14✨

438 75 4
                                    

Sudah dua minggu Wonyoung menghabiskan waktunya untuk syuting konten terbarunya. Hal itu mengakibatkan jadwalnya semakin padat, sehingga kesempatan yang ia punya untuk mengabari keluarganya juga semakin sedikit.

Hari ini adalah jadwal Wonyoung untuk menghadiri sebuah variety show. Setelah ia selesai pada sore nanti, Wonyoung bersama para rekannya berencana terbang menuju Paris.

Gadis cantik itu bangun pagi-pagi sekali untuk mengemasi barang-barang yang diperlukan untuk nanti. Oh! tentu saja ayah dan bundanya sudah diberitahu mengenai keberangkatannya hari ini, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tentang Haruto...ia benar-benar tidak mengerti kenapa seluruh pesan hingga panggilannya sama sekali tidak dijawab. Mungkin sudah sekitar 97 pesan yang ia kirimkan, kurang lebih 20 panggilan keluar yang tidak mendapat jawaban dari si penerima.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Apakah ia sesibuk itu hingga tidak sempat membaca pesannya satupun?

"Won kamu gapapa kan?" tanya Kak Eunbi yang sedari tadi memergokinya melamun selama perjalanan.

"Ngga papa Kak."

"Akhir-akhir ini kamu suka diem gitu..kalo ada apa-apa cerita aja Won..." ujar manajernya itu sambil memegang pundaknya.

Wonyoung menggeleng pelan, ia pikir memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari dirinya.

✨✨✨✨✨

"Wonyoung paspornya udah?"

"Udah," jawab Wonyoung sambil memeriksa barang bawaannya.

Begitu juga dengan yang lain, mereka sibuk memeriksa segala peralatan yang akan diperlukan nantinya.

Teng teng teng teng!!

"Perhatian kepada para penumpang Asiana Airline dengan nomor penerbangan~~"

"Ck."

"Ih gimana sih!" ucapnya kesal setelah beberapa pesannya belum ada yang dibaca sama sekali.

"Kak, pesawat berapa menit lagi?"

Kak Eunbi melihat jam tangannya, "dua puluh menit lagi. Kenapa?"

"Ngga papa..."

"Udah kabarin ayah bunda?"

"I-iya udah tadi."

"Won, kamu bener ngga papa?" tanya manajernya itu setelah melihat raut wajah Wonyoung yang selalu murung.

Tidak ingin membuat Kak Eunbi khawatir, Wonyoung lalu menggenggam tangannya, "iya..Wonyoung gapapa kok."

Sebenarnya ia sendiri juga sedang dilanda rasa khawatir.

Bagaimana tidak?

Sesuatu yang ada di pikirannya sekarang hanya kabar dari sahabatnya. Tidak lucu jika ternyata ada peristiwa buruk yang menimpanya dan semua orang sengaja tidak memberitahu Wonyoung.

Tapi....bagaimana jika hal itu terjadi?

Tidak. Jangan pikirkan itu. Ia tidak boleh memikirkan itu lagi.

Beberapa menit menunggu, akhirnya tiba saatnya waktu Wonyoung untuk menuju ke pesawat. Untuk terakhir kalinya ia mencoba menghubungi Haruto.

"Tarik nafas Wonyoung....haaa~~ hufftth~~"


"Nomor yang anda tuju-"

LOOVE | Wonruto ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang