Anjir! Gue mandi pake air!!
- Elvin Sayang***
Anca memegang dahinya yang nyeri, tangannya ia tekankan ke bawah untuk memapah tubuhnya agar terduduk di ranjang.
Ringisan keluar dari mulut Anca, tangannya memijat dahi untuk mengurangi rasa pening di kepalanya.
"Gara-gara Rangga nih," gerutu Anca sedikit mengumpat dalam hati karena selalu sial jika bermain game.
Kakinya ia bawa bergerak ke bawah ranjang, seketika matanya membulat melihat desain kamar yang didominasi oleh warna hitam putih ini.
Ini bukan kamarnya!
Tapi sepertinya Anca pernah melihat desain kamar ini. Tapi dimana?
"Jangan bilang kalo gue diculik?" tanya Anca panik. Dia seketika meneliti tubuhnya, takut ada hal yang tidak-tidak terjadi padanya.
Anca menghela nafas lega saat melihat gaun yang dipakainya masih sama seperti semalam.
Dan kecemasannya berangsur hilang saat pintu kamar terbuka, dan menemukan sosok Aldi yang tengah membawa nampan dengan mangkuk berisi bubur di tangannya.
Pantes aja gak asing, ujar Anca dalam hati.
"Minum dulu," perintah Aldi sambil menyodorkan air lemon padanya.
Anca mengernyit melihatnya, lalu menutup mulutnya tak mau. Dia tidak suka lemon.
"Gak mauu."
"Minum Anca," paksa Aldi, Anca tetap menggeleng tak mau dan bergerak menjauhi Aldi.
"Oke." Anca mengernyit saat Aldi meraih ponsel lalu mulai menekan beberapa angka disana.
"Halo Tante Yanti." Anca melotot mendengarnya, lalu mulai mendirikan tubuhnya dan meraih ponsel yang Aldi pegang yang nyatanya tak sampai.
"Jangan dong ...." Melas Anca tanpa suara, bisa-bisa dia diusir jika tahu Anca menginap di rumah cowok.
Aldi melirik sebentar pada Anca kemudian berkata. "Iya? Anca?"
Anca melotot saat mendengar namanya, dia kemudian meraih gelas berisi air lemon itu dengan gemetaran dan menunjukannya pada Aldi.
Aldi tersenyum kemudian menyimpan ponselnya di saku.
"Lo gak nelepon Mamah gue?!" pekik Anca membuat Aldi mengangguk santai.
"Gue gak mau minum!" ujar Anca sambil mendelik pada Aldi.
"Oke, kalo itu mau lo." Aldi berujar datar kemudian mulai merogoh saku celananya lagi.
"Stop! Oke-oke," final Anca kemudian meminum air lemonnya ragu-ragu.
Rasanya Anca ingin muntah saat ini juga, sungguh.
"Abisin."
"Ini aja udah cukup kok, Di. Suer dah, gue gak pusing lagi."
Aldi menggeleng membuat Anca mendengus, lalu menghabiskan air lemonnya.
"Makan buburnya," perintah Aldi yang diangguki oleh Anca dengan malas.
Anca mengangguk-anggukan kepalanya kala memakan bubur buatan Aldi.
Lumayan juga.
Senyum Aldi mengembang kala melihat Anca memakan buburnya dengan lahap. Aldi jadi murah senyum sekarang.
"Di, mual banget," keluh Anca sambil memegang perutnya. Walaupun sudah meminum air lemon tadi, tetap saja rasa pening dan mualnya tak hilang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Logic & Heart
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] [Completed] *** Anca Zabryna, cewek yang mendapatkan peringkat terburuk diangkatan kelas 11. Sifat kekanak-kanakan dan receh tak lepas dari diri Anca. Cewek ini gampang tertawa juga gampang menangis. "Jadi kemaren lo li...