dah tuh cewe-cewe dimainin."

"Lagian ya, selama hampir 2 tahun gue kenal sama dia. Gue ga pernah liat dia deket sama cewek," kata Jeongwoo.

"Eh pernah sih!"

"Sampe lo ngomong 'ibunya' gue tampar lo." Doyoung sangat hapal dengan tingkah pemuda itu.

"He..he..tau aja." Jeongwoo kembali melanjutkan game nya.

Brak!!

"Tuh makan," ucap Haruto datar.

"Cinta banget gue sama lo To muuuwwaah!" seru Jeongwoo yang membuat Haruto jijik.

Mereka bertiga pun mulai melahap makanannya. Sembari menikmati makan siang, tidak henti-hentinya mereka berbicara diiringi dengan suara tawa hingga mengundang perhatian siswa-siswi di kantin.

Prinsipnya, tidak apa membuat keributan asalkan mereka tampan.










































































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOOVE | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang