{15}Strange Place

423 55 0
                                    

"Huft... hahh... hahh..."

"Vero, kalau kamu lelah katakan saja, aku gak bodoh loh dan gak mungkin aku pura-pura gak peka," ucap Clari.

"Sudah, jangan banyak bicara... hahh... huft..."

"Huh! Dasar keras kepal... Eh?! Ada apa?! Kenapa berhenti mendadak?!" tanya Clari kaget.

Vero terdiam sambil menggendong Clari. "Ada apa?" tanya Clari lagi.

"Jalannya bercambang," jawab Vero lalu mengangkat obor miliknya lebih tinggi.

"Apa?! Hahh... sudah turun-temurun aku dulu," ucap Clari membuang nafas.

Puk! Puk!

Clari menepuk-nepuk pundak Vero agar membuat nya mau menurunkan dirinya.

"Hahh..." Vero menurut dan menurunkan Clari secara perlahan.

"Terimakasih," ucap Clari lalu menepuk-nepuk punggung Vero. "kita mencar aja, kamu ke kanan aku ke kiri, nanti sekitar 5 menit berjalan tapi belum juga keliatan ujungnya kita kembali aja lagi ke sini," sambungan Clari.

"Lalu, kalau ketemu ujungnya gimana?"

"Ya balik juga ke sini, makanya nanti semua barang yang di bawa akan di tinggal di sini."

"Hmm... oke, lalu kalau setelah 5 menit kita gak menemukan jalan keluar gimana?"

"Emm... iya juga ya, jadi gimana dong?"

Vero terlihat berfikir. "Gimana kalau kita langsung milih aja salah satu jalannya, jadi nanti kalau gak ketemu-temu ujungnya kita kembali ke sini dan ke jalan kedua."

"Eee... itu akan memakan banyak waktu dan kita harus kembali ke kota sebelum teman-teman mu pergi kan?"

"Iya juga sih, dan kalau kita kembali takutnya bahaya yang di maksud lolongan serigala itu ada di dekat goa ini."

"Hahhh..." Clari menarik nafas panjang dan secara perlahan-lahan duduk. "Ver! Buku mantra ku ada sama kamu kan?" tanya Clari tiba-tiba.

Vero yang sedang berfikir pun kaget karna pertanyaan itu. "Apa?! Ah... i... iya, bentar."

Vero meletakan tasnya lalu mengambil buku Clari yang tadi dia masukan. "Ini."

Clari dengan semangat mengambil buku itu dan membaca daftar isi.

"Mantra apa yang kamu cari?"

"Vero, apa ada mantra penuntun jalan?" tanya Clari sambil masih fokus mencarinya.

"Ee... aku tidak tau soal itu, tapi sepertinya kalau pun mantra seperti itu ada pasti tidak ada di buku ini, ini kan buku sihir dasar, jadi isinya paling sihir-sihir untuk kehidupan sehari-hari."

"Hahh..." Clari menghembuskan nafas dengan prustasi dan menutup bukunya. "Jadi, apa yang akan kita lakukan? Berpencar atau langsung pilih salah satu aja?"

Vero kembali berfikir sambil melihat-lihat isi tasnya dan Clari. "Clari.'

"Hmm?"

"Kamu punya panah kan, bisa keluar kan itu gak."

"Hmm... iya aku memang punya, tapi untuk apa?" tanya Clari sambil mengeluarkan panahnya dan menyerahkan nya pada Vero.

Vero melihat-lihat panah itu. "Seperti nya ini bisa di gunakan." Dia menarik panahnya dan cahaya abu-abu keluar dari tubuhnya dan membentuk sebuah anak panah.

Vero lalu melepaskan anak panah itu ke arah dinding di dekatnya.

Bang!

Batu-batu kecil pun berguguran. "Eh! Apa yg kau lakukan, kamu mau membuat goa ini runtuh?!" ucap Clari segera menghentikan Vero.

Queen of Fairy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang