"Ayo sayang!!" ucap Mama.
"Sekarang Ma?" tanya Queen polos.
Mama, Leo, Rio, dan Papa memandang Queen gemas karena pertanyaan polos yang terlontar dari bibir Queen tak lupa pandangan matanya yang menyorot polos namun menghanyutkan.
"Iya sayang sekarang," jawab Mama.
Queen menganggukkan kepalanya dan bangkit dari duduknya. Queen berjalan ke arah Mama dengan membawa sepiring makanannya.
"Kamu kok cuma pake tahu sama tempe aja kenapa?" tanya Papa.
"Hm Queen mau makan pake tahu sama tempe Pa, terus juga makanan tadi pagi masih sisa kalau ga dihabisin nanti sayang buang-buang makanan," jawab Queen membuat Rion dan Leo yang sedang mengunyah tersedak.
"TADI PAGI?!" pekik Rion dan Leo bersamaan.
"Bener Queen?" tanya Rion.
"Serius lo?" tanya Leo.
"Maksudnya apa?" tanya Queen karena tak paham dengan apa yang di maksud oleh Leo dan Rion.
'Sabar astaga sabar!!' batin Rion.
'Ini kakak gue polos apa bodoh sih?!' tanya Leo dalam hati.
"Itu kamu makan makanan tadi pagi," ucap Rion yang dijawab anggukan oleh Queen.
"Iya!! Kenapa?" tanya Queen.
"Ga papa kok," jawab Mama cepat sembari memandang tajam Leo dan Rion.
Makan malam tersebut terasa lebih hangat dan lebih hidup dari biasanya. Walaupun Mama, Papa, Rion, dan Leo yang banyak bicara dan menanyakan pertanyaan ke Queen namun dengan senang hati Queen menjawab pertanyaan mereka semua.
"Rion, Leo, Queen masuk ke kamar kalian dan tidur," ucap Papa yang di jawab decakan oleh Leo dan Rion.
"Ck ada game baru Pa mau maen nih!!" ucap Leo.
"Ga bisa Pa, Rion ada janji mau pergi," ucap Rion.
"Iya Pa!!" ucap Queen sembari menganggukkan kepalanya.
"Dek kok setuju sih?!" kesal Rion.
"Kan itu perintah Papa yang berarti perintah orang tua, kata guru Queen perintah orang rua harus di laksanakan bukan di bantah nanti jadi anak durhaka, jadi Queen ga bantah biar ga jadi anak durhaka," ucap Queen polos membuat Mama dan Papa tersenyum.
"Alim bener kakak gue," celetuk Leo yang dijawab anggukan oleh Rion.
"Bibik udah makan?" tanya Queen tiba-tiba ketika melihat kehadiran Bik Tya yang membereskan piring karena Mama yang meminta.
"Sudah Non," jawab Bik Tya.
"Syukur deh kalau Bibik udah makan!!" ucap Queen riang.
Hal itu tak luput dari pandangan Mama, Papa, Leo dan Rion yang memandang Queen dengan tatapan tidak terbaca.
"Sini Bik biar Queen bantu," sambung Queen.
Queen bangkit dari duduknya dan mengambil gelas-gelas kotor di meja makan tersebut.
"Sayang itu sudah tugas Bik Tya kenapa kamu harus bantu?" tanya Papa.
"Hm kata Mama, Papa, sama Bang Rion waktu dulu Queen harus bantu Bik Tya supaya Queen berguna di sini," jawab Queen menohok hati Mama, Papa, dan Rion.
Leo yang mendengarnya tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan Queen yang polos namun menyakitkan. 'Untung gue ga ikut campur,' batin Leo sembari mengelus dada.
"Leo kenapa? Dada Leo sakit ya? Leo masuk angin?" tanya Queen khawatir ketika melihat Leo mengelus dadanya.
"Ha? Ah ga kok Kak, ga masuk angin," ucap Leo cepat setelah tersadar dari lamunannya.
Dalam hati Leo entah kenapa menjadi hangat saat Queen perhatian kepadanya. Berbeda dengan Rion yang memandang iri karena ia juga ingin mendapatkan perhatian dari Queen atau lebih tepatnya seluruh perhatian Queen.
SEMARANG, 30 MARET 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Me [END] ✔
Teen FictionBisakah kalian melihatku? Bisakah kalian menganggapku ada? Bisakah kalian memperlakukanku adil? Bisakah kalian menyayangi diriku? Hanya satu permintaanku tolong sayangi aku itu saja!! Aku mohon!! • Queen Princessa • Cerita ini bukanlah cerita roman...