Eleven

8 8 1
                                    

Siang ini lebih tepatnya jam 2,mereka baru saja tiba dirumah dengan Reyna yang tertidur pulas karena kebanyakan makan.Sani yang melihatnya menjadi tidak tega untuk membangunkan anaknya,jadi ia akan menyuruh suaminya untuk membawa Reyna ke kamar.Namun Bima ingin cepat-cepat pergi ke kamar mandi setelah sekian lama ia menahan sakit perut setelah makan makanan pedas tadi.

Sani keluar dari mobil dan tanpa sengaja melihat Nata keluar dari rumah untuk mengambil sesuatu dimobilnya yang ia bawa.

"Eh tante,udah pulang?"tanya Nata saat melihat Sani yang baru saja turun dari mobil dan tak melihat keberadaan Reyna.Biasanya gadis imut itu selalu berada disisinya.

"lya tante habis pulang.Nata,kamu bisa tolong tante kan"

"Boleh tan"

"Tolong bawa Reyna ke kamar ya"Nata mengangguk dan berjalan mendekati pintu belakang.Nata membukanya dan menemukan Reyna yang sedang tertidur pulas sambil memeluk erat sebuah boneka yang tidak ia ketahui namanya,dengan kulit berwarna putih bersih seperti domba dan shal berwarna merah yang melingkar manis di lehernya hingga terkesan sangat menggemaskan.

Nata menggendong tubuh Reyna dengan sangat hati-hati takut Reyna terbangun.Sani berjalan mendahului Nata ke kamar Reyna.

Nata menyimpan Reyna dikasurnya dengan berhati-hati dan giliran Sani yang memyelimutinya.

"Terimakasih ya Nata"

"Sama-sama tante,Nata keluar ya"pamit Nata dan Sani hanya mengangguk dan mengusap sayang kepala anaknya.

"Yang tadi jangan dipikarkan lagi ya sayang"ucap Sani dan memcium pipi anaknya dengan tulus.

Sani turun ke bawah untuk membantu bi ija yang sedang membereskan belanjaan didapur.Bima baru saja keluar dari kamar mandi sambil menghela nafasnya lega juga memegang perutnya.

"Makanya kalau makan apa-apa jangan pedes-pedes.Jadi yang dikatakan Reyna jadi kenyataan"omel Sani saat melihat kelakuan suaminya yang sedang makan bakso dengan kuah yang sangat pedas.

"lya,maafin papah.Papah menyesal"Sani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan ke arah dapur.

"Bi,Sani bantu ya"

"Biar bibi aja Non yang beresin"

"Gak papa bi"

.....

Tepat pada saat pukul 2 pagi,Reyna terbangun dan merasakan pusing dan juga panas dikepalanya.la tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis dalam diam dikeheningan malam.

20 menit berikutnya tepat saat jam menunjukkan pukul 2 lewat 20 menit,Sani terbangun merasakan ada sesuatu yang janggal dihatinya.Buru-buru Sani berdiri dengan hati-hati supaya suaminya tidak terganggu.

Sani masuk ke dalam kamar anak pertamanya dan mendapati Gilang yang tertidur sambil menggunakan earphone dikepalanya.Sani yang melihatnya langsung melepaskan earphone tersebut dari telinga anak sulungnya.Karena sudah baik-baik saja,akhirnya Sani keluar dari kamar Gilang dan berjalan kearah kamar anak keduanya yang berada disebelah kamar Gilang.

Sani membuka pintu berwarna pink cerah tersebut dengan foto-foto penuh BTS.Sani menengok sedikit kedalamnya mendapati cahaya terang didekat ranjang anaknya dan mendengar suara seseorang yang sedang menangis dengan sesegukkan.Buru-buru Sani mendekati ranjang Reyna dan memanggilnya.

"Sayang,kamu kenapa nak?"tanya Sani panik saat melihat Reyna yang benar-benar menangis.

"Kenapa sayang?"tanya Sani lagi,kali ini ia memegang kepala anaknya dan merasakan panas disana.

"Sayang,kamu gak papakan?kita pergi ke rumah sakit sekarang ya"

"Sayang"tidak ada panggilan dari anaknya hanya tangisannya saja,membuat Sani semakin panik.

"Sayang"Sani buru-buru ke kamar Gilang untuk membangunkannya.

"Gilang"

"Gilang"

"Eughh...apa sih mamah,Gilang baru tidur"bukannya bangun,Gilang malah bersembunyi didalam selimut.

"Cepat bangun,adik kamu sakit"

"Dari kemarin juga sakit nanti juga sembuh"

"Masalahnya adik kamu panasnya tinggi,cepat bawa Reyna ke mobil"

"Eugh..iya-iya"Gilang berdiri dan berjalan ke kamar adiknya sedangkan Sani berjalan ke kamarnya untuk membangunkan Bima.

"Pah..papah"

"lya mah,ada apa?"tanya Bima dengan suara khas baru bangun tidur.

"Reyna pah,Reyna"

"Reyna kenapa?"

"Panasnya tinggi"

"Mamah serius?"tanya Bima panik sampai-sampai ia sudah duduk diranjang saking kagetnya.Sani mengangguk dengan tangannya yang gemetar.

"Mamah siapin semuanya,papah ganti baju dulu"Sani mengangguk dan kembali berjalan ke kamar Reyna.

Suasana rumah pagi ini cukup panik mendengar bahwa Reyna akan dibawa ke rumah sakit.Gilang keluar sambil menggendong tubuh adiknya untuk dibawa ke mobil.Bima yang sudah siap di mobil dan Sani yang hanya membawa barang-barang keperluan.

Bi ija sejak tadi terus menangis diikuti mang udin yang sama-sama menangis.

Kenn's Hospital

Mobil Bima baru saja tiba di salah satu rumah sakit.Beberapa suster berdatangan sambil membawa brankar untuk Reyna dan membawanya ke ruangan UGD.

4.00WIB

Saat ini mereka berada di ruangan VVIP dimana Reyna sedang dirawat,dokter bilang bahwa Reyna hanya kecapean dan panasnya mungkin akan turun tapi itu tidak tentu.

"Mah,istirahat dulu biar papah yang jaga Reyna"Sani menggeleng dan lebih tetap bersama Reyna yang kembali tenang.

Sedangkan Gilang,ia kembali ke rumah karena akan pergi sekolah pagi ini dan pulang cepat untuk menjaga adiknya.

.....

6.45WIB

Gilang baru saja tiba disekolah dan masuk kedalam kelas demgan lesu.la melempar tasnya ke meja dan kembali keluar dari kelas.Saat ini ia berada di UKS,bukan sakit tapi ia ingin tidur.Gilang merebahkan tubuhnya di ranjang UKS namun baru saja ia memejamkan matanya,seseorang telah membuka pintu UKS dan berjalan kearah kotak p3k.Seolah tidak peduli,Gilang kembali memejamkan matanya dan mulai tertidur.

...

"Lang,woy Lang bangun lo"

"WOY GILANG"

"GILANG KEBO"

Gilang membuka matanya dan mendapati Kevin yang tengah menatapnya kesal.

"Hmm?"

"Bangun lo"

"Ck,gue ngantuk"Gilang mengubah posisi tidurnya menjadi membelakangi Kevin.

"Woy,lo disuruh kumpul sama Nata"Gilang mengiraukannya dan kembali tidur.

"Lang,buruan lo bangun"

Gilang berdecak dan akhirnya bangun dab berjalan menuju rooftop.

"Oyy Nat..Kemana aja lo?"tanya Zico.Gilang mengangkat bahunya.

"Lo mau latihankan?"tanya Seja.

"Gak"

"Kenapa lo bisanya paling rajin"heran Zico.

"Sibuk"jawab Gilang seadanya.

"Alah sok sibuk lo padahal perusahaan punya bokap lo aja belum dipegang"

"Serius lo dikasih perusahaan sama bokap lo?"tanya Putra.

"Masa lo gak tau sih"ujar Kevin.

"Udah gak usah ribut lo semua.Gue ngantuk"

...

Hayo,coba kalian tebak boneka apa namanya yang sedang dipeluk sama Reyna saat Nata akan membawanya ke kamar?

Jangan lupa di jawab ya.

Boneka itu salah satu dari boneka BT21,pasti tau lah.Aku tunggu jawaban dari kalian.

See you next chapter🤗

NataNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang