{10}Torture

757 98 4
                                    

Setelah membeli senjata, Clari pergi ke tempat yang tidak terlalu banyak orang untuk mencoba menggunakan panah dan pedangnya.

Dan sesuai perkataan penjaga toko tadi Clari memang tidak bisa memakai panahnya.

"Hahhh...mungkin aku perlu membeli buku tentang panah energi nanti" gumam Clari sambil memasukan panahnya ke dalam tas. "Yahh... setidaknya pedang ini masih bisa aku gunakan. Meski agak berat"

Beruntung Clari lumayan terbiasa menggunakan pisau akibat pekerjaan yang dia lakukan dulu saat dalam tekanan ibu tirinya yang sebentar lagi mati, jadi dia bisa lebih terbiasa saat mengayunkan pedangnya.

Clari lalu mengecek ke tajaman pedangnya. "Hmm... lumayan lah" setelah itu dia menaruh pedangnya di pinggang.

Setelah itu Clari langsung kembali ke tempat di mana eksekusi akan di lakukan.

Saat Clari sampai di alun-alun sudah banyak orang yang berkumpul, jadi dia harus menyelip masuk di antara orang-orang agar dia bisa berada di paling depan.

Selama menyelip Clari terus berusaha untuk menjaga agar tudung kepalanya tidak terbuka.

Buk!

Tanpa sengaja Clari menyenggol seseorang dan membuat orang itu terdorong dan terjatuh.

"Hah!" Clari kaget, dia segera berusaha membantu orang itu agar bisa berdiri lagi.

Saat Clari membungkukkan badan nya, dia tanpa sengaja terdorong dan hampir terjatuh, tapi dengan sekuat tenaga dia menahan dirinya agar tidak jatuh.

"Cepat pegang tangan ku!" Ucap Clari pada laki-laki yang tadi dia tabrak.

Laki-laki itu segera berusaha meraih tangan Clari sampai dapat, lalu setelah itu dia langsung menarik Clari keluar dari gerombolan orang-orang.

"Hahh...hahh...kamu tidak apa-apa?" Tanya laki-laki tadi pada Clari.

"Iya, tidak apa-apa. Maafkan aku karna sudah membuat mu terjatuh," jawab Clari.

"Tidak, itu bukan salah mu juga kok. Terlalu banyak orang di sana" kata laki-laki itu, dia lalu melepaskan tangan Clari. "Kamu benar-benar tidak apa-apa kan, karna yang terlihat kamu banyak sekali terdorong"

"Iya, aku baik-baik saja. Seharusnya kamu mengkhawatirkan diri mu sendiri. Kamu sudah terinjak beberapa orang tadi" kata Clari cemas.

"Ah, tidak apa-apa kok" jawab laki-laki itu, dia lalu segera membersihkan bajunya yang kotor.

"Oh, iya. Syukurlah kalau gitu" ucap Clari, lalu entah kenapa Clari meraba-raba pinggang nya dan menyadari kalau pedang nya hilang. "Hah?! Pedang ku!"

Clari langsung menoleh ke arah gerombolan orang tadi dan dia melihat pedangnya tergeletak di tanah dan di injak-injak orang-orang.

Laki-laki yang tadi pun ikut mengalihkan pandangannya ke arah pedagang Clari. "Biar aku saja yang ambilkan" katanya.

"Tidak perlu. Biar aku saja yang mengambil nya sendiri" ucap Clari lalu langsung mencegah orang itu.

"Tidak apa-apa. Lagi pula itu berbahaya untukmu," kata laki-laki itu. "Kamu tidak perlu khawatir, karna aku juga tidak akan masuk ke dalam gerombolan itu kok," tambahnya lagi.

Clari yang mendengar itu pun langsung kebingungan. "Hah?"

Laki-laki itu lalu tersenyum kecil, dia mengangkat tangan lalu sebuah tongkat berwarna ungu muncul di tangannya.

"Woahh..." Clari langsung kagum pada laki-laki itu.

Laki-laki itu lalu mengayunkan tongkat nya, dan pedang Clari yang berada di tengah-tengah gerombolan orang itu pun terangkat dan tebang ke arah Clari.

Queen of Fairy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang