Eight

9 10 0
                                    

Reyna turun dari kamarnya menuju dapur pagi ini,seperti biasa semuanya sudah duduk di neja makan kecuali Gilang yang masih tidur.

"GILANG,CEPAT BANGUN NTAR KESIANGAN"teriak Sani sambil membantu bi ija menata makanan ke meja.

"Selamat pagi semuanya"sapa Reyna dan duduk disalah satu kursi.

"Pagi sayang"

"GILANG"

"Nih anak susah sekali dibangunkan"geram Sani dan berjalan ke arah tangga untuk menbangunkan anak sulungnya.

"Bibi,papah belum pulang?"

"Belum Non"

"lni sarapannya Non"

"Makasih bi"

"Sama-sama"

Dalam waktu sepuluh menit,Reyna sudah menghabiskan sarapannya dan tak lama Sani turun dari lantai dua dengan terburu-buru.

"Sayang,mamah buru-buru ke kantor ya.Kamu jangan nakal"ujar Sani dan mencium pipi anaknya.

"Oke"

Setelah itu,Sani buru-buru menuju garasi untuk mengambil mobilnya yang terparkir disana.Sambil menunggu Gilang,Reyna memutuskan untuk nenonton tv.Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 tetapi Gilang masih belum juga turun dari kamarnya.

"ABANG CEPETAN INI UDAH SIANG"

"BANG BURUAN"

"DEK,KAMU BERANGKAT SAMA NATA DULU.KALAU SAMA ABANG PASTI TELAT"

"CK,TELPON DULU KAK NATA NYA"

Bi ija yang melihatnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja.Setiap hari selalu ada teriakan yang dibuat mereka jadi tidak terkesan sunyi dirumah ini.

Reyna menghabiskan susunya yang dibuat oleh Sani tadi sambil menunggu Nata datang menjemputnya.

Tin tin

Suara klakson motor terdengan diluar,buru-buru Reyna keluar dan  melupakan tasnya yang masih di kursi.

"Non,tasnya ketinggalan"ucap Bi ija namun Reyna tetap berlati kedepan.

"Yuk berangkat sekarang"ajak Nata sambil tersenyum.Reyna mengangguk dan akan menghampiri Nata namun ia lupa membawa tasnya yang masih tertinggal didalam.

"Rey ambil tas dulu"ujar Reyna dan mendapati anggukan darinya.

Reyna kembali masuk jedalam rumah dan mendapati Bi ija yang tengah berlari sambil membawa tasnya.

"Ini non tasnya"bi ija memberi tas tersebut.

"Bi,nanti bilang ke abang kalau Rey udah berangkat bareng kak Nata"

"Siap Non"

"Rey berangkat ya bi"pamit Reyna dan menyalaminya.Sani selalu mengajarinya untuk bersalam kepada yang lebih tua sebelum berangkat baik itu bi ija atau siapapun yang berada dirumah.

"lya non hati-hati dijalan.Belajar sing rajinnya,didoakeun ku bibi"

"Oke bi"

"Ya udah hati-hati nya Non"

"Hati-hati,Den"ujar bi ija ke Nata dan Nata hanya tersenyum menanggapinya.Nata memakaikan helm satunya ke Reyna,dan Reyna dibuat diam olehnya.

"Jangan melamun"gemas Nata sambil mencubit hidung Reyna.

Selang beberapa menit Reyna akhirnya tersadar dan memegang hidungnya yang terasa sakit.

"Yuk berangkat"ajak Nata dan membantu Reyna untuk menaiki motornya.

NataNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang