Setengah jam kemudian gaun Clari telah selesai di bersih kan, dan sekarang gaun nya sudah terlihat seperti baru lagi.
"Ini nona gaun anda, sudah selesai di bersihkan" ucap wanita itu sambil menyerahkan gaunnya pada Clari.
Clari pun menerima gaunnya dan memeriksanya terdulu dan ternyata gaunnya memang sudah benar-benar bersih dari tinta. Dia memberikan dua bongkah kristal berwarna biru muda, yang membuat wanita itu terkeju.
"Nona! Ba...bagaimana anda bisa mendapatkan kristal ini?! Bu...bukannya ini merupakan kristal yang sangat berharga dan mahal!" ucap wanita itu sedikit terbata bata saking terkejutnya.
Clari terkejut dia lupa kalau seharusnya sebelum kesini dia menukarkan kristalnya dulu dengan 'Henre'.
(Henre = merupakan alat pembayaran di dunia peri, atau serupa dengan uang.
Henre berbentuk seperti kristal pipih bulat lonjong berwarna dan tembus pandang. Warnanya menentukan harga henrenya, sedangkan bongkahan kristal adalah bahan awal pembuatan Henre sesuai dengan warna hanre yang sudah di tentukan, oleh karna itu bongkahan kristal sangat berharga.
-Henre putih setara dengan 10 tembaga
-Henre Coklat setara dengan 100 koin tembaga.
-Henre merah setara dengan 10 koin perak.
-Henre kuning setara dengan 100 koin perak.
-Henre hijau setara denan 10 koin emas.
-Henre ungu setara dengan 100 koin emas.
-Henre Biru laut setara dengan 10 Henre hijau.
-Henre Biru serta dengan 100 Henre biru laut)."Ah! Saya salah ambil. Tunggu sebentar" ucap Clari dia lalu menarik kristal nya lagi, dan mulai mencari cari Henre di kantong nya.
"Nah...ini nyonya Henrenya. Terima kasih ya, karna sudah mau membersihkan gaun saya" ucap Clari sambil memberikan tiga keping Henre berwarna merah pada wanita tadi dan kembali memasukan batu kristal nya.
"Iya nona sama-sama" ucap wanita itu sambil tersenyum pada Clari.
Clari membalas senyuman wanita itu, dia lalu keluar dari rumah pencucian itu.
Di luar Clari mengusap dadanya dan menghembuskan nafas lega, karna jika dia berlama-lama di sana bisa-bisa identitasnya dapat ketahuan.
Clari melanjutkan perjalanannya, yang masih tidak memiliki tujuan, dengan membawa gaun serta tas kecil selempang pink tua yang tadi dia beli setelah menukarkan satu kristal birunya dengan 10 Henre biru.
Clari sedang berada di atas awan yang sedang bergerak ke sana sini sambil terus memeluk gaunnya. Air mata Clari perlahan lahan mulai jatuh sampai membuatnya mulai terisak.
"Hiks...jika...hiks. Bunda maafin Clari. Clari tidak bisa menepati janji untuk terus menjaga ayah. Tapi menurut Clari ini lah yang terbaik. Clari berharap agar bunda di sana bisa memaafkan Clari"
Air mata Clari terus berjatuhan, sampai-sampai membuat awan yang dia duduki berubah menjadi mendung. Awan itu bisa merasakan semua kesedihan yang dia rasakan saat ini.
"Tidak! Aku tidak boleh seperti ini lagi. Tidak ada lagi Clari yang dulu!" Clari menyeka air matanya dan berdiri dari situ dan segera pergi.
Clari pergi ke sebuah toko baju yang berada tidak jauh dari tempatnya tadi.
Dia membeli sebuah jubah berwarna biru tua dengan hiasan bulu bulu di ujungnya, yang akan memberikan kesan hangat saat dipakai.
Clari menyerahkan 1 Henre biru dan mendapat kembalian dari sang kasir 30 Henre biru laut.
"Nona, pilihan anda sangat bagus. Jubah itu adalah jubah terbaik di sini" ucap kasir itu.
Clari menaikan sedikit ujung bibirnya, tersenyum kecil. Dia mengangguk dan pergi dari toko itu.
Sang kasir menatap Clari heran.
"Ada apa dengan nona itu?" Gumam nya.Setelah mendapatkan jubah nya, Clari pun segera memakainya, untuk menutupi tubuhnya yang berbalut pakaian mewah itu.
Clari takut kalau pakaiannya akan memancing kecurigaan orang-orang, karna dia yakin salah satu dari mereka disini pasti dapat mengenali dirinya.
Tepat setelah Clari selesai memakai jubahnya segerombolan pengawal berjalan ke arahnya, sehingga membuatnya kaget.
"Kenapa mereka di sini? Apa mereka mengenali ku?"
Clari langsung kebingungan, dia mengetatkan jubahnya sambil berjalan pergi secara pelahan-lahan di antara gerobolan orang-orang yang sudah mulai berkumpul dengan cara menunduk.
Clari takut jika para pengawal itu mengenalinya, maka dia akan dibawa lagi ke tempat laknat itu. Tapi ternyata dugaan Clari salah, para pengawal itu melewatinya begitu saja.
"Huft...syukurlah mereka tidak mengenali ku" ucap Clari sambil mengelus dadanya.
Clari lalu berbalik melihat ke arah mana para prajurit itu pergi.
"Apa yang sedang terjadi? Kenapa mereka pergi ke alun alun?" tanya Clari penasaran, setelah itu dia mengikuti para prajurit itu.
Di dekat alun-alun sudah banyak orang yang berkumpul mengelilingi alun-alunnya.
"Perhatian semua nya. Saya utusan dari kerajaan mengatakan bahwa pesta malam ini di batalkan, dan akan diganti sebagai pengeksekusian semua keluarga Wen, karna mereia telah membuat kesalahan yang begitu besar. Kerajaan mengundang semua orang untuk menyaksikan pengeksekusian itu"
Setelah salah satu prajurit membacakan pengumumannya. Semua orang tentu saja terkejut dan mulai membicarakannya.
"Pengeksekusian? Hah? Aku tidak menyangka akan secepat ini" ucap Clari sambil tersenyum puas setelah mendengarnya.
Clari tidak menyangka perayaan yang seharusnya meriah dan di hiasi oleh lampu-lampu yang indah dan orang-orang yang bahagia, malah harus di ganti dengan perayaan yang membuat darah akan berhamburan di mana mana.
Tidak sia-sia keputusan Clari untuk melakukan semuanya. Dia akhirnya bisa melihat orang-orang itu tidak bernyawa lagi malam ini.
"Luar biasa"
Clari memutuskan untuk menunda kepergiannya dulu. Dia ingin menikmati pemandangan terindah dalam hidup nya itu, setelah sekian lama dia tersiksa.
Untuk sementara Clari berjalan-jalan mengelilingi kota. Melihat-lihat bagaimana kehidupan orang-orang di sana.
Semua orang terlihat bahagia, jadi ternyata selama Raja Riqard yang memimpin semuanya jauh lebih baik.
"Hmm...tidak buruk setidaknya dia bisa menjaga rakyatnya" gumam Clari, dia tidak merasakan perasaan apa-apa lagi saat membahas ayahnya itu.
"Seandainya saja wanita sialan itu tidak datang! Mungkin saja aku selama ini sudah melakukan pengobatan sebagai putri makhota!"
Clari mengepalkan tangannya, dia sangat marah. Tidak ada kata ampun lagi darinya untuk wanita dan anak-anaknya itu.
"Aku berjanji saat pengeksekusian nanti aku menyiksanya dulu dengan tangan ku sendiri, meskipun aku harus sampai ketahuan nanti"
Clari sudah memantapkan niatnya untuk menghukum orang-orang sialan itu dengan tangannya sendiri, sampai mereka meminta untuk dibunuh.
Bruk!
Karna tidak memperhatikan jalan, Clari akhirnya menabrak seseorang, sehingga membuatnya terpental ke belakang dan terjatuh bersama orang yang dia tabrakan tadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya kalau chapter kali ini pendek soalnya aku cuman punya waktu sendikit untuk nulis kali ini, sekali lagi maaf ya.Semoga chapter berikutnya aku bisa nulis lebih panjang. Dan semoga bisa cepat.
Sampai jumpa, dahh....
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Fairy World
FantasiClarina Reinelia Rainbow atau biasa di panggil Clari. Dia adalah putri mahkota dari Rainbow Fairy Kingdom atau kerajaan peri pelangi, kerajaan yang berada di atas awan. Rainbow Fairy Kingdom adalah kerajaan utama di dunia peri. Ayahnya, Raja Riqard...