Jangan lupa tinggalkan jejak😴👍
***
Tau gak? Emak Bapak gue nikah ditanggal yang sama loh.- Prince Rangga
Kanya sedari tadi tak fokus duduk dengan nyaman di rumahnya. Entah kenapa dia memiliki firasat buruk. Apalagi saat mendengar apa yang dikatakan Aldi di telepon tadi.
"Kenapa sayang?" tanya Mamah Kanya saat melihat gelagat tak nyaman anaknya.
"Mah, kayaknya aku harus jemput Anca deh." Mamah Kanya memang tahu perihal mereka yang mabuk semalam. Dan dia juga tahu, jika Anca dititipkan di rumah Pacarnya. Pada awalnya Mamah Kanya marah, tapi setelah Kanya menjelaskan alasannya, Mamah Kanya sedikit lega.
Tentu saja Mamah Kanya belum sepenuhnya lega jika salah satu anaknya berada dengan lelaki lain disatu atap yang sama. Walaupun Anca bukan anaknya, rasa risau sebagai seorang Ibu mulai muncul juga, apalagi Anca sudah ia anggap sebagai anak sendiri.
"Mamah tenang aja, percaya aja sama Kanya, Kanya udah ngenal Aldi, Mah. Dia cowok baik, gak mungkin ngelakuin hal itu sama Anca," ujar Kanya pada waktu itu, membuat Mamah Kanya lega.
"Bukannya Anca sama Pacarnya? Kok mau kamu jemput?" Mamah Kanya bertanya heran.
"Mayan mau kesini Mah, takutnya Anca dateng telat," alibinya, ekspresi muka khawatir digantikan dengan senyum tipis.
"Ya udah, gih jemput. Biar Mamah yang ngebantu Nenek kamu nanti."
Kanya tersenyum lega, kemudian mengecup pipi Mamahnya sebentar sebelum berjalan ke arah kamar untuk berganti baju. Tak lupa menelepon Cindy untuk menemaninya.
***
Ting nong ting nong~
"Sumpah pengen gue dobrak pintunya! Masa gak ada orang sih!" gerutu Cindy, membuat Kanya yang berada di sebelahnya terdiam. Sedari tadi mereka berdiri sambil menekan bel beberapa kali, namun tak ada sahutan sama sekali di dalam.
Apa mungkin mereka ....?
"Dobrak aja, Cin." Kanya berujar mantap.
"Hah?" beo Cindy, dia tadi cuma berbohong loh soal dobrak mendobrak. Tak mungkin kan kalo dia mendobrak pintu kayu jati di depannya. Bisa-bisa kakinya terluka nanti.
"Dobrak buru! Katanya pengen ngedobrak!"
"Gue boong elah, Nya. Masa lo percaya sih, gue bukan Do Bong Soon."
Kanya mendengus, "Ya udah kalo gak mau."
"Pegangin," lanjut Kanya dan memberikan tas selempangnya pada Cindy.
"Lo yakin, Nya?" tanya Cindy sambil menarik tas selempang Kanya dari tangan si empu.
"Yakin, diem aja udah."
Kanya sudah bersiap-siap ingin mendobrak pintu itu tapi baru saja mendorong, pintu itu langsung terbuka.
"Lah? Gak dikunci?" ujar Cindy.
"Gak ada waktu lagi, Cin," ujar Kanya lalu mulai memasuki Apartemen Aldi diikuti oleh Cindy.
Saat sampai di ruang tamu, mata Kanya melotot melihat pemandangan di depannya. Berbeda dengan Kanya, Cindy malah mengekspresikan rasa keterkejutannya dengan berteriak.
"ANYINGGG DUA SATU PLUS PLUS!"
***
"Jaga jarak!" ujar Kanya saat melihat Anca dan Aldi berdekatan. Membuat keduanya bergerak memberikan jarak saat melihat tatapan tajam cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Logic & Heart
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] [Completed] *** Anca Zabryna, cewek yang mendapatkan peringkat terburuk diangkatan kelas 11. Sifat kekanak-kanakan dan receh tak lepas dari diri Anca. Cewek ini gampang tertawa juga gampang menangis. "Jadi kemaren lo li...