Nine

9 9 1
                                    

Gilang berjalan bersama gengnya sambil menenteng kipas dan handuk milik teman dengan adiknya.Tatapannya lurus kedepan dengan sorot mata yang tajam sama seperti Nata yang berada disisi.

Dekat pinti kelas adiknya,Reyna keluar dari kelas tapi tidak menyadari keberadaan mereka.Gilang reflek menarik kerah belakang baju seragam Reyna yang membuat sang empu terkejut.

"Ngapain lagi?"tanya Reyna sewot.

"Gadis cantik jangan sewot gitu,nih barang punya temanmu.Bilang makasih"

"Sana balikkin sendiri,Rey mau ke buang sampah"

"Sama kamu aja,nih"Gilang langsung menyimpan barang-barang tersebut ditangan Reyna dan mengacak-acak rambut Reyna terus pergi meninggalkannya diikuti oleh teman-temannya yang juga mengacak-acak rambutnya.

"Ishh...dasar suka ngacak-ngacakkin rambut orang"kesal Reyna dan langsung membuang sampah dan kembali lagi masuk kedalam kelas.

"Nih barang-barang lo,Kak Gilang bilang makasih"

"Sebenarnya gue curiga lo sama kak Gilang ada hubungan apa?"curiga Jena.

"Hubungan adek kakak"

"HAH?SERIUS LO?"teriak Aeni.

"Hmm"

"Sejak kapan?"

"Sejak bayi lah"

"Kok gue baru tau kak Gilang kakak lo,bukannya lo gak punya laki-laki"ujar Somi.

"Udah ah jangan dibales lagi,gue laper nih"ucap Reyna dramatis.

"Tapi gue masih penasaran Rey"

"Udah nanti aja"Reyna mendorong tubuh ketiga temannya untuk segera sampai dikantin.

"REYY"teriak Fahri sebagai ketua kelasnya dan Reyna membalikkan badannya.

"Apa?"

"Lo adiknya kak Gilang kan"bisik Reyna.Reyna mengangguk.

"Nih"Fahri terlihat menyodorkan beberapa kertas kearahnya.

"Apaan nih?"

"Ntah,gue juga gak tau,kayaknya penting.Jadi lo harus kasih ke tangan kak Gilang"Reyna mengangguk.

"Bilangin dari Bara Sanjaya,dah gitu aja.Kalau kak Gilang tanya,lo tau dari siapa Bara Sanjaya.Lo tinggal bilang aja,ini dari adiknya"

"Lo adiknya Bara?"

"Hmm,udah buruan sana"

"Iya Fahri Sanjaya"

"Rey,buruan"panggil Somi.

"Ah iya bentar"Reyna langsung berlari meninggalkan Fahri dan mengikuti ketiga temannya.

Suasana kantin cukup ramai,Reyna melihat kesekitar isi kantin guna mencari kakaknya yang saat ini ia butuhkan.

"Nih ada meja kosong"tunjuk Aeni.

"Ehh..Gue ke kak Gilang dulu ya"

"Mau ngapain?"tanya Aeni.

"Ada deh"Reyna meninggalkan teman-temannya yang menatapnya bingung.

Reyna berjalan kearah meja para cogan yang tengah berkumpul.Seketika semua pasang mata menatap kearahnya.

"Bang"bisik Reyna,Gilang yang terkejut lantas membalikkan badannya dan mendapati adiknya yang tengah cengegesan.

"Hmm"

"Eh ada Reyna cantik"goda Kevin.

"Ah iya kak"

"Nih,dari Bara Sanjaya"Reyna menyodorkan kertas-kertas pemberian dari Fahri ke Gilang.Gilang menautkan alisnya bingung.

"Tau dari siapa Bara Sanjaya?"tanya Gilang menginteruksi sambil menerima kertas tersebut.

"Dari adiknya,Fahri"Gilang manggut-manggut.

"Makasih adikku.Udah makan belum?"tanya Gilang.

"Mau,Rey balik lagi ya.Udah ditunggu sama teman-teman"Gilang mengangguk.

Reyna kembali lagi kemejanya dan duduk disebelah Jena. "Lama banget sih lo,habis ngapain?"kesal Jena.

"Habis kasih sesuatu"

"Sesuatu apaan?"

"Sesuatu yang tidak gue mengerti"

Jena mendengus,dan lebih memainkan hpnya.

...

Reyna berjalan menuju halte depan sekolahnya dengan basah kuyup menunggu sang kakak menjemputnya namun nyatanya sampai sekarang Gilang belum juga menjemputnya.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 1 jam yang lalu tapi Reyna baru pulang karena habis kumpulan dengan anak-anak dance.

Reyna sejak kecil sangat menyukai dengan menari juga menyanyi,jadi tidak diragukan lagi gerakan tariannya sangat lihai.

Reyna memeluk badannya sendiri sambil sesekali mengusap telapak tangannya yang dingin,terlebih lagi wajahnya sudah pucat.

15 menit sudah Reyna menunggu dihalte tapi tidak ada satupun jemputan untuknya.Hingga ada sebuah mobil berhenti didepan halte tersebut.Reyna melihat seorang laki-laki keluar dari mobil tersebut dengan terburu-buru.

"Rey"panggilnya dan mendekatkan tubuhnya dengan Reyna hingga ia memeluk tubuh gadis itu.

Reyna tidak bisa berbuat apa-apa pagi selain seseorang tengah memeluknya erat.la tidak tau siapa orang yang berada dekat dengannya.

"Rey"Reyna menengadahkan kepalanya ke atas untuk melihat siapa orang tersebut.Seketika ia terkejut melihat Nata yang juga tengah menatapnya tepat di matanya.

"Ka..kak Nata"Nata terus memeluk erat tubuh Reyna,hingga ia merasakan tubuh Reyna memberat.

"Rey"panggil Nata dengan panik.

"Rey"Nata menepuk-nepuk pipinya.

Tau dengan situasi yang panik,ia buru-buru membawa tubuh Reyna kedalam mobilnya dan memberinya jaket.


Hai hai🤗🤗

Aku up lagi nih,gimana ceritanya.Semoga suka ya.

Happy Reading

NataNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang