11✨

499 71 7
                                    

Pagi harinya Haruto bergegas untuk berangkat ke sekolah. Tidak lupa dengan bekal makan siang dan makan malamnya mengingat hari ini ada jadwal latihan yang harus ia ikuti.

Baru saja keluar dari dalam rumahnya, ia melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam sudah melaju cepat meninggalkan rumah itu. Ya, sejak pagi tadi Wonyoung buru-buru untuk pergi ke gedung agensinya. Padahal tadi malam ia mengatakan ingin bangun siang. Rupanya hal itu hanya untuk menyembunyikan fakta bahwa ia harus berangkat lebih dulu dari Haruto.

"Kak bagus ngga?" Wonyoung meminta komentar mengenai riasan wajahnya kepada kak Eunbi.

"Bagus, makin jago aja kamu."

"Hehehe, manfaat dari rebahan sambil nonton Youtube." Eunbi mengangguk, lalu kembali menatap jalanan yang ramai oleh kendaraan.

✨✨✨✨✨

Sesampainya di sana Wonyoung langsung dibawa menuju sebuah ruangan yang telah dipasang beberapa kamera juga staf yang menunggunya.

"Ini mau ada apa? Aku penasaran," ucap Wonyoung tanpa menyadari bahwa di depan pintu juga terpasang sebuah kamera.

"Selamat pagi semua..." sapanya dengan sopan.

"Kau boleh duduk di situ," perintah seorang staf.

Wonyoung menuruti instruksi mereka, ia juga tidak mendapat banyak petunjuk mengenai tujuannya kali ini.

"Silahkan menyapa terlebih dahulu."

"Baik, hai semua aku Jang Wonyoung!!! dan ini adalah episode pertama Pokey Won! tepuk tangan semuanyaaaa!!!!!" serunya dengan semangat.

"Kemarin kita sudah berdiskusi bukan?"

"Iya."

"Hari ini kau akan pergi ke suatu tempat. Kita sudah menyiapkan dua, ada tempat favoritmu, dan juga ada tempat yang paling kau benci."

"Tempat yang aku benci? apa? sepertinya bukan sekolah.."

"Kau tidak benci sekolah?"

"Tidak...aku suka sekolah dan bertemu banyak teman."

"Pikirkan lagi.."

Wonyoung kembali berpikir, tetapi sedetik kemudian ia langsung tercengang, "kalian tidak akan menaruh pilihan 'rumah hantu' kan?" tanyanya. Seluruh staf hanya tertawa yang membuat Wonyoung semakin tidak mengerti.

Ia pun diberi pilihan dua kotak yang berisikan tempat tujuan beserta misinya. "Apa ini...tolong aku..." ucapnya dengan tawaan yang bercampur takut.


"Aku harus memilih sekarang?" Seorang staf wanita mengangguk kepadanya.

"Oke, kau bisa Wonyoung!"

Wonyoung mulai memperhatikan dengan seksama kedua kotak itu, ia mencoba untuk menerawang dimanakah letak keberuntungannya. Biasanya orang akan memilih kanan, tetapi firasatnya mengatakan kiri lebih baik. Lalu yang mana?

Tangan kanannya bergerak memegang kotak kanan, namun tiba-tiba ia tertawa karena ragu. Ia kembali menyembunyikan tangannya dan mencoba menebak-nebak.

LOOVE | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang