43✨

222 53 2
                                    

"Ruto ini bekal jangan lupa!!!"

"Iya Pa!!!"

Grek!!

"Mau berangkat jam berapa?"

Haruto melirik jam tangannya, "Sebentar lagi kok."

Hanbin menghela nafasnya, "Ya udah Papa tunggu di bawah."

Ternyata berangkat ke sekolah dengan ayahnya itu sangat menyenangkan, terkadang ketika ia harus menaik bus ada saja hal menyebalkan yang terjadi, bahkan tak jarang dirinya hampir terlambat. Sejak beberapa minggu terakhir, Haruto mulai sering meminta tolong untuk diantar daripada meminta uang saku lebih untuk ongkos kendaraan.

Ketika sedang memasukkan bukunya ke dalam tas, ekor matanya menangkap seseorang yang berada di ujung sana. Ketika dia menengok, terlihat Wonyoung sedang meloncat-loncat sembari melambaikan tangan, gadis itu pun memintanya untuk membuka jendela.

"Tumben banget lo udah bangun?"

"Lo mau berangkat sekarang?" Wonyoung ikut memberikan pertanyaan dan dibalas anggukan singkat.

Tak disangka, Wonyoung langsung mengeluarkan kaki kanannya dari jendela, "Heh mau apa lo gila!!?"

Wonyoung menunjuk kamar Haruto, "Mau main ke sana.."

"Masuk lagi jangan bercanda. Habis beres-beres gue ke sana." Wonyoung mengangguk semangat. Kemudian Haruto bergegas menuju rumahnya.

"Ruto berangkat-"

"Sebentar Pa!"

✨✨✨✨✨

Baru saja menginjakkan kakinya di halaman rumah, tubuh Haruto ditahan oleh seorang pria berotot besar disertai pakaian serba hitam. Haruto terkejut lantaran baru melihatnya, kemarin pria itu belum ada di sana.

"Anda siapa?" tanya pria itu dengan nada yang cukup mengintimidasi, membuat Haruto gugup untuk menjawab.

"Pak itu teman saya," ucap Wonyoung pelan.

"Permisi Pak..saya izin masuk.." Haruto membungkukkan badannya sembari tertawa canggung lalu menghembuskan nafas lega.

Gadis berpiyama merah muda itu langsung tersenyum lebar, "Selamat pagi!!!"

"Hmm pagi.." balasnya tidak bersemangat.

"Lo tau semalem gue tidurnya nyenyak banget?" kata Wonyoung sembari menyilangkan tangan di dada.

"Jaket siapa tuh yang dipake?"

Senyum gadis itu sontak luntur, "Jaket gue."

"Enak aja. Ini jaket gue ketinggalan semalem, lepas sini!" Perintah itu dituruti olehnya, dengan berat hati dia memberikannya kepada Haruto.

"Eh To, Bunda tadi masak kimbap lo mau bawa bekal ngga?"

Haruto menurunkan jaket yang akan ia kenakan, "Gimana? kayanya gue langsung-"

"Tunggu bentar ya!!" Wonyoung berlari masuk ke dalam rumah. Haruto melihat sekarang sudah pukul 7:10, tetapi mau tidak mau ia harus masuk.

"Loh Ruto belum berangkat?" tanya Irene yang sedang memegang kain lap.

"Ruto lagi nunggu Wonyoung," jawabnya pelan karena merasa tidak enak.

"Memangnya dia ngapain? Won-"

"Ngga usah Bun, Haruto ngga masalah kok tunggu di sini."

Irene menghela nafas, "Bunda mau beresin rumah dulu ya.." Haruto mengangguk.

"RUTOO!!!"

"Ini." Wonyoung menyodorkan sebuah totebag sekaligus.

LOOVE | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang