LH 22: WHO?

1.5K 380 316
                                    

Hai!

Up lagi!

Jangan lupa vote dan comment yaa.

Happy reading❤

***

Bagi tips memutihkan alis dong.
- Nama disamarkan

"Maafin Papah."

"Maafin Aldi."

Keduanya sama-sama tersenyum canggung setelah mengatakan itu.

"Papah yang seharusnya minta maaf, Papah selama ini gak tahu kalo Mamah kamu ...." Irwan mengigit pipi bagian dalamnya, dia menundukan kepalanya karena merasa bersalah.

"Gak papa, Aldi udah maafin Papah." Aldi berujar sambil tersenyum tipis.

Irwan tersenyum kemudian bergerak memeluk Aldi, yang dibalas oleh Aldi dengan pelukan erat.

"Jangan pernah ngejauh lagi dari Papah, Al. Papah udah kehilangan Mamah kamu." Irwan bergumam dan tanpa sadar dia menangis.

Aldi menganggukan kepalanya sambil mengeratkan pelukannya. Dia juga tidak mau kehilangan orang yang dia cintai untuk ke dua kalinya, tidak lagi.

"Maafin Aldi juga udah ngejauh dari Papah. Maaf karena udah ngecewain Papah."

"Kamu tetap anak yang terbaik buat Papah, Al."

Setelah sesi peluk-pelukan itu, meraka kembali tertawa canggung. Irwan menyeruput kopi yang berada di depannya, kemudian berhenti kala mengingat sesuatu.

"Dari dulu kamu nggak pernah suka kopi, maafin Papah." Irwan berujar dengan rasa bersalah saat melihat raut wajah Aldi.

Aldi tersenyum tipis, "Gak papa, Aldi cuma gak suka, bukan berarti Aldi phobia kopi."

Irwan tersenyum ringan, "Gimana hubungan kamu sama Anca?" tanyanya kemudian.

Aldi tersenyum saat mengingat Anca, cewek itu berperan aktif dalam hubungan baiknya bersama sang Papah.

Melihat senyum Aldi, Irwan tersenyum tipis. Sebegitu berharganya Anca bagi hidup Aldi. Setelah bertanya-tanya lebih jauh mengenai Anca, Irwan tahu jika Anca sangat special bagi Aldi.

Tapi ada sesuatu yang mengganjal dipikiran Irwan saat ini.

"Gea? Apa kabar sama dia?" tanya Irwan tiba-tiba.

Deg!

Aldi melunturkan senyumnya, hatinya kembali sakit saat mendengar nama itu disebut. Dia menggeleng sebagai bentuk jawaban kalau dia tidak tahu.

"Kamu masih mencintai Gea, Di?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Irwan, membuat Aldi terdiam tak bisa menjawab.

Aldi hanya tidak tahu, siapa yang dicintainya kini. Gea yang menemaninya dari dulu tapi kemudian meninggalkannya? Atau Anca yang baru datang dari kehidupannya dan mengisi hidupnya yang hampa?

***

Anca menatap tak minat berita yang disajikan di depannya ini. Hari ini hari Minggu, jadi wajar saja jika dia duduk tenang di sofa sambil melihat televisi.

Hari ini dia mengubah jadwal sibuknya menjadi diam di sofa tanpa melihat Drama Korea kesukaannya.

"Halo! Kembali lagi dengan saya Miss Tubir hiyahiya!" Suara di televisi membuat Anca mengalihkan tatapannya.

Logic & Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang