LH 08: DOTS School Ver.

1.8K 569 314
                                    

Up!

Budayakan vote dan comment dulu sebelum membaca yaa.

HAPPY READING❤

****

Deringan di handphone membuat Anca tersentak kaget, dia tadi tertidur. Mengelap sudut bibirnya, lalu merogoh saku celana, dia membuka handphonenya.

"Hm?" gumam Anca, matanya kembali terpejam.

"Hum ham hem hem! Cepet pulang! Malah main dulu!" teriakan di seberang sana tak mampu membuat Anca membuka matanya.

"Anca Zabryna! Kalo kamu masih belum pulang juga, Mamah sita laptop kamu!" ancaman itu membuat mata Anca langsung melotot.

"Ma-"

Tut tut

Anca menatap layar handphonenya yang kembali menghitam.

Dia melirik ke arah Aldi yang masih tertidur kemudian bergerak menyentuh dahinya.

Hangat, Anca bernafas lega. Setidaknya cowok itu tidak mati.

"Tadinya pengen dia mati sih, tapi kalo masih hidup ya mau gimana lagi," gumam Anca sambil mengendikan bahunya.

"Ucing, kalo dia udah bangun ntar lo bilangin ya kalo gue yang ngobatin dia. Dia harus bayar mahal karena menyita waktu sibuk gue." Anca berjongkok dan mengelus bulu halus Kucing Putih itu.

"Meong meong meong~" Anca tertawa sendiri mendengar jawaban kucing di depannya ini.

"Gue lupa lo gak bisa ngomong, Cing." Anca berujar sambil tertawa.

Anca tadi sempat melihat buku disekitaran sini, matanya jatuh pada meja yang di atasnya terdapat telepon rumah. Dia mengambil buku yang ada di sebelah telepon rumah kemudian mulai menulis sesuatu di sana.

"Nah, udah! Cing ntar lo kasih ke dia ya, awas aja kalo nggak," peringat Anca. Dia menaruh secarik kertas di meja dekat sofa.

"Cing, jagain dia. Jangan sampe mati." Anca berujar, dia berlalu darisana setelah mengelus Kucing Putih milik Aldi.

***

"Bayangin aja kalo gue yang ada di novel ini sama Dilan, beuh auto sombong seumur hidup dah gue," gumam Anca sambil mengkhayal. Matanya masih membaca satu persatu kata didalam novel berjudul You and I karya salah satu penulis yang Anca sukai.

Saat membaca setiap scene yang ada di novel itu, tiba-tiba saja pikirannya menerawang pada kejadian beberapa jam yang lalu.

"Kira-kira tu anak mati gak ya?" gumam Anca, dia menghela nafas kasar kemudian menutup novelnya dan berjalan ke arah laci meja belajar yang tak pernah dia pakai itu. Dia bergerak membuka laci mejanya, mencari salah satu buku kesayangannya.

"Bangs*t, kenapa gak gue ambil aja diarynya tadi!" pekik Anca saat teringat diary sampul birunya.

Anca berjalan ke arah ranjangnya, lalu membuka handphonenya sambil mencargernya.

GGS

|Anda
Tante-tante😭Anca😭pengen😭curhat😭

Cindy pacar yanglek👺|
Utututu kenapah cayangQ?

KanyaQuhhh👄|
Jngan mulai deh akaynya

KanyaQuhhh👄|
*ajay

KanyaQuhhh👄|
Bang*sat.

KanyaQuhhh👄|
ALAY!

Logic & Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang