Generation

IX

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨✨

000
Choi Yeonjin
Park Seojun
Kim Jaehan
Ha Jiyun
Kanemoto Tama
Kanemoto Jade
Yoon Daehyuk
Hamada Rui
Takata Sujin
Bang Minjae
Kim Alko
Watanabe Haru
Park Kanata
So Junseo
000

Daerah Perang sudah tidak karuan hancur nya. Jiyun sedang melawan sekelompok pemberontak. Memenggal kepala mereka semua dengan pedang nya sendiri. Nafas Jiyun terengah engah kala emosi mulai menguasai diri nya.

Perang ini banyak sekali suara pedang beradu, teriakkan, dan suara lain. Tapi mata Jiyun menatap kosong dengan tubuh yang masih aktif membunuh para pemberontak. Pikiran Jiyun, sudah pergi entah kemana. Ia memikirkan semua temannya. Bagaimana keadaan teman teman nya? Apa Jaehan mendengarkan kata kata Jiyun dan pergi ke bumi? Jiyun harap, Jaehan memikirkan kalimat nya.

Perang ini, pasukan penyihir sudah datang. Bahkan ada Asahi disini, tetapi lelaki itu hanya berdiri di dekat pohon sambil terdiam tanpa berniat mengeluarkan kekuatan nya. Sejujurnya, Jiyun agak sedikit bersyukur karena Asahi sedari tadi hanya mengamati.

Bruk..!

Tubuh Jiyun berbalik ke belakang saat merasa dirinya menabrak punggung seseorang. Disaat yang sama juga, seseorang tersebut menatap Jiyun.

"Tama,"panggil Jiyun.

" Raja Vampire,"balas Tama.

" Tama, ayo berhenti sebelum perang ini semakin besar."ajak Jiyun.

" Bang, kalau kita berhenti. Demon Demon itu makin merasa paling kuat."

" Gua enggak peduli sama mereka."

" sayangnya gua peduli, karena mereka juga yang udah nusuk keluarga bangsawan Demon. Mereka yang bikin keluarga bang Yeonjin jatuh. Mereka yang bikin keluarga bang Yeonjin, rakyat rakyat kecil Demon, dan kita kesusahan. Mereka yang bikin Jade terbaring lemah. Mereka yang bunuh Bunda sama nenek. Seenggaknya, gua harus menggal kepala mereka."

Dapat dilihat dari kata kata nya jika Tama sudah kehilangan kesabaran nya sejak lama. Jiyun tidak bisa berbuat apa apa. Tama mempunyai pasukan besar yang berisikan orang orang handal. Jiyun tidak bisa memakai umur Tama yang setahun lebih muda darinya untuk mundur sebab Tama di medan perang ini berbicara berdasarkan status.

Sebuah angin yang begitu kencang datang diikuti dengan dingin yang menerpa. Satu persatu orang tumbang sambil berteriak kesakitan. Jiyun dan Tama terdiam menelan saliva mereka menunggu kapan waktu mereka terkena kekuatan Demon.

Tapi setelah semua nya terjatuh, hanya Haru, Tama, Jiyun, dan Asahi yang masih bisa berdiri tegak. Jiyun, Tama, dan Haru tidak mengerti kenapa mereka tidak ikut tumbang padahal jelas jelas pasukan Demon tersebut sedang mengeluarkan kekuatan nya.