Twenty Three

7 6 0
                                    

Reyna berjalan seorang diri menuju rooftop yang disuruh oleh Nata.Tadinya ia ingin mengajak Somi namun Nata tidak  ingin ada orang lain selain dirinya untuk datang jadi Reyna dengan berani jalan sendirian ke rooftop tempat Nata berada.

Matanya menatap kearah Nata yang tengah senyum kearahnya dengan tangan dimasukkan kedalam saku.Nata menghampiri Reyna yang masih diam mematung.

"Hai"panggil Nata sambil menoel hidungnya.

Reyna mengerucutkan bibirnya saat Nata dengan santainya menoel hidungnya.Nata mengacak gemas rambutnya.

"Kak Nata,Rey gak suka ditoel-toel kayak tadi"kesal Reyna sambil memegan hidungnya.

"Kenapa?"

"Ya pokoknya gak suka"

"lya-iya"

Keduanya sama-sama terdiam menikmati semilir angin.Nata menarik tangan Reyna untuk duduk disana,dengan modusnya ia bersandar ke bahu Reyna dan mulai memejamkan matanya.

"Kak Nata ajak aku kesini cuma mau temenin Kak Nata tidur?"tanya Reyna,Nata mengangguk.

"Jangan tidur,sebentar lagi bel masuk"

"Bolos saja"

"Ihh gak mau,Rey bukan kayak kak Nata yang suka bolos"

"Tau darimana kalau gue suka bolos?"

"Siapa juga yang gak tau,Kak Nata kan terkenal pasti semuanya juga tau kalau kak Nata selalu bolos,kemarin aja gak sekolah"

"Kemarin kesiangan Rey"

"WOYY NAT,NGAPAIN LU?"teriak seseorang dibelakang mereka.Reyna terkejut,refleks ia menatap ke belakang.Sedangkan Nata hanya diam tanpa menoleh ke belakang,ia sudah tau siapa pemilik suara itu.

"Kak Nata,bangun ada Kak Zico tuh"pekik Reyna.

"Hm,biarin"ucap Nata yang masih memejamkan matanya.

"lhh kak Nata,nanti disangka macam-macam lagi"

"Modus banget lu,mau deketin Reyna aja harus ngajak orangnya ke rooftop mana berdua lagi.Ada rencana apa lo?"sewot Zico.

"Ck,berisik banget lu.Udah sana ganggu gue tidur aja lu"Nata mendorong tubuh Zico menjauh.

Zico mendengus kesal. "Awas lu kalo macam-macam,gue panggil pawangnya baru tau rasa lu"Setelahnya Zico langsung pergi dan kembali menyisakan mereka berdua.

"Tangannya udah sembuh?"tanya Nata masih dengan mata terpejam.

"Huh?"

"Tangan yang kena sayatan udah sembuh?"

"B-belum"Nata membuka matanya dan menatap Reyna yang tengah menatap tangannya yang masih diperban.

"Kenapa gugup?"Reyna membenarkan posisinya jadi menghadapi Nata yang tengah menatapnya bingung.

"Takut kak Zico kasih tau ke kak Gilang"

Nata manggut-manggut,ia sekarang tau kenapa gadis didepannya ini sangat takut dan gugup.

Nata menarik tubuh Reyna dan memeluknya. "Jangan terlalu dipikirkan,gue yakin Zico gak bakal kasih tau ke Gilang"

"Tapi..."

"Udah tenang aja"

Nata mengusap-usap rambutnya. "Selamat Ulang Tahun Reyna"

....

Reyna baru saja membaringkan tubuhnya namun suara kakaknya itu membuatnya kembali terbangun.

"Apa sih bang,Reyna lagi tiduran"gerutu Reyna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NataNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang