"Lo mau yang mana?"tanya Sofian saat mereka sudah tiba dirumahnya dan sedang melihat anak-anak kucing.
"Gue mau yang perempuan sama laki-laki"
"Cuma dua?gak tiga?"
"Jangan banyak-banyak,dua juga cukup.Sisanya buat lu aja"
Sofian hanya mengangguk.Lalu dia masuk kerumahnya guna menyimpan bubur yang tadi mereka beli.
Reyna terus menatap kucing-kucing yang imut tersebut hingga dia lupa ada Gilang disebelahnya.
"Hei"panggil Gilang.
Reyna yang terkejut langsung berdecak kesal kearahnya yang membuat kakaknya hanya cengegesan. "Rey pilih yang mana?"tanya Gilang.
"Yang mana aja"
"Abang minta satu ya"pintanya.
"Gak ada,kalau mau sekalian nanti belanjain Rey coklat"
Gilang menghela nafas pasrah dan ia pun menganggukkan kepalanya."Hm,nanti abang belikan coklat yang banyak"
Tak lama Sofian kembali dengan membawa makanan kucing di mangkuk milik Pinn.
"Makan yang banyak ya Cray,biar ASI nya tambah banyak"ujar Reyna sambil mengelus bulunya yang lembut.
"Gue minta satu ya"pinta Gilang sambil menatap Sofian dengan memohon.
"Biasa aja kali ekspresinya kayak takut gak dikasih sama gue aja"Sofian tertawa melihat ekspresi Gilang,seketika Gilang menetapnya dengan kesal.
"Pokoknya gue minta satu yang warna abu-abu"
"lya-iya terserah bang Gilang aja dah"pasrah Reyna.
"Eh ada Reyna sama Gilang,sini masuk"ujar seorang perempuan yang tak lain kakak Sofian yang baru saja pulang dari joggingnya.
"Ah iya kak Eva nanti dulu,mau lihat anak-anak kucing"
Eva hanya mengangguk dan masuk ke dalam rumah untuk beristirahat.
......
"Kak Nata ayo"ujar Rayna dari lantai dasar,dirinya sudah siap dengan tubuh dibaluti oleh jaket hitam hitam miliknya.Ia sedang menunggu Nata yang belum juga keluar dari kamarnya,rencana hari ini Nata akan mengajak adiknya jalan-jalan.
Nata keluar dari kamarnya dengan jaket yang sama dengan Rayna.Rayna menatap kesal kearahnya saat dirinya menuruni tangga.
"Kenapa cemberut?"tanya Nata saat dirinya sudah berada dihadapan adiknya.
"Kenapa jaketnya samaan,sana ganti"Rayna mendorong tubub Nata untuk kembali mengganti baju,namun Nata bersikukuh tidak mau.
"Gak mau,udah gini aja biar couple an"
"Gak mau ah,nanti disangka pacaran,Kak Nata kan adiknya Ray"
"lya-lya"dengan berat hati ia kembali berjalan ke kamar untuk mengganti bajunya sedangkan Rayna berjalan kearah sofa yang berada di ruang santai.Sambil menunggu,dirinya membuka lnstagram yang followers-nya tidak main-main.
"Dih gak tau malu tuh si Wedia"
"Hahaha....make up tebalnya hilang sama air mata"
"Ngaku-ngaku tunangan Bang Nata lagi"
Rayna sejak tadi terus membaca komentar-komentar terhadap Wedia,dirinya merasa amat sangat senang.Tiba-tiba handphonenya ditarik oleh Nata yang membuat Rayna kesal sendiri.
"Ihh bang Nata balikkin hp Ray"kesal Ray sambil berusaha menangkap hpnya.
"Lihat apaan sih,gak ngajak-ngajak"Nata menatap hp adiknya yang terdapat beberapa komenan untuk Wedia.
"Ohh itu doang,kirain apaan"Nata akhirnya mengembalikan hp adiknya yang terlihat langsung tersenyum.
"Yuk berangkat"
.....
Rayna dan Nata baru saja tiba di sebuah mall,keduanya saling menggenggam erat tangan mereka sehingga banyak pasang mata yang mengira mereka ada pasangan.
Seperti biasanya Nata akan memasang wajah datarnya dan Rayna memakai masker hitamnya untuk berjaga-jaga siapa tahu ada salah satu keluarganya yang mengetahuinya.
Mata Rayna menatap kearah salah toko boneka,toko tersebut bernamakan The Doll Store. Tanpa pikir panjang,Rayna langsung menarik tangan Nata ke toko tersebut.
Matanya terlihat berbinar menatap boneka-boneka yang tertata rapih disana.
"Bang Nata lucukan"tunjuk Rayna pada boneka bear berwarna pink.
Nata hanya menganggukkan kepalanya.
"Ray mau,bolehkan?"pintanya dengan aegyo-nya yang bisa meluluhkan hati Nata.Seketika itu juga Nata langsung mencubit pipi adiknya.
"lya ambil saja sepuasnya,abang tau kalau kamu suka boneka sama seperti Reyna"ujar Nata sambil mengusap-usap rambutnya.
Rayna tersenyum bahagia,ia langsung berlari mencari boneka lainnya sedangkan Nata hanya menunggu adiknya sampai kembali.
Rayna terus menyusuri tiap rak-rak yang berisikan boneka hingga ia tanpa sengaja menabrak seseorang didepannya.
"Eh maaf-maaf"ujar Rayna.
Orang tersebut membalikkan badannya yang membuat Rayna seketika terkejut dan mematung.
Kak Chindy,batin Rayna.
"Eh dek,gak papa kan?"tanya Chindy yang menyadari perempuan didepannya hanya diam.
Rayna tersadar dan menggelengkan kepalanya seraya berkata. "G-gak papa kak"
Chindy hanya manggut-manggut. "Saya pamit ya"
Chindy meninggalkan Rayna yang masih mematung dengan tatapan kosong,bukan hanya terkejut yang ia rasakan sekarang tapi rasa bersalahnya juga.Ia telah menipu seluruh keluarganyanya.Ia juga melihat Chindy yang tengah memeluk sebuah kado besar yang bertuliskan For Reyna,adik tersayang.
Hatinya terasa sakit melihat hal tersebut,mungkin keluarganya benar-benar sudah menganggap bahwa dirinta sudah meninggal.Ia juga tidak tau bahwa lusa nanti ada hari ulang tahunnya juga adiknya,Reyna.
Nata menatap ke sekeliling toko boneka tersebut dan mendapati adiknya yang terdiam mematung sambil membelakanginya.
"Ray"Nata menepuk bahu Rayna,Rayna terkejut dan membalikkan badannya menatap kakaknya yang panik karena dirinya tengah menangis.
"Kau kenapa?"Rayna tidak menjawabnya,ia langsung memeluk tubuh kakaknya.Nata mengusap punggung adiknya berusaha menenangkannya,ia juga tidak tau ada apa.dengan adiknya perasaan dia baik-baik saja tadi,padahal dia sangat senang saat dirinya mengizinkannya membeli banyak boneka.
"Kak,mau pulang"
.....
Nata mengantar adiknya ke kamar,sejak tadi Rayna tidak membuka suara walaupun dirinya terus bertanya kepadanya.
"lstirahatlah,tenangkan pikiranmu dulu"ujar Nata lembut.
Rayna menggelengkan kepalanya. "Temani Rayna disini"pintanya.
Nata menganggukkan kepalanya,ia ikut membaringkan tubunya disebelah adiknya.Rayna langsung memeluk kakaknya dengan erat.
"Kenapa hm?"tanya Nata.
Reyna menggelengkan kepalanya,ia masih belum siap memberitahu semuanya,bisa-bisa dirinya kembali menangis.
Nata hanya mengusap rambutnya. "Gak papa,lain kali saja ceritanya"
Nata terus mengusap ramnbutnya,tak terasa adiknya sudah tertidur pulas.Mungkin kecapekan karena sejak diperjalanan pulang tadi adiknya terus menghabiskan waktunya dengan menangis.
"Tenangkan pikiranmu adikku"

KAMU SEDANG MEMBACA
NataNa
أدب المراهقينRayna dan Reyna adalah anak kembar yang membuat orang tuanya sangat bahagia. Orang tuanya tak pernah marah sama sekali kepada mereka.namun suatu hari dimana sang kakak tak sengaja membuat kesalahan yang membuat orang tuanya sangat marah dan emosi.Ra...