Part 01
Wanita bernama Azizah itu menghela nafas panjang, setelah pulang dari tempatnya bekerja. Hari ini ia memang cukup kelelahan, setelah atasannya memberinya tugas yang cukup banyak dari hari biasanya. Untungnya sekarang ia sudah sampai di rumah suaminya, dengan begitu ia bisa membersihkan diri dan beristirahat.
Ya, wanita cantik bernama Azizah itu memang sudah menikah, ia menikah dengan kekasihnya yang bernama Farhan. Sebelum menikah, mereka dekat selama setahun dan berpacaran sampai dua tahun, lalu keduanya memutuskan untuk membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Setahun dari pernikahan mereka saat ini, Azizah belum hamil terlebih memiliki anak, karena ia sudah bertekad untuk menabung dulu sebelum benar-benar siap untuk memiliki keturunan. Sebagai seorang wanita yang akan menjadi ibu, tentu saja Azizah tidak mau kekurangan dalam memberikan kebutuhan untuk anaknya nanti. Walau suaminya juga memiliki pekerjaan, Azizah tidak berniat membebaninya terlebih lagi mereka masih tinggal dengan orang tua dari suaminya tersebut. Ada tanggung jawab lain yang harus suaminya topang, karena orang tuanya sudah tua dan tidak bisa bekerja.
Setelah membersihkan diri dan keluar dari kamar mandi, Azizah justru dibuat heran saat mendapati Farhan, suaminya itu berada di ranjang mereka sedang bermain game di ponselnya. Azizah berjalan ke arahnya, ia berniat bertanya kenapa suaminya itu sudah pulang, karena biasanya lelaki itu mengambil pekerjaan lembur hingga malam.
"Mas, kamu kok sudah pulang?" Azizah duduk di sampingnya dan bertanya dengan nada hati-hati, ia juga tidak mau menyinggung perasaan suaminya itu sebelum tahu alasan yang sebenarnya.
"Iya," jawab Farhan singkat sembari terus bermain game di ponsel, sedangkan Aziza masih tampak sabar dan ingin bertanya lagi.
"Tapi kenapa? Biasanya kan kamu ikut lembur." Azizah masih bertanya baik-baik, namun Farhan justru menggeram dan tampak kesal sekarang.
"Kamu bisa enggak sih, enggak banyak tanya? Aku ini lagi main game, kalah kan sekarang aku? Ini semua gara-gara kamu tahu enggak?" Farhan menatap kesal ke arah Azizah yang terdiam dan menghela nafas, seperti itu lah suaminya bila ia mengajaknya mengobrol saat lelaki itu bermain game, selalu menyalahkannya setiap kalah.
"Aku minta maaf, Mas. Tapi aku juga mau tahu, kenapa kamu enggak ikut lembur seperti biasanya."
"Kamu pikir aku enggak bisa capek ya? Aku ini juga bisa capek, aku juga mau istirahat di rumah, memangnya salah ya kalau aku enggak ikut lembur sekali?"
"Aku kan tanyanya baik-baik, Mas. Kalau memang kamu capek ya bilang aja, enggak usah marah."
"Masalahnya kamu tanya pas aku main game, kamu itu berisik, aku jadi kalah kan?" Farhan menatap nyalang ke arah Azizah yang lagi-lagi hanya bisa menghela nafas panjang. Kalau sudah seperti ini, yang bisa Azizah lakukan hanya meminta maaf dan mengontrol emosinya agar tidak bertengkar, ia juga tidak mau pembicaraan mereka didengar orang tua Farhan.
"Iya, aku salah. Aku minta maaf ya, Mas?" Azizah berujar tulus sembari berusaha tersenyum, menghadapi sikap suaminya yang kian berubah setiap harinya, semakin membuat Azizah lelah, namun memarahinya juga bukan jalan keluar terbaiknya. Sepertinya, ia harus memberi Suaminya itu waktu untuk lebih menikmati hidupnya lagi
"Iya. Siapkan aku makan malam, Ibu dan Ayahku juga pasti belum makan kan? Pergi ke dapur sana!" Farhan mengibaskan tangannya ke arah pintu, mengisyaratkan Azizah untuk segera pergi dari hadapannya.
"Iya, Mas." Azizah hanya menjawab pasrah lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan, padahal ia ingin beristirahat sebentar, namun keinginannya itu tidak bisa terwujudkan, karena ternyata suaminya sudah pulang lebih awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Lelaki Kedua (TAMAT)
RomanceMenjadi istri bukan berarti ia akan menjadi yang terakhir, ada kalanya lelaki yang sudah menjadi suami menginginkan hal lebih. Itu lah yang terjadi di rumah tangga Azizah dan Farhan, keduanya dihadapkan ujian rumah tangga, di mana kesetiaan menjadi...