Reyna membuka matanya secara perlahan dan melihat ke sekeliling ruangan,ternyata tempat itu tidak begitu asing dipenglihatannya.Sekali lagi Reyna mencoba untuk mengingatnya dan beberapa detik setelahnya,ia mengingatnya bahwa ini adalah kamarnya.
"Sayang"panggil Sani dengan panik didekat panik dan berlari menghampiri anak keduanya.
"Mamah"Reyna langsung memeluk tubuh Sani.Sani yang mengerti dengan perasaan anaknya hanya bisa mengusap punggungnya mencoba untuk tenang.
"Takut...hiks"
"Sstt...jangan takut ada mamah disini"
Reyna sangat takut dengan hujan karena saat hujan ia selalu mengingat dimana kejadian 6 tahun lalu yang membuatnya kehilangan sang kakak yang sangat menyayanginya.Reyna masih memiliki rasa trauma sampai saat ini dan semua keluarganya selalu nemberinya kebahagiaan untuk Reyna supaya ia tidak merasa takut.
"Takut Mah"
"lya sayang,maafin mamah gak jemput kamu ya"
"Takut"
"lya sayang.Kamu jangan nangis lagi ya,sekarang kita ke rumah sakit yuk buat terapi"Reyna menggeleng dan malah mengeratkan pelukannya.
"Gak mau"tolaknya.
"Kamu harus terapi sayang,biar cepat sembuh.Kita ke rumah sakit ya"akhirnya ia mengangguk dan melepaskan pelukannya.
"Dah...janagn nangis lagi kalau kamu nangis nanti mamah ikut sedih"ucapnSani sambil tersenyum.
"Yuk kita turun"
"Tapi Rey belum mandi"
"Gak papa,badan kamu lagi demam.Ya udah yuk"
Mereka berjalan beriringan menuju lantai bawah,Reyna dapat melihat ada 3 teman Gilang yang tengah memainkan game dan termasuk Nata juga.
"Hai adek abang yang cantik"sapa Gilang saat menyadari adiknya menuruni tangga.Reyna tidak menanggapinya dan terus berjalan kearah dapur.
"Kok abangnya gak disapa sih?"rengek Gilang.Lagi-lagi Reyna mengacuhkannya dan memilih untuk memakan sarapannya.Sani yang melihatnya hanya geleng-geleng.
"Dek,abang belikan coklat buat kamu.Mau gak?"tawar Gilang supaya adiknya menginginkan coklat tersebut dan memaafkannya.
"Mampus lo dicuekin sama adek sendiri,mana adeknya cantik banget lagi"ucap Zico sambil tertawa yang sudah ia tahan sejak tadi.
"Ck"kesal Gilang.
"Adek,maafin abang ya"Semuanya kembali tertawa melihat Reyna yang lagi-lagi mengacuhkannya.
Nata?
Nata hanya diam,sesekali ia melirik Reyna dan tersenyum.
"Papah kapan pulangnya?"tanya Reyna saat melihat Bima yang menuruni anak tangganya.
"Waktu sore sayang"Reyna manggut-manggut.
"Rey udah selesai"ujar Reyna saat makanannya sudah habis.
"Yuk,kerumah sakit sekarang"ajak Bima.
"Papah mau ngapain ke rumah sakit?"tanya Reyna.
"Papah pulang mau anter anak papah yang paling cantik ini ke rumah sakit"jawab Bima sambil mencubit hidungnya.
"Ya iyalah paling cantik,emangnya Gilang cewek apa disebut cantik"gerutu Gilang.
"Abang kenapa jadi marah gitu,pasti gak dihiraukan sama Rey"ucap Bima.
"Hmm"dehem Gilang.
"Kasiannya anak pertama mamah ini,ya udah yuk kita ke rumah sakit.Gilang,kalau mau ke luar jangan lupa kunci rumah"

KAMU SEDANG MEMBACA
NataNa
JugendliteraturRayna dan Reyna adalah anak kembar yang membuat orang tuanya sangat bahagia. Orang tuanya tak pernah marah sama sekali kepada mereka.namun suatu hari dimana sang kakak tak sengaja membuat kesalahan yang membuat orang tuanya sangat marah dan emosi.Ra...