Twenty

9 7 0
                                    

Kringggg

Suara bel istirahat pertama baru saja berbunyi,namun Reyna mendapatkan notifikasi dari nomor yang tidak diketahui namanya.Hari ini ia masuk sekolah setelah 2 hari tidak masuk.

+62
Hai

Reyna.tha
Siapa?

+62
Nata,jangan lupa di save nomer gue

"Kak Nata"gumam Reyna,ia langsung meng-save nomernya.

Reyna.tha
Udah

Kak Nata
Sekarang ke rooftop.Sendirian

Reyna.tha
Mau ngapain?gak mau,panas

Kak Nata
Ada Gilang juga disini

Reyna.tha
Em,yaudah

Reyna berjalan keluar kelas dan melangkahkan kakinya ke rooftop gedung sekolah.

Reyna menatap ke sekeliling rooftop namun sepi,tidak ada siapapun disana bahkan seorangpun.

Dengan malas,ia akan kembali ke kelas.Namun setelah ia membalikkan badannya,ia tak sengaja menabrak seseorang didepannya.

"Aww"ringisnya dan mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa pelakunya.

"Kak Nata"

Nata hanya tersenyum. "Maaf telat"

Reyna hanya menggangguk dan tangannya langsung ditarik oleh Nata kedekat bangku yang ada disana.

Nata memberikannya sebuah kotak yang dihias rapih dengan pita.

"Nih buat lo"

Reyna menatap bengong kotak tersebut dan dengan ragu ia mengambil kotak tersebut dari tangan Nata.

"Buat Rey?"Nata menggangguk.

"Coba buka"

Reyna langsung membukanya dan tampak sebuah kalung yang cantik dengan hati ditengahnya.

"Kalung"Reyna mengganggkat kalung tersebut.Seketika ingatannya kembali ke masa 6 tahun yang lalu.

"Nih mamah belikan kalung buat anak-anak mamah"

"Wahh,kalungnya bagus mah"

"Kalian suka?"

"Suka banget"

"Sini mamah pasangin kalungnya.Yang gambar hati untuk Rayna dan yang gambar bulan untuk Reyna"Anak-anaknya mengantri untuk dipasangkan kalungnya,ekspresi bahagia dan senang telah tercetak diwajahnya.

"Kalian jaga ini baik-baik ya"

"Baik Mah"

"Kak Ray"gumam Reyna sambil masih melihat kalung tersebut.

"Apa maksudnya?"

"ltu buat lo"

"Tapi-"

"Sini gue pasangin"Nata merebut kalung tersebut dan memakaikannya ke leher Reyna.

NataNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang