"Udah cepetan turun sebelum hijau tuh lampu," ucap Dito dengan nada memaksa membuat Queen menghela napas dan mau tak mau mengikuti ucapan dari Dito.
Queen turun dari sepeda butut miliknya. Tak lama setelah Queen turun, Dito naik ke atas dengan santai setelah melempar skeetboard miliknya ke Queen dan dengan sigap Queen menangkapnya.
"Ish Dito kalau mau lempar bilang-bilang dong!! Kalau jatuh kan sayang nih mahal harganya Queen ga punya uang buat ganti," omel Queen.
"Dari pada lo ngomel mending naik dah, udah ampir hijau tuh lampu," ucap Dito membuat Queen mengercutkan bibirnya kesal.
"Iya-iya Queen naik!!" balas Queen kemudian naik ke sepeda bututnya di bagian belakang dengan posisi berdiri tidak duduk.
Tepat setelah Queen naik ke sepeda miliknya lampu berubah menjadi hijau Dito mengayuh sepeda Queen dengan semangat.
"Here we go!!" ucap Dito.
"Yey!!" pekik Queen senang.
Dito tertawa melihat Queen yang sudah bahagia walau hanya dengan hal sepele seperti ini. Inilah yang Dito suka dari Queen tidak susah untuk membuatnya bahagia cukup dengan hal kecil saja ia sudah bahagia. Sedangkan di dalam mobil Papa, Leo, dan Rion menatap kejadian tersebut dan ntah kenapa ada yang mengganjal dihati mereka.
"Pa lampunya sudah hijau," celetuk Rion.
"Ah iya!!" balas Papa kemudian melajukan mobilnya menyalip Queen dengan Dito.
👑👑👑
"Nah sampe deh!! Silahkan turun yang mulia ratu!!" ucap Dito membuat Queen tertawa.
"Terima kasih yang mulia raja," balas Queen.
Queen turun dari sepeda bututnya yang satu-satunya sepeda terparkir di sana karena yang lainnya hanya berisi motor dan mobil.
"Yuk masuk kelas!!" ajak Dito sembari merangkul bahu Queen.
"Ish jangan begini!!" seru Queen tidak terima.
"Lah kenapa? Gue salah apa?" tanya Dito dengan tampang polosnya bak bayi baru lahir yang belum memiliki dosa.
"Ish jangan begini!! Queen kelihatan pendek!!" jawab Queen kesal.
"Lah kan emang lo dari sananya udah pendek, aneh lo!!" ucap Dito.
"Tapi ya jangan diperjelas gitu!!" ucap Queen sembari mengercutkan bibirnya.
"Bagian mana yang diperjelas? Perasaan kagak gue perjelas deh," ucap Dito.
"Itu yang pendek!!" ucap Queen sedikit ngegas.
"Astaga Queen terus mau lo gimana?" tanya Dito.
"Ya maunya Queen tinggi ga pendek!! Pokoknya Queen tinggi!!" jawab Queen dengan nada berapi-api.
'Aelah dasar cewek kagak mau nerima kalau dikatain pendek dasar baperan,' batin Dito malas.
"Iya dah iya!! Queen itu tinggi banget!! Saking tingginya sampe semua orang kalah tinggi sama Queen," ucap Dito pasrah.
"Ish ya ga gitu juga!! Itu namanya Queen tiang!! Au ah pokoknya Queen marah sama Dito," ucap Queen kemudian meninggalkan Dito yang menganga tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Queen.
"Lah gue salah apa? Ngomong jujur salah ngomong sesuai yang dia mau salah aelah dasar betina!!" gumam Dito.
"QUEEN TUNGGUIN GUE ELAH CEUNAH!!" teriak Dito membahana.
Dito berlari mengejar Queen yang sudah berjalan duluan dengan menenteng skeetboard miliknya.
"Aelah marah napa sih lo?" tanya Dito ketika sudah berada di samping Queen.
"Queen ga marah kok," jawab Queen santai.
"Terus kenapa tadi bilang gini 'Au ah pokoknya Queen marah sama Dito' itu apaan maksud lo?" tanya Dito sembari mempraktekkan gaya bicara Queen tadi.
"Kapan Queen bilang begitu? Seinget Queen tuh Queen ga pernah bilang gitu jadi jangan bohong deh!!" jawab Queen kesal kemudian masuk ke salah satu kelas meninggalkan Dito yang menganga tidak percaya.
"Aelah serah lo dah Queen serah!!" ucap Dito sembar memutar kedua bola matanya malas dan masuk ke dalam kelas dengan memasukkan satu tangannya ke saku celana.
Queen duduk di bangku belakang sendirian. Tanpa teman mengobrol perempuan. Mereka teman sekelas Queen lebih memandang Queen sebagai sampah. Di antara semua yang berada di sini hanya Dito saja yang menganggap dirinya adalah manusia dan membuat hari-harinya sedikut berwarna.
"Hei babu kerjakan tugas gue!!" ucap salah satu seorang wanita sembari melempar buku yang tepat mengenai kepala Queen membuat semua yang berada di kelas tertawa minus Dito yang menggeram kesal.
"Woi Shella apa-apan sih lo?!" ucap Dito lantang.
"Lah kenapa? Daripada dia beneran jadi sampah masyarakat mending ngerjain tugas gue karna otaknya bagus!!" ucap wanita itu atau yang bernama Shella.
"Lo yang sampah masyarakat!!" ucap Dito.
"Udah Dito ga usah bertengkar nanti Dito masuk BK lagi gara-gara Queen," lerai Queen.
"Nah tuh tau ko kalau lo penyebab Dito keluar masuk BK jadi mendingan lo mati aje sono dasar ga berguna!!" ucap Shella membuat Dito naik pitam sedangkan Queen hanya membalasnya dengan senyum manis saja.
"Lo mem--"
"Udah Dito udah!! Queen ga mau Dito kenapa-kenapa," potong Queen sembari menatap Dito dengan puppy eyesnya membuat Dito menghela napas.
"Ada apa ini kenapa kalian semua seperti ini?!" tanya seseorang dengan suara lantang dan tegas membuat semua orang terdiam dan membeku di tempat.
SEMARANG, 19 MARET 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is Me [END] ✔
Genç KurguBisakah kalian melihatku? Bisakah kalian menganggapku ada? Bisakah kalian memperlakukanku adil? Bisakah kalian menyayangi diriku? Hanya satu permintaanku tolong sayangi aku itu saja!! Aku mohon!! • Queen Princessa • Cerita ini bukanlah cerita roman...