"Darah?" lirih Rion.
Rion melihat tangannya yang berdarah dan tempat tidur Leo yang juga terkena darahnya. Dengan segera Rion mengalihkan pandangannya ke arah Leo melihat apakah ini ulah Leo namun ternyata ia tak mendapati Leo yang mimisan atau iseng.
Karena keberisikan dan kegaduhan yang di sebabkan oleh Rion seketika membuat Leo terpaksa membuka matanya sembari berdecak kesal dan dalam hati merutuki seseorang yang sudah menganggu tidurnya. Leo mengangkat kepalanya dan seketika membelakkan kedua bola matanya terkejut.
Bahkan Leo melepaskan pelukannya kepada tubuh Queen karena melihat hidung Queen yang mengeluarkan darah bahkan tangan Rion sampai terkena dan tempat tidurnya juga. Mendapati respon Leo yang terkejut seketika ia menatap Queen dan mendapati jika asal muasal darah ini adalah milik Queen.
Rion dan Leo saling berpandangan kemudian menatap Queen. Dengan pelan Rion mengangkat tangannya yang terasa kebas dan penuh darah tersebut. Leo seketika memegang darah yang berada di tangan Rion tersebut. Terlihat kedua orang itu sangat khawatir dengan keadaan Queen.
"Masih basah," ucap Leo yang di jawab anggukan oleh Rion.
"Berarti masih baru!!" ucap Rion.
Leo dan Rion menatap tubuh Queen dan memperhatikan tubuh Queen apakah masih bergerak naik turun dengan keringat dingin yang entah sejak kapan sudah keluar membasahi dahi Rion dan Leo walau di kamar Leo terasa dingin.
"B-Bang!!" ucap Leo karena tak mendapati tubuh Queen yang bergerak menandakan jika Queen bernapas.
"QUEEN!! QUEEN BANGUN!!" sentak Rion seketika sembari menggoyangkan-goyangkan tubuh Queen kasar.
"KAK BANGUN KAK!! WOI!!" sentak Leo sembari mengecek suhu tubuh Queen.
"Eughh," lenguh Queen karena tidurnya terganggu.
Perlahan namun pasti Queen membuka matanya membuat Rion dan Leo mendesah lega karena Queen ternyata masih hidup. Rion berhenti menggoyangkan-goyangkan tubuh Queen dan Leo yang berhenti mengecek suhu tubuh Queen.
"Kenapa?" tanya Queen lirih dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Queen menatap Leo dan Rion yang sedang mendesah lega dengan matanya sayunya yang memancarkan kebingangan. Sedetik kemudian Queen medongakan kepalanya karena merasakan cairan yang keluar dari hidungnya. Queen mengusapnya dan mendapati darah membuat Queen mengerjapkan matanya berkali-kali.
Baru saja Queen akan membuka suaranya tiba-tiba Leo sudah mengangkat Queen dan menggendong Queen ala bridal style menuju kamar mandinya. Leo mendudukkan Queen di sebelah wastafel. Queen yang tak nyaman akhirnya turun dari wastafel dan membasuh darah yang keluar dari hidungnya. Rion dan Leo hanya memperhatikan Queen yang dengan santai seolah sudah terbiasa walau sebenarnya memang terbiasa.
"Queen ga papa?" tanya Rion sembari menyodorkan selembar tisu bersih yang di terima oleh Queen.
"Iya Queen ga papa kok tenang aja!!" jawab Queen dengan tersenyum manis dan menenangkan.
Leo hanya diam saja dan memperhatikan wajah Queen dengan lekat walau sejujurnya Leo juga merasakan ke khawatiran yang sangat kentara sekali. Queen yang mendapati Leo menatapnya dengan intens seketika menundukkan kepalanya karena takut.
"Eh Queen jangan nunduh nanti mimisan lagi!!" pekik Rion seketika dan mengangkat kepala Queen agar tidak menunduk lagi yang mengakibatkan darahnya keluar.
'Mau nunduk atau ngga itu tetep akan keluar Bang,' ucap Queen dalam hati.
"Maaf!!" cicit Queen sembari matanya mengarah ke arah lain tanpa memandang Leo dan Rion.
SEMARANG, 14 APRIL 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Me [END] ✔
Ficção AdolescenteBisakah kalian melihatku? Bisakah kalian menganggapku ada? Bisakah kalian memperlakukanku adil? Bisakah kalian menyayangi diriku? Hanya satu permintaanku tolong sayangi aku itu saja!! Aku mohon!! • Queen Princessa • Cerita ini bukanlah cerita roman...