This Is Me [END] ✔

👑 TIM • DUA BELAS 👑

"Iya Bik!! Queen mau masak!!" jawab Queen cepat dan senang membuat Bik Tya bingung.

"Terus tugas Bibik ngapain?" tanya Bik Tya.

"Hm Bibik bantu Queen ngupas bawang sama bikin bawang merah goreng aja, gimana Bik?" tanya Queen yang dijawab anggukan oleh Bik Tya.

"Iya Non!!" jawab Bik Tya membuat Queen tersenyum.

Bik Tya dan Queen tengah asik memasak makanan tanpa menyadari jika ada sepasang mata yang memandang ke arah mereka berdua dengan tatapan tidak terbaca.

👑👑👑

"Hore!! Udah selesai!!" ucap Queen riang sembari bertepuk tangan membuat Bik Tya tersenyum.

"Iya Non sudah selesai," ucap Bik Tya.

"Non Queen udah mandi?" tanya Bik Tya yang dijawab anggukan oleh Queen.

"Iya Bik, Queen udah mandi kok sebelum kesini terus sebelum kesini Queen juga udah ngasih makan Alroy sama Queen juga udah beresin kamar," jawab Queen membuat Bik Tya tersenyum.

"Jika Non Queen tidak nyaman dengan kamar Nona biar Bibik bantu membersihkan atau ga biar Bibik saja yang membersihkannya," ucap Bik Tya.

"Ga perlu Bik!! Selama Queen bisa bakal Queen lakuin sendiri," tolak Queen halus.

"QUEEN!!" teriak Rion dengan kencang dari kamarnya membuat Queen dan Bik Tya tersentak kaget.

"B-Bibik," cicit Queen takut.

"N-Nyonya!!" ucap Bik Tya sembari menunduk hormat karena ia melihat Nyonya atau Mama Dista orang tua Queen.

Queen membalikkan tubuhnya dan seketika matanya menatap menangkap sosok Mama yang berjalan di belakangnya. Seketika Queen berdiri di belakang Bik Tya membuat Bik Tya tersenyum kaku.

"Queen kamu kenapa bangun ga bilang-bilang ha?!" teriak Rion sembari mendekati Queen.

Karena takut jika terjadi kenapa-napa Queen segera merapatkan tubuhnya ke arah Bik Tya.

"B-Bibik, Q-Queen takut," cicit Queen sembari mencengkram erat baju milik Bik Tya.

Rion yang melihat Queen ketakutan dan lebih memilih meminta perlindungan kepada pembantu di rumah ini seketika emosi Rion melunjak melihatnya. Itu berarti tanpa sadar Queen sudah menganggap penting peran Bik Tya tersebut.

"Queen," panggil Rion dengan nada tenang walau matanya menyorot tajam.

"D-dalem," jawab Queen takut-takut.

"Sini," ucap Rion yang di jawab gelengan kepala oleh Queen.

"Non udah kesana aja Non jangan sampe Den Rion marah Non," ucap Bik Tya meyakinkan Queen.

"T-tapi Queen takut," cicit Queen.

Rion menghela napas dan memejamkan kedua bola matanya untuk menetralkan emosinya karena saat ia terbangun justru ia dan Leo saling berpelukan harusnya Queen namun Queen malah pergi.

"Sudah-sudah lebih baik kalian siap-siap untuk makan, Rion kamu panggil Leo suruh makan dan Mama akan panggil Papa kalian," ucap Mama yang dijawab anggukan oleh Rion.

Queen hanya menundukkan kepalanya hingga Rion dan Mama pergi dari sana. Kepergian mereka membuat Queen tanpa sadar bernapas lega.

"Ya sudah Non Queen duduk dulu biar Bibik ambilin nasinya," ucap Bik Tya yang dijawab anggukan antusias oleh Queen.

"Wahh ada apa nih Queen kok seneng banget hm?" tanya Papa tiba-tiba membuat Queen menatap Papa dengan polos.

"Queen mau di ambilin nasi sama Bik Tya makanya Queen senang!!" ucap Queen senang dengan wajah polosnya yang tidak menyadari bahwa ucapannya membuat sepasang suami istri sakit hati dan merutuki diri mereka sendiri.

"Queen mau Mama ambilkan?" tanya Mama.

"Ambil apaan Ma?" tanya Leo tiba-tiba.

Leo dan Rion menarik kursi yang biasa mereka tempati dan duduk disana. Sedangkan Queen berada di pojok ujung meja makan.

"Itu ambilin Queen makanan," jawab Mama.

"Sini Queen duduk deket Mama!!" ucap Mama yang di jawab gelengan polos oleh Queen.

"Kenapa?" tanya Papa, Rion, Leo, dan Mama secara bersamaan karena mendapat penolakan dari Queen.

'Dulu gue gimana sih?! Aelah au ah!!' batin Leo frustasi.

'Syukurlah semua sudah berubah,' batin Bik Tya bersyukur melihat keluarga Nyonya sudah menganggap Queen ada dan menganggap Queen sebagai anak mereka lagi bukan orang lain lagi atau bahkan menganggap Queen makhluk halus atau tak kasat mata.

SEMARANG, 28 MARET 2021