Part 20

1.7K 74 3
                                    

Part 20

Farhan menatap tajam ke arah Azizah, ekspresinya tampak marah melihat istrinya yang sudah menampar keras pipinya di depan Bella. Sebagai lelaki, tentu saja Farhan merasa harga dirinya sudah diinjak-injak oleh wanita, meskipun ia sadar apa yang dilakukannya juga salah.

"Kamu berani menamparku?" tanyanya geram, namun Azizah justru tersenyum dan mengangguk.

"Memangnya kenapa, Mas? Kamu juga berani menamparku, sedangkan sejak kecil orang tuaku enggak pernah menyakitiku."

"Iya, karena itu lah kamu tumbuh menjadi wanita kurang ajar, karena orang tuamu enggak pernah mengajari kamu sopan santun." Farhan menjawab geram yang kali ini tidak bisa Azizah maafkan, karena suaminya itu sudah membawa-bawa orang tuanya yang tidak tahu apa-apa.

"Stop, Mas. Kamu bisa merendahkan aku, tapi kamu enggak punya hak mengatai orang tuaku." Azizah menjawab tegas, yang kali ini disenyumi oleh Farhan.

"Memangnya kenapa? Kenyataannya orang tua kamu enggak bisa ngajari kamu sopan santun kan?"

"Kemarin-kemarin kamu selalu meminta cerai kan? Baiklah, kita akan bercerai. Aku juga sudah muak dengan sikap kamu, apalagi sekarang aku tahu kalau kamu enggak setia dengan pernikahan ini. Kita akan bertemu lagi di persidangan, aku pergi." Azizah menjawab tegas lalu pergi dari sana, meninggalkan Farhan yang terdiam, bingung harus bersikap bagaimana, karena jujur saja ia tidak mau bercerai dengan Azizah, namun di sisi lainnya ia juga tidak mau kehilangan Bella.

"Bagus kalau kamu minta cerai, pergi kamu dari rumahku." Farhan berujar sinis, yang berhasil menghentikan langkah Azizah kali ini.

"Kamu tenang saja, aku juga enggak sudi kembali ke rumahmu." Azizah menatap serius ke arah Farhan lalu kembali melangkahkan kakinya, meninggalkan Farhan yang kian marah dengan jawabannya.

"Arrgh, brengsek." Farhan menjambak rambutnya, merasa sangat frustrasi dengan posisinya.

"Apa kamu enggak mau menjelaskan semuanya padaku?" tanya Bella dengan nada dinginnya, yang sedari tadi hanya bisa diam melihat pertengkaran Farhan dan istrinya.

"Bella, maafkan aku." Farhan menjawab dengan nada bersalah, yang tentu saja membuat Bella tersenyum meremehkannya.

"Kamu bilang kalau kamu itu jomblo, enggak punya pacar, tapi kamu malah sudah punya istri?" tanya Bella tak percaya, merasa dibodohi oleh Farhan yang sudah tega membohonginya.

"Aku minta maaf, Bella. Kamu lihat istriku itu kan, dia itu jahat, dia kejam. Dengan orang tuaku saja dia berani memerintah ini dan itu seperti pembantu, apalagi denganku, suaminya sendiri? Makanya aku enggak pernah betah di rumah, aku juga sudah muak dengan sikap dia, lalu kita bertemu dan aku jatuh cinta sama kamu," ujar Farhan sembari merengkuh tangan Bella yang kali ini terdiam mendengar penjelasannya.

"Tapi tetap aja, enggak seharusnya kamu sembunyikan pernikahan kamu, tahu begitu aku enggak mau terima kamu waktu itu."

"Kamu enggak seperti istriku yang membosankan, kamu lebih cantik, kamu juga menarik, apalagi kita sehobi, mana mungkin aku sanggup melawan pesonamu? Itu lah kenapa aku memilih untuk membunyikan pernikahanku, karena aku enggak mau kehilangan kamu, Bella." Farhan kembali meyakinkan Bella yang sedikit tersanjung dengan kalimatnya.

"Terus sekarang status kita apa? Aku enggak mau ya melanjutkan hubungan ini kalau aku cuma dibuat selingkuhan. Aku ini wanita yang masih punya harga diri, aku bukan wanita yang mau dijadikan simpanan." Bella menegaskan perasaannya, meskipun ia sangat kecewa dengan Farhan, namun ia juga mau tahu bagaimana keputusan lelaki itu.

"Jelas lah kita masih bersama. Kamu tadi lihat istriku kan, dia mau kalau aku dan dia bercerai, itu berarti mulai sekarang kamu bukan lagi selingkuhanku, tapi pacarku seutuhnya."

Cinta Lelaki Kedua (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang