I

2.7K 676 346
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨

000
Choi Yeonjin
Park Seojun
Kim Jaehan
Ha Jiyun
Kanemoto Tama
Kanemoto Jade
Yoon Daehyuk
Hamada Rui
Takata Sujin
Bang Minjae
Kim Alko
Watanabe Haru
Park Kanata
So Junseo
000


'Raja, anda harus segera menyerang kembali Kerajaan Demon.'

'Tama, Ayah enggak akan menekan kamu untuk melakukan penyerangan balik.'

'Raja, Ibu Ratu telah mati dibunuh oleh seorang Demon.'

'Ratu Luna telah tenang.'

'Sudah banyak dari rakyat kita yang kehilangan nyawa nya secara sia sia. Cukup setahun kita berdiam diri.'

'Jangan sakitin kak Yeonjin.'

Brak..!

Buku tentang strategi perang di jatuhkan begitu saja. Nafas Tama sudah tidak beraturan dengan mata yang sudah berlinang air mata. Segera Tama keluar dari camp milik nya. Sesampainya diluar, Tama dapat melihat berbagai tenda dari rakyat nya yang terdampak dari perang ini. Mereka semua kehilangan keluarga, tempat tinggal, dan tentunya kedamaian.

Segera Tama menaiki kuda miliknya dan pergi menuju hutan. Dalam hangatnya matahari pagi, Tama berhenti di pinggir sebuah danau yang tersembunyi keberadaan nya. Tama duduk bersandar pada sebuah pohon besar.

Malam itu, perihal terluka nya Jade tidak main main. Tama menemukan Jade didalam hutan terlarang sepertinya Jade kabur dari Kerajaan yang khususkan bagi para wanita kerajaan yang saat itu diserang musuh. Nyawa Jade benar benar akan pergi jika Tama telat satu detik saja. Rui, Haru, Minjae, Sujin, Junseo, Alko, Jiyun, dan Jaehan menyuruh memalsukan kematian Jade agar Jade dapat mendapatkan waktu penyembuhan.

Kaki Tama mengambil bunga berwarna biru khas kerajaan Ice lalu ia taruh bunga itu diatas danau dengan harapan perang ini cepat selesai. Karena aksi penyelamatan Jade itu, Tama kehilangan nyawa Nenek nya dan Luna.

Yoshinori berada di selatan untuk menahan Demon disana. Tama ada di kerjaan utama masih mengurus tata pemerintahan yang hancur. Malam itu terjadi dengan sangat singkat hingga membuat Tama dan Yoshinori sama sama terkejut.

"Tama,"panggil Shalin.

Wajah Tama yang sudah dipenuhi air mata menatap Shalin yang memakai tudung berwarna biru.

" Jangan sendirian, bahaya."ujar Tama.

" dua hari kamu belum makan sejak rapat itu."kata Shalin.

Tubuh Tama membeku kala mengingat kembali rapat nya dengan dua belas orang lain nya.

" aku akan perang sama temen ku sendiri lin,"kata Tama.

" Ada yang ingin ketemu sama kamu,"kata Shalin mengatakan tujuan utama nya datang menemui Tama.

Generation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang