~Mark Masa~
Tenggorokanku kering. Air putih samping nakas sudah tak ada sisa. Pungut saja pakaian asal entah itu ternyata milik orang yang masih berbaring polos. Menyeret kaki telanjang di atas lantai dingin. Mata masih terkantuk, fokus kepada arah tujuan. Tenggak segelas air putih lagi yang diambil dari lemari es."Eoh?" Pupilku menyipit mengintip di balik gelas yang aku angkat depan wajah. Hingga aku menyadari sesuatu yang terpantul dari kaca gelas.
"Uhh seksi~"
"YAKKKKKKKK......!!!!/ WAHHHHHHH......!!!"
Spontan aku berjongkok dibalik meja pantri. Rasa kantukku terkalahkan oleh rasa malu. Akan aku letakan kemana wajah ini? Aku menyusuri tubuhku sendiri. Kaos tanpa lengan kebesaran ini, celana dalam, dan kaki telanjang.
"Bodoh, bodoh, bodoh." Mematuk-matukan dahiku di bawah meja pantri. Gelas masih aku remas kencang. Apa yang mereka pikirkan dengan melihatku perpakaian seperti ini di pagi hari? Aku merutuki kebodohan.
"Hai..."
"Yakkk!!"
Reflek aku menenggelamkan wajahku di kedua lutut. Menarik ujung kaos untuk menutupi kaki-kaki polos.
"Baby, ini P'Vee."
Aku mendongkakan kepalaku. Menggigit bibir bawahku. Mataku memelas. "P'Vee~" Melemparkan tubuhku ke tubuh P'Vee. Menenggelamkan kepalaku dibahunya. "Mark malu."
"Malu kenapa?"
"Mark hanya memakai atasan saja. Uhh ini memalukan." Tanganku menutup wajah. Kepala menggeleng.
"Ck, dasar dua tuyul itu." P'Vee lekas berdiri. Tangannya berada dipinggang menantang. "AMBILKAN SELIMUT!" Perintah P'Vee. "Jangan di kamar Phi! Ambil di kamar kalian!"
Benar jangan disana. Kalau tidak mata kalian akan melihat pemandangan berantakan di kamar kami. Baju-baju berserakan. Seprai dan selimut yang berantakan. Dan mungkin masih ada bau, yeah bau yang tidak pantas anak di bawah umur tahu.
"Ini." Suara manis dari seorang gadis menyerahkan selembar selimut.
"Tok Tok Halo P'Khey... Prince dan Princess disini merindukanmu. Munculah." Noh, cukup! Aku ingin berteriak. Kenapa juga dia mengetuk meja pantri.
P'Vee membalut tubuhku dengan selimut. Tubuhku ia tarik untuk lebih merapat dalam pelukannya. Selama kami berjalan ke dalam kamar, aku tidak berani membuka mata. Biarkan aku tenggelam dalam rengkuhan P'Vee. Tidak aku hiraukan panggilan dari dua orang yang muncul tiba-tiba seperti hantu.
(Captain Chonlathorn Kongying pemeran karakter Noh dalam Love Sick the series. Anak Nadao
Pineare Pannin Charnmanoon pemeran karakter Yuri dalam Love Sick. Anak Wabi Sabi)Aku membersihkan diri lebih dulu. Membiarkan P'Vee membersihkan kamar dan membawa kain-kain yang akan dicuci oleh pelayan.
Selesai berbenah diri, aku mendapati P'Vee sedang mengomel kepada Nong-nongnya. Aku mendesah mendengar ceramah P'Vee dan melihat kedua Nongnya hanya mampu menunduk berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession || VeeMark / YinWar [End]
FanfictionKetika jarak adalah hambatan Waktu kan menjadi cobaan Apakah cinta masih ada saat dipertemukan Atau ternyata itu obsesi dari dua insan Vee Vivis Wong, sang pewaris dua kerajaan yang merupakan mahasiswa teknik tahun ketiga, memiliki kekasih sejak ke...