Queen of Fairy World

{24}Wedding day

"Clari, tenang lah," ucap Elis semabari terus mengusap punggung Clari untuk membuatnya semakin rileks.

Clari mengangguk. "Itu artinya hanya aku yang berlebihan menanggapinya," gumamnya.

"Tidak! Kamu salah, bukan kah kak Vero tadi bilang, kalau bibi Aqiela mungkin saja bisa hilang kendali," ucap Elis nyaring.

"Tapi, apa beliau seperti itu setelah mendengar cerita mu?" tanya Elis.

Clari mengangguk lagi. "Aku mengatakan kalau yang membunuh ibu ku adalah si wanita brengsek itu, jadi itu membuat bibi Aqiela marah.

Elis menganggukkan kepalanya mencoba untuk mengerti.

Lalu setelah itu seorang perempuan yang mengenakan pakaian putih polos datang menghampiri mereka.

Perempuan itu berpenampilan mirip dengan segerombolan orang yang pergi ke kamar Aqiela tadi.

Elis sedikit membungkuk kan tubuhnya saat perempuan itu datang, Clari pun juga melakukan itu saat melihat Elis, meski dia tidak tau apa maksudnya.

"Aqiela ingin bertemu dengan keponakannya," ucap perempuan itu dengan wajah datar dan pergi begitu saja.

"Terimakasih," jawab Elis sembari membungkuk sedikit begitu juga Clari yang mengikutinya.

"Ayo kita ke sana lagi."

"Tung...tunggu, siapa wanita tadi?" tanya Clari.

"Aku akan menjelaskannya sambil jalan."

Elis pun mengatakan kalau perempuan tadi adalah Parelias. Orang-orang yang di anggap sebagai orang yang sudah di suci kan.

Sehingga tidak ada seorang pun di dunia Immortal ini yang tidak menghormati mereka.

"Mereka terkadang juga di panggil sebagai perantara Dewa."

"Kenapa seperti itu?"

"Parelias adalah orang-orang yang tidak tertarik dengan apapun sejak kecil, jadi hampir setiap tahun akan selalu di lakukan pemeriksaan untuk menemukan mereka."