Bisakah kalian melihatku?
Bisakah kalian menganggapku ada?
Bisakah kalian memperlakukanku adil?
Bisakah kalian menyayangi diriku?
Hanya satu permintaanku tolong sayangi aku itu saja!! Aku mohon!!
• Queen Princessa •
Cerita ini bukanlah cerita roman...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kerjakan tugasku sampah!!" ucap Renata sembari melemparkan buku tugas miliknya yang tepat mengenai dada Queen.
Queen yang mendapatkan perlakuan itu menundukkan kepalanya guna menghilangkan rasa sakit karena tiba-tiba dadanya di lempar dengan buku yang tebal sedangkan Queen saja tidak gendut membuatnya sangat sakit.
'Sakit banget Queen ga kuat!!' batin Queen sendu sembari menahan tangisnya.
Arion yang mendengar suara batin Queen mengepalkan tangannya tanda bahwa dia emosi.
Brakk
"Kerjakan sendiri jika lo punya otak!!" ucap Arion sembari melemparkan kembali buku Renata tepat di wajahnya membuat seisi kelas terdiam.
"Lo murid baru jangan belagu deh lo!!" ucap Renata.
"Lo bully orang dan parahnya didepan gue terus gue diem aja? Otak lo dimana?" tanya Arion sinis dengan aura gelap yang mulai menguar membuat seisi kelas terdiam.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat semua orang menatap ke arah orang yang mengetuk pintu.
"M-masuk," ucap Queen dengan suara lembutnya walau gugup karena tak ada yang mempersilahkan orang yang mengetuk pintu masuk.
Cklek
Pintu terbuka menampilkan Leo dan Rion yang merupakan saudara kandung dari Queen. Semua orang terdiam mendapati Leo dan Rion yang notabenya adalah most wanted incaran semua kaum hawa.
"Ngapain kesini?" tanya Dito sinis karena tak menyukai mereka berdua semenjak bersahabat dengan Queen.
"Ada apa ini?" tanya Rion tanpa menjawab pertanyaan dari Dito.
"Hanya sedikit percecokkan antara murid baru yang BELAGU dengan gue," ucap Renata sembari menekan kata belagu.
"Murid baru?" tanya Leo.
"Ya!! Dia murid barunya!!" ucap Renata sembari menunjuk Arion yang duduk disebelah Queen.
"Darion Morgwen, Rion" ucap Rion memperkenalkan diri dengan tatapan dingin kepada Rion.
"Arion Lucifer Tacron, Rion," ucap Arion membuat Leo menganga.
"Hell!! Dua Rion?! Gokil!!!" pekik Leo.
"Lucifer raja iblis," ucap Rion sembari tersenyum miring.
"Bagimana jika gua panggil lo dengan panggilan Luci?" tanya Rion sembari menaikkan salah satu alisnya.
"Well I don't care, if you call me like that so I can call you Damo," ucap Arion santai.
"Ar sudah!!" cicit Queen sembari memegang lengan Arion agar berhenti.
Rion entah mengapa ada sesuatu di dalam hatinya yang tak menyukai jika Queen seperti itu dengan Arion. Berbeda dengan Rion yang menahan sesuatu di hatinya, emosi Arion justru semakin berkurang hanya karna ucapan Queen. Berbeda dengan Arion dan Rion disatu sisi ara Leo yang ntah kenapa emosi melihat Queen seperti itu.
"Kenapa diem heh? Takut?" ucap Rion sinis membuat emosi Arion yang tadinya hampir menghilang seketika muncul kembali.
Arion menatap Rion dengan tajam dan aura permusuhan. Terlihat sekali suasana kelas yang tiba-tiba menjadi mencekam dan gelap. Bahkan tidak ada satupun orang yang berani bersuara.
"Cih penakut!!" ucap Rion.
Brukk
Srakk
Kursi yang diduduki Arion terjatuh karena sang pemilik bangkit dengan cepat dan seketika mencengkram kerah seragam Rion membuat beberapa orang memekik atau lebih tepatnya kaum hawa sedangkan kaum adam langsung siap-siap ditempat jika terjadi perkelahian maka akan langsung dipisahkan.
Srakk
"Lepaskan Abang gue!!" ucap Leo sembari menarik kerah seragam Arion.
Arion yang melihat Leo menarik kerahnya tersenyum devil. Bahkan saat menarik kerahnya Arion sama sekalu tidak merasa di tarik, justru Leo yang tertarik ke depan.
Brakk
Arion melepaskan cengkraman Leo kemudian memelintir tangan Leo sebelum mendorongnya hingga jatuh kebawah hanya dengan satu tangan. Para kaum hawa memekik histeris melihat Leo yang terjatuh. Queen sigap langsung mendekati adiknya dan memeriksa keadaan adiknya.
"Apakah ada yang sakit? Mana yang sakit? Berdarah ga? Mau Queen antar ke UKS?" tanya Queen khawatir dan bertubi-tubi sembari mengecek keadaan Leo.
Leo menepis kasar tangan Queen yang berada di tubuhny untuk mengecek keadaannya. Karena Queen lemah dan tidak siap membuatnya terjatuh. Leo yang melihat Queen terjatuh karenanya entah kenapa hatinya jadi tak karuan.
"Cihh cari sensasi," ucap Rion membuat Queen menundukkan kepalanya mendengar ucapan Abang kandungnya.
Queen bangkit dan memeluk Arion agar tidak menyakiti Abangnya. Bagimanapun juga Rion dan Leo adalah saudara kandung Queen, sejahat apapun mereka Queen tidak bisa membiarkan mereka terluka.
"Ar hentikan!! Queen ga mau Ar nyakitin Abang sama Adik Queen," ucap Queen lembut sembari menguraikan pelukannya.
Kepalan tangan yang sudah akan mengenai wajah Rion seketika turun dan cengkraman di kerah seragam Rion semakin lama makin melemah dan akhirnya terlepas. Arion menghela napas berat.
"Cih dasar caper," ucap Rion membuat emosi Arion naik seketika.
"Ar jangan!!" ucap Queen cepat sembari menggelengkan kepalanya membuat Arion berdecak kesal dengan keras.
"Cihh liat dia saja dengan anggotanya keluarganya sendiri tidak dianggap dasar sampah masyarakat!!" ucap Renata yang entah muncul dari mana sembari mendorong bahu Queen hingga Queen mundur beberapa langkah.
"Lo nyakitin Queen berarti berususan dengan kami!!" ucap Dito dengan wajah menyeramkan dengan dibelakangnya sudah ada teman-teman gengnya yang berbeda kelas.
"Ada apa ini?!"
SEMARANG, 21 MARET 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.